Polda Jabar Kirim 8 Truk Bantuan Korban Bencana Cisolok dan Banten
A
A
A
BANDUNG - Polda Jabar mengirimkan delapan truk bantuan untuk korban bencana tsunami Selat Sunda di Banten dan Lampung, serta tanah longsor di Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Upacara pemberangkatan bantuan yang dipimpin Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto tersebut digelar di halaman Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta, kota Bandung, Rabu (2/1/2019).
Kapolda mengatakan, bantuan itu merupakan bentuk kepedulian seluruh anggota Polri di jajaran Polda Jabar. "Jadi, bukan hanya Kapolda dan pejabat utama, tetapi seluruh anggota bersatu padu mengeluarkan bantuan serelanya kepada saudara kita yang terkena musibah bencana alam tsunami di Banten dan Lampung. Kemudian dua hari lalu di Kabupaten Sukabumi," kata Agung seusai upacara pelepasan bantuan.
Sebelum bantuan dikirimkan, ujar Agung, pihaknya menghubungi pejabat di lokasi bencana tsunami dan tanah longsor, terkait apa saja yang dibutuhkan.
Agung mengemukakan, setelah mengetahui barang-barang yang dibutuhkan dan mendesak, Polda Jabar membeli semua kebutuhan itu. Misalnya tandon air untuk MCK, karena di sana kurang. Kemudian selimut, sarung, pampers bayi, popok, pakaian dalam, dan susu untuk anak-anak.
Dia berharap bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban para korban bencana. "Kami memberangkatkan delapan truk bantuan yang berisi kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh mereka (korban bencana). Karena memang itu yang diperlukan," ujar Agung.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengimbau anggota yang bertugas memberangkatkan bantuan ke lokasi bencana tsunami Banten-Lampung dan longsor Cisolok, Sukabumi, harus berhati-hati selama dalam perjalanan.
"Sebab, rute jalan ke Sukabumi banyak tikungan tajam. Utamakan keselamatan dan kesehatan. Kondisi di sana tadi pagi masih hujan. Saya juga akan berangkat ke sana," tutur Agung.
Untuk korban longsor di Kampung Cimapag/Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, ungkap Agung, jumlah bantuan disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga (KK), sekitar 30 lebih.
"Jadi kami sesuaikan. Tetapi jangan lupa, anggota kami (Polri) yang di tugas sana juga butuh makan, jadi kami bawakan juga. Kami bawakan pakaian dalam karena mereka tidk sempat ganti, mau mandi juga gak ada air," ungkap Kapolda.
Saat ini, jumlah personel Polda Jabar dan Polres Sukabumi yang bertugas di lokasi bencana longsor Cisolok, kata Agung, sebanyak 200 orang. Untuk jumlah personel yang membantuan melakukan pencarian dan evakuasi di Cisolok, cukup.
Yang jadi masalah, alat berat sulit masuk ke lokasi bencana. Karena tidak ada jalan dan tanjakan cukup tajam.
"Jadi (proses pencarian dan evakuasi) masih manual antara TNI, Polri, Basarnas, dan seluruh instansi yang membantu menggunakan cangkul. Mudah-mudahan hari ini cuaca bersahabat dan alat berat bisa masuk. Kalau alat berat bisa masuk Insya Allah cepat," pungkas Agung.
Kapolda mengatakan, bantuan itu merupakan bentuk kepedulian seluruh anggota Polri di jajaran Polda Jabar. "Jadi, bukan hanya Kapolda dan pejabat utama, tetapi seluruh anggota bersatu padu mengeluarkan bantuan serelanya kepada saudara kita yang terkena musibah bencana alam tsunami di Banten dan Lampung. Kemudian dua hari lalu di Kabupaten Sukabumi," kata Agung seusai upacara pelepasan bantuan.
Sebelum bantuan dikirimkan, ujar Agung, pihaknya menghubungi pejabat di lokasi bencana tsunami dan tanah longsor, terkait apa saja yang dibutuhkan.
Agung mengemukakan, setelah mengetahui barang-barang yang dibutuhkan dan mendesak, Polda Jabar membeli semua kebutuhan itu. Misalnya tandon air untuk MCK, karena di sana kurang. Kemudian selimut, sarung, pampers bayi, popok, pakaian dalam, dan susu untuk anak-anak.
Dia berharap bantuan tersebut bisa membantu meringankan beban para korban bencana. "Kami memberangkatkan delapan truk bantuan yang berisi kebutuhan yang memang dibutuhkan oleh mereka (korban bencana). Karena memang itu yang diperlukan," ujar Agung.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengimbau anggota yang bertugas memberangkatkan bantuan ke lokasi bencana tsunami Banten-Lampung dan longsor Cisolok, Sukabumi, harus berhati-hati selama dalam perjalanan.
"Sebab, rute jalan ke Sukabumi banyak tikungan tajam. Utamakan keselamatan dan kesehatan. Kondisi di sana tadi pagi masih hujan. Saya juga akan berangkat ke sana," tutur Agung.
Untuk korban longsor di Kampung Cimapag/Garehong, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, ungkap Agung, jumlah bantuan disesuaikan dengan jumlah kepala keluarga (KK), sekitar 30 lebih.
"Jadi kami sesuaikan. Tetapi jangan lupa, anggota kami (Polri) yang di tugas sana juga butuh makan, jadi kami bawakan juga. Kami bawakan pakaian dalam karena mereka tidk sempat ganti, mau mandi juga gak ada air," ungkap Kapolda.
Saat ini, jumlah personel Polda Jabar dan Polres Sukabumi yang bertugas di lokasi bencana longsor Cisolok, kata Agung, sebanyak 200 orang. Untuk jumlah personel yang membantuan melakukan pencarian dan evakuasi di Cisolok, cukup.
Yang jadi masalah, alat berat sulit masuk ke lokasi bencana. Karena tidak ada jalan dan tanjakan cukup tajam.
"Jadi (proses pencarian dan evakuasi) masih manual antara TNI, Polri, Basarnas, dan seluruh instansi yang membantu menggunakan cangkul. Mudah-mudahan hari ini cuaca bersahabat dan alat berat bisa masuk. Kalau alat berat bisa masuk Insya Allah cepat," pungkas Agung.
(sms)