Gempa Bermagnitudo 5,6 Getarkan Halmahera Barat, BMKG Sebut Pemicunya Deformasi Zona Subduksi

Senin, 09 Mei 2022 - 08:27 WIB
loading...
Gempa Bermagnitudo 5,6 Getarkan Halmahera Barat, BMKG Sebut Pemicunya Deformasi Zona Subduksi
Gempa bermagnitudo 5,6 menggetarkan Halmahera Barat. Foto/BMKG
A A A
JAKARTA - Gempa bermagnitudo 5,6 menggetarkan wilayah Halmahera Barat, Maluku, Senin (9/5/2022) pagi, sekitar pukul 04.51 WIB. Gempa bumi yang berpusat di laut tersebut, menurut BMKG merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi pada zona subduksi.



"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi pada zona subduksi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, Senin (9/5/2022).



Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,83° LU ; 127,15° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 Km arah Barat Laut Loloda, Halmahera Barat, Maluku Utara, pada kedalaman 50 km. Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).



Gempa bumi ini dirasakan di daerah Ibu dan Loloda dengan skala intensitas IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah), daerah Galela dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah).

Daerah Ternate, Tidore, dan Morotai dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah - III Kao dengan skala intensitas II-III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu).



"Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Bambang. BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," tegas Bambang.
(eyt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2541 seconds (0.1#10.140)