Tsunami Selat Sunda, Pemprov Banten Kirim Eskavator dan Loader
A
A
A
SERANG - Pemprov Banten mengirimkan bantuan alat-alat berat ke lokasi bencana akibat tsunami Selat Sunda. Alat-alat berat yang sudah dikirimkan sejak Sabtu, 22 Desember 2018 malam tersebut berupa eskavator dan loader.
Alat-alat tersebut berguna untuk membantu evakuasi korban-korban yang masih terjebak dan membersihkan puing-puing yang menghalangi akses evakuasi Saat ini, alat-alat berat tersebut berada di Tanjung Lesung, Sumur, Labuan dann Carita, Pandeglang.
Respons cepat ini sesuai arahan Gubernur Banten Wahidin Halim. Dalam berbagai kesempatan Gubernur memerintahkan aparatur Pemprov Banten untuk benar-benar mempersiapkan penanggulangan bencana secara cepat. “Apabila di BPBD Provinsi Banten masih kurang, kita langsung minta ke pusat melalui BNPB,” ujar Gubernur.
Bantuan dari Pemprov Banten sudah disalurkan sesaat setelah bencana tsunami Selat Sunda terjadi. Bantuan tersebut berupa paket pakaian dewasa, pakaian anak, makanan, dan lain-lain. Selain itu, di lokasi bencana juga diberikan perahu karet, tenda pengungsi, tambang, genset, kantong mayat, masker dan lain-lain.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Banten Amal Herawan Budhi mengatakan, Pemprov Banten membuat posko penanggulangan bencana di sejumlah lokasi seperti Carita, Labuan, Panimbang, dan Anyer. Pembuatan posko ini dikoordinasikan dari Posko Bencana Provinsi di Kantor BPBD Banten. “Berbarengan dengan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Banten sudah menerjunkan tim medis ke lokasi bencana,” katanya.
Diketahui pesisir barat Banten diterjang tsunami dan gelombang tinggi pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam tadi. Akibat bencana tersebut, 222 meninggal, korban luka 843, dan korban hilang 28 orang. Sedangkan kerugian material 443 rumah rusak, 11 kendaraan roda 4 dan 53 kendaraan roda dua rusak.
Penanggulangan bencana terus dipantau Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy. Sejak Minggu (23/12/2108) dini hari, Gubernur sudah melaporkan kejadian bencana tersebut kepada Mendagri Tjahjo Kumolo. Minggu pagi Gubernur langsung meninjau lokasi bencana.
Sejak Sabtu, 22 Desember 2018 malam, Gubernur langsung memerintahkan kepada seluruh ASN Pemprov Banten untuk cepat tanggap melakukan penanggulangan bencana tersebut. Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Selain itu, Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dan menelan mentah-mentah dan menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya.
Alat-alat tersebut berguna untuk membantu evakuasi korban-korban yang masih terjebak dan membersihkan puing-puing yang menghalangi akses evakuasi Saat ini, alat-alat berat tersebut berada di Tanjung Lesung, Sumur, Labuan dann Carita, Pandeglang.
Respons cepat ini sesuai arahan Gubernur Banten Wahidin Halim. Dalam berbagai kesempatan Gubernur memerintahkan aparatur Pemprov Banten untuk benar-benar mempersiapkan penanggulangan bencana secara cepat. “Apabila di BPBD Provinsi Banten masih kurang, kita langsung minta ke pusat melalui BNPB,” ujar Gubernur.
Bantuan dari Pemprov Banten sudah disalurkan sesaat setelah bencana tsunami Selat Sunda terjadi. Bantuan tersebut berupa paket pakaian dewasa, pakaian anak, makanan, dan lain-lain. Selain itu, di lokasi bencana juga diberikan perahu karet, tenda pengungsi, tambang, genset, kantong mayat, masker dan lain-lain.
Kepala Bidang Aplikasi Informatika dan Komunikasi Publik Banten Amal Herawan Budhi mengatakan, Pemprov Banten membuat posko penanggulangan bencana di sejumlah lokasi seperti Carita, Labuan, Panimbang, dan Anyer. Pembuatan posko ini dikoordinasikan dari Posko Bencana Provinsi di Kantor BPBD Banten. “Berbarengan dengan itu, Dinas Kesehatan Provinsi Banten sudah menerjunkan tim medis ke lokasi bencana,” katanya.
Diketahui pesisir barat Banten diterjang tsunami dan gelombang tinggi pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam tadi. Akibat bencana tersebut, 222 meninggal, korban luka 843, dan korban hilang 28 orang. Sedangkan kerugian material 443 rumah rusak, 11 kendaraan roda 4 dan 53 kendaraan roda dua rusak.
Penanggulangan bencana terus dipantau Gubernur Banten Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy. Sejak Minggu (23/12/2108) dini hari, Gubernur sudah melaporkan kejadian bencana tersebut kepada Mendagri Tjahjo Kumolo. Minggu pagi Gubernur langsung meninjau lokasi bencana.
Sejak Sabtu, 22 Desember 2018 malam, Gubernur langsung memerintahkan kepada seluruh ASN Pemprov Banten untuk cepat tanggap melakukan penanggulangan bencana tersebut. Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang namun waspada. Selain itu, Gubernur juga mengimbau masyarakat untuk tidak percaya dan menelan mentah-mentah dan menyebarluaskan informasi yang tidak jelas sumbernya.
(poe)