Polri Kirim Bantuan Logistik untuk Korban Tsunami Selat Sunda
A
A
A
SERANG - Bantuan logistik untuk korban tsunami Selat Sunda terus berdatangan. Personel Polair Korpolairud Baharkam Polri memberikan bantuan sembako di Desa Sukarame, Kecamatan Carita, Pandeglang, Banten.
Bantuan berupa 20 kardus mi cepat saji, 6 karung beras, 10 dus air mineral dan 6 paket telur ayam diterima Kepala Desa Pak Zainal dan Pengelola Dapur Umum Desa Sukarame Neng Ernawati. "Bantuan ini untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah tsunami," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal dalam keterangannya, Minggu (23/12/2018).
Menurut Iqbal, kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat yang terdampak bencana tsunami adalah makanan dan juga evakuasi para korban. “Kebutuhan orang dalam kondisi apapun tidak boleh tidak makan harus makan. Kebutuhan sangat diperlukan bahan-bahan makanan dan kemudian tempat pengungsian,” katanya.
Seperti diketahui, jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.
Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.
Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah.
Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera dan Kementerian ESDM. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.
Bantuan berupa 20 kardus mi cepat saji, 6 karung beras, 10 dus air mineral dan 6 paket telur ayam diterima Kepala Desa Pak Zainal dan Pengelola Dapur Umum Desa Sukarame Neng Ernawati. "Bantuan ini untuk meringankan beban saudara-saudara kita yang terkena musibah tsunami," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Brigjen Pol M Iqbal dalam keterangannya, Minggu (23/12/2018).
Menurut Iqbal, kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat yang terdampak bencana tsunami adalah makanan dan juga evakuasi para korban. “Kebutuhan orang dalam kondisi apapun tidak boleh tidak makan harus makan. Kebutuhan sangat diperlukan bahan-bahan makanan dan kemudian tempat pengungsian,” katanya.
Seperti diketahui, jumlah korban dan kerusakan akibat tsunami yang menerjang wilayah Selat Sunda terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Minggu (23/12/2018) pukul 16.00 WIB tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.
Kerusakan material meliputi 556 unit rumah rusak, 9 unit hotel rusak berat, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. Tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia. Korban dan kerusakan ini meliputi di 4 kabupaten terdampak yaitu di Kabupaten Pandeglang, Serang, Lampung Selatan dan Tanggamus.
Jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. Kondisi ini menyebabkan data akan berubah.
Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera dan Kementerian ESDM. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.
(wib)