Warga Karimun Dihebohkan Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Dalam Rumah
A
A
A
KARIMUN - Warga Kecamatan Durai, Kabupaten Karimun dihebohkan penemuan dua sosok mayat di rumah kawasan Desa Tanjungkilang, Selasa (26/2/2019) sekira pukul 14.50 WIB. Kedua mayat yang diketahui merupakan Ibu dan Anak tersebut hingga saat ini belum diketahui penyebab meninggalnya.
Data yang diterima dua mayat berjenis kelamin perempuan dan laki- laki tersebut merupakan Rainah (70) dan Ramlan (45). Keduanya ditemukan warga dalam keadaan tidak bernyawa di kediamannya.
Terkait penemuan dua sosok mayat tersebut, dibenarkan Camat Moro Khaidir. Ia mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu petugas kepolisian datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
"Iya benar ada warga kita meninggal, namun kita masih menunggu kepolisian dan belum dapat dipastikan penyebab kematian kedua orang tersebut," kata Khaidir, Selasa (26/2/2019).
Penemuan mayat ibu dan anak tersebut diketahui warga yang curiga karena pintu rumah tersebut tertutup sejak pagi hari. Padahal, penghuni biasanya selalu membuka pintu rumahnya setiap hari.
"Karena curiga melihat pintu rumah tertutup, tetangganya mengecek kedalam rumah dan menemukan kedua orang tersebut telah meninggal dunia," katanya.
Jarak tempuh Kecamatan Durai yang jauh, membuat kepolisian Sektor Moro yang menaungi wilayah tersebut kesulitan turun ke lokasi. Sekira pukul 18.00 WIB, polisi baru tiba di Lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP.
Kapolsek Moro AKP Heri Adhar mengatakan, polisi saat ini masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut terhadap kedua mayat tersebut. Namun dari hasil visum oleh Kepala Puskesmas Durai Dr Erik Sibarani yang langsung turun melakukan visum menyatakan pada kedua jazad tidak terdapat tanda- tanda kekerasan yang menyebabkan kedua korban meninggal dunia.
"Kita masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya, karena dokter baru melakukan pemeriksaan luar. Kedua korban diperkirakan sudah meninggal dunia antara 6-12 jam sebelum ditemukan," kata Heri Selasa (26/2/2019) malam.
Heri mengatakan, kedua korban ditemukan di dua tempat berbeda, Ramlan ditemukan di ruang tengah, sementara sang ibu Rainah ditemukan berada di dapur belakang rumah.
"Untuk kondisi korban Ramlan itu kita jumpai bekas buang air besar atau diare di sekitarnya, selain itu terdapat cairan yang keluar dari mulut korban yang berdasarkan keterangan dokter merupakan cairan lambung. Sementara terhadap korban Rainah juga ditemukan disekitarnya ada bekas diare (mencret), selain itu ditemukan juga obat diare," katanya.
Lanjutnya, di sekitar kamar mandi belakang rumah juga terdapat bekas-bekas mencret/diare dan dijumpai bekas celana dalam serta celana luar yang diselimuti kotoran. Menurut Heri, dugaan sementara kedua orang tersebut terkena diare dan menyebabkan dehidrasi serta meninggal dunia.
"Pintu samping rumah korban juga dalam keadaan tertutup saat itu dan tidak terkunci. Kita masih selidiki lebih dalam lagi apa dugaan ini benar," katanya.
Ditanyai terkait kemungkinan keracunan, Heri menambahkan perihal tersebut masih didalami. Karena pihaknya juga menemukan sisa makanan berupa asam pedas, ikan bakar dan nasi di dapur. "Masih kita selidiki beberapa kemungkinan yang terjadi," katanya.
Data yang diterima dua mayat berjenis kelamin perempuan dan laki- laki tersebut merupakan Rainah (70) dan Ramlan (45). Keduanya ditemukan warga dalam keadaan tidak bernyawa di kediamannya.
Terkait penemuan dua sosok mayat tersebut, dibenarkan Camat Moro Khaidir. Ia mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu petugas kepolisian datang ke lokasi untuk melakukan olah TKP.
"Iya benar ada warga kita meninggal, namun kita masih menunggu kepolisian dan belum dapat dipastikan penyebab kematian kedua orang tersebut," kata Khaidir, Selasa (26/2/2019).
Penemuan mayat ibu dan anak tersebut diketahui warga yang curiga karena pintu rumah tersebut tertutup sejak pagi hari. Padahal, penghuni biasanya selalu membuka pintu rumahnya setiap hari.
"Karena curiga melihat pintu rumah tertutup, tetangganya mengecek kedalam rumah dan menemukan kedua orang tersebut telah meninggal dunia," katanya.
Jarak tempuh Kecamatan Durai yang jauh, membuat kepolisian Sektor Moro yang menaungi wilayah tersebut kesulitan turun ke lokasi. Sekira pukul 18.00 WIB, polisi baru tiba di Lokasi kejadian dan langsung melakukan olah TKP.
Kapolsek Moro AKP Heri Adhar mengatakan, polisi saat ini masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut terhadap kedua mayat tersebut. Namun dari hasil visum oleh Kepala Puskesmas Durai Dr Erik Sibarani yang langsung turun melakukan visum menyatakan pada kedua jazad tidak terdapat tanda- tanda kekerasan yang menyebabkan kedua korban meninggal dunia.
"Kita masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya, karena dokter baru melakukan pemeriksaan luar. Kedua korban diperkirakan sudah meninggal dunia antara 6-12 jam sebelum ditemukan," kata Heri Selasa (26/2/2019) malam.
Heri mengatakan, kedua korban ditemukan di dua tempat berbeda, Ramlan ditemukan di ruang tengah, sementara sang ibu Rainah ditemukan berada di dapur belakang rumah.
"Untuk kondisi korban Ramlan itu kita jumpai bekas buang air besar atau diare di sekitarnya, selain itu terdapat cairan yang keluar dari mulut korban yang berdasarkan keterangan dokter merupakan cairan lambung. Sementara terhadap korban Rainah juga ditemukan disekitarnya ada bekas diare (mencret), selain itu ditemukan juga obat diare," katanya.
Lanjutnya, di sekitar kamar mandi belakang rumah juga terdapat bekas-bekas mencret/diare dan dijumpai bekas celana dalam serta celana luar yang diselimuti kotoran. Menurut Heri, dugaan sementara kedua orang tersebut terkena diare dan menyebabkan dehidrasi serta meninggal dunia.
"Pintu samping rumah korban juga dalam keadaan tertutup saat itu dan tidak terkunci. Kita masih selidiki lebih dalam lagi apa dugaan ini benar," katanya.
Ditanyai terkait kemungkinan keracunan, Heri menambahkan perihal tersebut masih didalami. Karena pihaknya juga menemukan sisa makanan berupa asam pedas, ikan bakar dan nasi di dapur. "Masih kita selidiki beberapa kemungkinan yang terjadi," katanya.
(sms)