Kisah Santri Nurul Fikri yang Selamat dari Terjangan Tsunami
![Kisah Santri Nurul Fikri...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2018/12/25/174/1365625/kisah-santri-nurul-fikri-yang-selamat-dari-terjangan-tsunami-ZwZ-thumb.jpg)
Kisah Santri Nurul Fikri yang Selamat dari Terjangan Tsunami
A
A
A
BANTEN - Tsunami Selat Sunda telah menghancurkan pesisir Banten dan Lampung Selatan. Rilis terbaru dari BNPB tercatat 429 orang meninggal dunia, dan 1.485 orang mengalami luka-luka Selasa siang (25/12/2018). Selain korban jiwa dan luka, ribuan rumah dan hotel porak-poranda disapu gelombang laut.
Dibalik dahsyatnya tsunami Selat Sunda, ternyata ada satu keajaiban berkat kuasa Ilahi. Ada satu kisah yang ramai di media sosial cukup menyentak jiwa. Kisah ini pun ramai diperbincangkan di kalangan santri dan para penunut ilmu.
Rombongan santri NFBS Serang yang berada di sebuah resort tepat di bibir pantai selamat dari maut. Padahal, beberapa meter dari lokasi mereka dalam kondisi rusak parah.
Saat itu Sabtu (22 Desember 2018) rombongan santri Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Serang atau dikenal sebagai Pesantren Ibnu Salam sedang dikarantina (sebelum berangkat ke Turki) di Resort Umbul Tanjung Kabupaten Serang, Banten, yang posisinya di pinggir pantai.
![Kisah Santri Nurul Fikri yang Selamat dari Terjangan Tsunami]()
Seperti kisah yang tersebar di media sosial, Ustazah Ai Nur'aeni Lc menceritakan, sore itu, thalibah (santri perempuan) sempat menyaksikan dari lantai 2 vila anak Gunung Krakatau mengeluarkan api dan laharnya. Para thalibah sempat khawatir tapi kemudian kita melaksanakan aktivitas seperti biasa.
Thalib (murid laki-laki) dan thalibah terus menyetorkan hafalannya diiringi suara dan getaran yang cukup terasa dari aktivitas anak Gunung Krakatau. Sekitar pukul 21.30 WIB, setelah anak-anak selesai aktivitas tahfizh, tiba-tiba kami mendengar suara gemuruh yang sangat besar dan diikuti anak-anak thalib yang berhamburan berlari dari arah vila belakang karena melihat ombak besar sudah sampai ke tembok pembatas resort.
“Saat itu, para thalibah cukup panik. Lami semua berkumpul di Musalla resort untuk terus berzikir dan tetap bertilawah sambil berkoordinasi,” kata ustazah pembimbing.
Sampai kemudian pengelola resort menyampaikan, mereka siap untuk membantu evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dengan menggunakan mobil-mobil yang ada. Termasuk mobil tamu yang berniat bermalam di vila.
“Saat itu kami baru tahu bahwa beberapa ratus meter sebelum (daerah) Umbul Tanjung dan setelah Umbul Tanjung air meluap ke jalanan, menghancurkan bangunan yang ada dan ajaibnya air hanya menyentuh pagar batas belakang Vila Umbul Tanjung dan tentunya ini atas Kehendak Allah. Allah telah menyelamatkan kami,” ungkap Ustazah Ai Nur'aeni.
Sang guru melanjutkan, mereka akhirnya bisa melalui jalur evakuasi sampai perumahan penduduk dengan aman. Padahal beberapa meter dari jalur evakuasi jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Dan qadarullah, Alhamdulillah jalur evakuasi itu ternyata berakhir di NFBS. Walaupun harus melalui jalan terjal, licin karena hujan dan hutan.
“Masya Allah, Allah menjaga kami mungkin karena saat itu kami menjaga kalam-Nya. Ini baru di dunia, di akhirat kelak semoga Allah juga akan menjaga siapa saja yang menjaga interaksinya dengan Alquran,” tutupnya.![Kisah Santri Nurul Fikri yang Selamat dari Terjangan Tsunami]()
Dibalik dahsyatnya tsunami Selat Sunda, ternyata ada satu keajaiban berkat kuasa Ilahi. Ada satu kisah yang ramai di media sosial cukup menyentak jiwa. Kisah ini pun ramai diperbincangkan di kalangan santri dan para penunut ilmu.
Rombongan santri NFBS Serang yang berada di sebuah resort tepat di bibir pantai selamat dari maut. Padahal, beberapa meter dari lokasi mereka dalam kondisi rusak parah.
Saat itu Sabtu (22 Desember 2018) rombongan santri Nurul Fikri Boarding School (NFBS) Serang atau dikenal sebagai Pesantren Ibnu Salam sedang dikarantina (sebelum berangkat ke Turki) di Resort Umbul Tanjung Kabupaten Serang, Banten, yang posisinya di pinggir pantai.
![Kisah Santri Nurul Fikri yang Selamat dari Terjangan Tsunami](https://a-img.sindonews.net/dyn/620/atmaja/santri_11_ok.jpg)
Seperti kisah yang tersebar di media sosial, Ustazah Ai Nur'aeni Lc menceritakan, sore itu, thalibah (santri perempuan) sempat menyaksikan dari lantai 2 vila anak Gunung Krakatau mengeluarkan api dan laharnya. Para thalibah sempat khawatir tapi kemudian kita melaksanakan aktivitas seperti biasa.
Thalib (murid laki-laki) dan thalibah terus menyetorkan hafalannya diiringi suara dan getaran yang cukup terasa dari aktivitas anak Gunung Krakatau. Sekitar pukul 21.30 WIB, setelah anak-anak selesai aktivitas tahfizh, tiba-tiba kami mendengar suara gemuruh yang sangat besar dan diikuti anak-anak thalib yang berhamburan berlari dari arah vila belakang karena melihat ombak besar sudah sampai ke tembok pembatas resort.
“Saat itu, para thalibah cukup panik. Lami semua berkumpul di Musalla resort untuk terus berzikir dan tetap bertilawah sambil berkoordinasi,” kata ustazah pembimbing.
Sampai kemudian pengelola resort menyampaikan, mereka siap untuk membantu evakuasi ke daerah yang lebih tinggi dengan menggunakan mobil-mobil yang ada. Termasuk mobil tamu yang berniat bermalam di vila.
“Saat itu kami baru tahu bahwa beberapa ratus meter sebelum (daerah) Umbul Tanjung dan setelah Umbul Tanjung air meluap ke jalanan, menghancurkan bangunan yang ada dan ajaibnya air hanya menyentuh pagar batas belakang Vila Umbul Tanjung dan tentunya ini atas Kehendak Allah. Allah telah menyelamatkan kami,” ungkap Ustazah Ai Nur'aeni.
Sang guru melanjutkan, mereka akhirnya bisa melalui jalur evakuasi sampai perumahan penduduk dengan aman. Padahal beberapa meter dari jalur evakuasi jalanan sudah tidak bisa dilalui kendaraan. Dan qadarullah, Alhamdulillah jalur evakuasi itu ternyata berakhir di NFBS. Walaupun harus melalui jalan terjal, licin karena hujan dan hutan.
“Masya Allah, Allah menjaga kami mungkin karena saat itu kami menjaga kalam-Nya. Ini baru di dunia, di akhirat kelak semoga Allah juga akan menjaga siapa saja yang menjaga interaksinya dengan Alquran,” tutupnya.
![Kisah Santri Nurul Fikri yang Selamat dari Terjangan Tsunami](https://a-img.sindonews.net/dyn/620/atmaja/santri_4_ok.jpg)
(rhs)