Gempa 5,7 SR Guncang Halmahera Barat Maluku Utara
A
A
A
TERNATE - Wilayah laut di sebelah Barat Laut Kabupaten Halmahera Barat diguncang gempabumi tektonik, Kamis, (7/2/2019) sekitar pukul 12.15.29 Wita. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki kekuatan 5,6 Skala Richter (SR) yang kemudian dimutakhirkan menjadi 5,7 SR.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,58 Lintang Utara dan 126,43 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara pada kedalaman 39 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah Barat Laut Kabupaten Halmahera Utara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bitung, dan Ternate III-IV MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,"ujarnya.
Menurutnya hingga pukul 12.32 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,58 Lintang Utara dan 126,43 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 128 km arah Barat Laut Kota Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Propinsi Maluku Utara pada kedalaman 39 kilometer.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah Barat Laut Kabupaten Halmahera Utara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar oblique naik (oblique thrust fault).
Guncangan gempabumi ini dilaporkan dirasakan di Manado, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Tenggara, Bitung, dan Ternate III-IV MMI.
"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi tidak berpotensi tsunami,"ujarnya.
Menurutnya hingga pukul 12.32 Wita, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," pungkasnya.
(sms)