Tol Semarang-Solo Terkoneksi, Pemprov Genjot Pariwisata dan Industri

Sabtu, 15 Desember 2018 - 07:07 WIB
Tol Semarang-Solo Terkoneksi,...
Tol Semarang-Solo Terkoneksi, Pemprov Genjot Pariwisata dan Industri
A A A
SEMARANG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah telah menyiapkan sejumlah strategi agar infrastruktur tol Semarang-Solo bisa semakin mengangkat berbagai potensi perekonomian dan pariwisata.Hal itu dilakukan seiring selesainya pekerjaan konstruksi ruas tol Salatiga- Kartasura sepanjang 32,6 kilometer menandai terkoneksinya akses jalan tol Semarang-Solo.

Menurut Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan tembusnya Semarang-Solo oleh infrastruktur jalan tol tersebut diharapkan ada beberapa sektor yang turut terangkat.

“Pariwisata misalnya, bersama- sama dengan pemerintah daerah serta aktivis pariwisata telah menyiapkan betul akses exit tol menuju kantong- kantong pariwisata di Jawa Tengah,” kata Ganjar di sela meninjau progress pembangunan jalan tol ruas Salatiga-Kartasura, Jawa Tengah, Jumat (14/12/2018).

Gubernur mengungkapkan, Dinas pariwisata juga telah menyiapkan semacam peta wisata Jawa Tengah untuk memudahkan wisatawan yang berlibur akhir tahun cukup panjang di Jawa Tengah.

Rute-rute atau jalur wisata bisa didorong. Beberapa kali setiap mudik, dinas pariwisata kita selalu membuat peta wisata di Jawa tengah untuk dibagikan kepada para pemudik tersebut.

Tak hanya itu, saat para pemudik akan kembali, kemana dan dari titik mana atau ke arah mana titik wisata bisa kita guide. Mudah-mudahan ini bisa kembali disiapkan. “Besok liburnya empat hari. Kalau ada yang sudah libur sekolah pasti akan sampai setelah tahun baru. Jadi liburnya agak panjang dan mereka bisa stay lebih lama di Jawa Tengah,” ungkapnya.

Selain sektor pariwisata, pihaknya juga terus mendorong dibukanya kawasan industri baru di Jawa Tengah. Seperti Kabupaten Kendal peminatnya cukup banyak. Selain itu juga Kabupaten Brebes, Purworejo dan Kabupaten Kebumen yang masih terus menjajaki.

“Bagaimanapun juga pengembangan kawasan industri baru ini harus tetap mempertimbangkan kemampuan daya dukung lingkungan, agar di kemudian hari tidak timbul masalah,” pungkasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2518 seconds (0.1#10.140)