Bupati Tabalong Meletakkan Batu Pertama Pembangunan Masjid
A
A
A
TABALONG - Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, meletakkan batu pertama pembangunan Masjid Nurul Rahman, disaksikan oleh camat, kades, dan warga desa Padang Panjang. Ini adalah rangkaian awal pembangunan renovasi total mesjid Nurul Rahman.yang terletak di Desa Padang Panjang Kecamatan Tanta, Senin (4/2/2019).
Masjid Nurul Rahman dibangun pertama kali pada 1978 dan baru dua kali dilakukan renovasi kecil. Renovasi terakhir dikerjakan pada 2006, di mana tanahnya merupakan hibah dari warga desa setempat.
Luas awal Masjid Nurul Rahman sekitar 10×10 meter, dan rencana renovasi sekarang luasnya menjadi ± 18×18 Meter dengan tinggi 7 meter. Dana pembangunan yang diperlukan berkisar sekitar Rp2 miliar, dengan target waktu dua tahun.
Menurut Kepala Desa Padang Panjang Sokhidin, renovasi total mesjid dilakukan guna menampung jamaah yang semakin bertambah banyak.
“Jadi renovasi ini tujuannya salah satunya untuk lebih memperluas bangunan mesjid itu, agar nantinya bisa menampung lebih banyak jamaah lagi, karena bukan saja warga Desa Padang Panjang yang melaksanakan ibadah di mesjid ini, tetapi warga lainnya seperti dari pengunjung yang lewat dan karyawan perusahaan yang ada disekitar,” kata Sokhidin.
Masjid Nurul Rahman dibangun pertama kali pada 1978 dan baru dua kali dilakukan renovasi kecil. Renovasi terakhir dikerjakan pada 2006, di mana tanahnya merupakan hibah dari warga desa setempat.
Luas awal Masjid Nurul Rahman sekitar 10×10 meter, dan rencana renovasi sekarang luasnya menjadi ± 18×18 Meter dengan tinggi 7 meter. Dana pembangunan yang diperlukan berkisar sekitar Rp2 miliar, dengan target waktu dua tahun.
Menurut Kepala Desa Padang Panjang Sokhidin, renovasi total mesjid dilakukan guna menampung jamaah yang semakin bertambah banyak.
“Jadi renovasi ini tujuannya salah satunya untuk lebih memperluas bangunan mesjid itu, agar nantinya bisa menampung lebih banyak jamaah lagi, karena bukan saja warga Desa Padang Panjang yang melaksanakan ibadah di mesjid ini, tetapi warga lainnya seperti dari pengunjung yang lewat dan karyawan perusahaan yang ada disekitar,” kata Sokhidin.
(akn)