Mengaku Banyak Kejanggalan di Ahmadiyah, Satu Keluarga Ini Keluar
A
A
A
PANGANDARAN - Penganut ajaran Ahmadiyah di Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran membacakan dua kalimat syahadat. Pembacaan dua kalimat syahadat tersebut dilaksanakan di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran yang disaksikan oleh Kepala KUA dan Ketua MUI Kecamatan Parigi Senin, (7/01/2019).
Ketua MUI Kecamatan Parigi KH Harun Al-Aziz mengatakan, mereka merupakan satu keluarga sebanyak 6 orang yang terdiri dari suami dan istri juga 4 anaknya. "Pembacaan dua kalimat syahadat yang dilakukan murni atas kehendak pihak keluarga tanpa ada unsur paksaan dari pihak mana pun," kata KH. Harun.
Satu keluarga tersebut merupakan warga Dusun Karangjawa RT 02/14, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
KH Harun mengatakan, ke enam warga tersebut adalah Asep Setiawan, 48, (suami), Sunarti, 42, (istri), Yamas Herianto, 24, (anak), Hendrik Sugiarto (19), (anak), Ratna Sartika, (16), (anak), Sandi Maulana, (14), (anak).
Asep Setiawan saat diwawancarai awak media mengatakan, dirinya masuk ajaran Ahmadiyah pada tahun 1992. "Sebelumnya saya sudah banyak mengetahui ajaran Ahmadiyah pada tahun 1978," katanya.
Namun selama mengikuti ajaran Ahmadiyah banyak kejanggalan yang dirasa oleh Asep. "Karena kejanggalan yang kami alami maka kami mengambil sikap untuk kembali pada ajaran Islam," tambahnya.
Ketua MUI Kecamatan Parigi KH Harun Al-Aziz mengatakan, mereka merupakan satu keluarga sebanyak 6 orang yang terdiri dari suami dan istri juga 4 anaknya. "Pembacaan dua kalimat syahadat yang dilakukan murni atas kehendak pihak keluarga tanpa ada unsur paksaan dari pihak mana pun," kata KH. Harun.
Satu keluarga tersebut merupakan warga Dusun Karangjawa RT 02/14, Desa Karangbenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
KH Harun mengatakan, ke enam warga tersebut adalah Asep Setiawan, 48, (suami), Sunarti, 42, (istri), Yamas Herianto, 24, (anak), Hendrik Sugiarto (19), (anak), Ratna Sartika, (16), (anak), Sandi Maulana, (14), (anak).
Asep Setiawan saat diwawancarai awak media mengatakan, dirinya masuk ajaran Ahmadiyah pada tahun 1992. "Sebelumnya saya sudah banyak mengetahui ajaran Ahmadiyah pada tahun 1978," katanya.
Namun selama mengikuti ajaran Ahmadiyah banyak kejanggalan yang dirasa oleh Asep. "Karena kejanggalan yang kami alami maka kami mengambil sikap untuk kembali pada ajaran Islam," tambahnya.
(nag)