Perindo Asapi Permukiman Elite Villa Pinus di Semarang
A
A
A
SEMARANG - Suara mesin fogging menggema di permukiman elite Villa Pinus Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah. Meski kawasan perumahan ini terbilang rapi dan indah dengan tumbuhan pinus, namun ancaman demam berdarah dengu (DBD) tetap mengintai.
“Ini kita mengantisipasi, karena di Kota Semarang kan angka DBD cukup tinggi. Apalagi, saat ini memasuki musim hujan (sehingga banyak genangan),” kata Ketua RT 17/6, Safrinal Sofaniadi, kepada awak media, Sabtu (16/2/2019).
Dia beserta warga lantas berunding untuk melakukan rangkaian kegiatan membasmi nyamuk aedes aegepty. Warga diwajibkan menguras bak mandi dan penampungan air secara rutin untuk mencegah perkembangiakan nyamuk.
Sementara untuk di lingkungan rumah, digelar fogging dengan menggandeng Partai Perindo.“Kami beserta warga untuk mengantisipasi itu (DBD) sepakat melakukan untuk fogging. Kebetulan di sini ada Pak Beny Setiyono (Ketua DPD Partai Perindo Kota Semarang), yang memiliki kelengkapan alat fogging dan sebagainya,” ujar bapak dua anak itu.
“Untuk indikasi warga yang terkena DBD tidak ada. Tapi tahun-tahun sebelumnya ada. Makanya kita lakukan fogging dulu, sebagai langkah antisipasi semoga warga kita tetap sehat tidak ada yang sakit akibat DBD,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Perindo Kota Semarang, Beny Setiyono menyampaikan, petugas fogging tak hanya menyisir rumah-rumah warga tetapi juga lahan kosong. Apalagi, permukiman ini juga berbatasan dengan sungai yang tebingnya ditanami pohon-pohon pinus.
“Kita melakukan fogging di sekira 60 rumah. Dari rumah-rumah itu ada pula yang belum ditempati jadi rumah kosong. Sasaran fogging berikutnya adalah hutan pinus di tepi sungai, di situ menjadi sarang nyamuk,” ujar Beny.
Beny menuturkan, pemberantasan nyamuk penyebar DBD harus dilakukan secara simultan dengan melibatkan warga. Fogging akan berjalan efektif bila warga juga memiliki kesadaran tinggi untuk rajin menguras dan menutup bak air, serta mengubur benda-benda tak terpakai yang bisa menampung air.
“Warga di perumahan ini sebenarnya tingkat kesadaran terhadap kesehatannya sudah cukup tinggi, tapi memang yang berada di lingkungan sekitar, lahan-lahan kosong tidak tersentuh. Makanya Partai Perindo hadir untuk membantu masyarakat,” ujar Caleg DPRD Jateng tersebut.
“Ini kita mengantisipasi, karena di Kota Semarang kan angka DBD cukup tinggi. Apalagi, saat ini memasuki musim hujan (sehingga banyak genangan),” kata Ketua RT 17/6, Safrinal Sofaniadi, kepada awak media, Sabtu (16/2/2019).
Dia beserta warga lantas berunding untuk melakukan rangkaian kegiatan membasmi nyamuk aedes aegepty. Warga diwajibkan menguras bak mandi dan penampungan air secara rutin untuk mencegah perkembangiakan nyamuk.
Sementara untuk di lingkungan rumah, digelar fogging dengan menggandeng Partai Perindo.“Kami beserta warga untuk mengantisipasi itu (DBD) sepakat melakukan untuk fogging. Kebetulan di sini ada Pak Beny Setiyono (Ketua DPD Partai Perindo Kota Semarang), yang memiliki kelengkapan alat fogging dan sebagainya,” ujar bapak dua anak itu.
“Untuk indikasi warga yang terkena DBD tidak ada. Tapi tahun-tahun sebelumnya ada. Makanya kita lakukan fogging dulu, sebagai langkah antisipasi semoga warga kita tetap sehat tidak ada yang sakit akibat DBD,” katanya.
Sementara itu, Ketua DPD Partai Perindo Kota Semarang, Beny Setiyono menyampaikan, petugas fogging tak hanya menyisir rumah-rumah warga tetapi juga lahan kosong. Apalagi, permukiman ini juga berbatasan dengan sungai yang tebingnya ditanami pohon-pohon pinus.
“Kita melakukan fogging di sekira 60 rumah. Dari rumah-rumah itu ada pula yang belum ditempati jadi rumah kosong. Sasaran fogging berikutnya adalah hutan pinus di tepi sungai, di situ menjadi sarang nyamuk,” ujar Beny.
Beny menuturkan, pemberantasan nyamuk penyebar DBD harus dilakukan secara simultan dengan melibatkan warga. Fogging akan berjalan efektif bila warga juga memiliki kesadaran tinggi untuk rajin menguras dan menutup bak air, serta mengubur benda-benda tak terpakai yang bisa menampung air.
“Warga di perumahan ini sebenarnya tingkat kesadaran terhadap kesehatannya sudah cukup tinggi, tapi memang yang berada di lingkungan sekitar, lahan-lahan kosong tidak tersentuh. Makanya Partai Perindo hadir untuk membantu masyarakat,” ujar Caleg DPRD Jateng tersebut.
(whb)