Jakarta-Bandung 10 Jam, Penumpang KA Hanya Diberi Teh dan Wafer
A
A
A
JAKARTA - Anjloknya Kereta Perawatan Jalan Rel (KPJR) di kawasan Sumurbatu, Bandung Barat, Jawa Barat membuat perjalanan sejumlah kereta api terganggu. Perjalanan panjang pun harus dirasakan sejumlah penumpang.
Bila biasanya perjalanan dari Stasiun Gambir ke Stasiun Bandung hanya 3,5 jam, akibat peristiwa ini, perjalanan kereta api menjadi 10 jam. Mirisnya, biaya kompensasi yang berikan PT KAI tak sebanding dengan molornya perjalanan. Dengan keterlambatan hampir seperempat hari, penumpang hanya diberikan teh dingin dan biskuit.
"Kami kelaparan sepanjang perjalanan. Ini nggak sebanding dengan molornya perjalanan," kata Rima (25), salah satu penumpang Argo Parahyangan, Sabtu (6/12/2018).
Rima melanjutkan, perjalanan menunggu lama terjadi di Stasiun Saksasaat, Bandung Barat. Kala itu hampir 3 jam lebih dirinya bersama 100 penumpang di tempat itu. Untuk menahan lapar, para penumpang membeli siomay yang dijual warga tak jauh dari lokasi berhentinya kereta.
"Ada 200 penumpang, 100 penumpang lainnya memilih melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi lain," kata Rima menirukan ucapan kondektur saat berkeliling gerbong. (Baca Juga: KPJR Kembali Anjlok, Perjalanan Kereta Bandung-Jakarta Terganggu
Kereta kemudian berjalan kembali sekira pukul 14.00 WIB. Rima pun kemudian hanya mendapatkan teh dingin kemasan dan sebungkus wafer. Makanan itu tentu tak mampu menahan rasa lapar, terlebih tak sempat sarapan, lantaran kereta berangkat pukul 07.15 WIB.
Saat sampai di Stasiun Cimahi, kereta kembali tertahan hampir sekitar 2 jam. Seratus penumpang kemudian mulai jenuh dan memilih melanjutkan dengan perjalanan lain. Sebelum akhirnya menyisahkan 8 penumpang hingga ke Stasiun Bandung.
"Katanya menunggu antrean kereta masuk," kata Rima yang menilai PT KAI buruk dalam pelayanan.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus membantah pihaknya dinilai menelantarkan penumpang. Ia mengaku meminta maaf akibat keterlambatan kereta yang membuat perjalanan terganggu. "Dua KPJR baru selesai sekitar pukul 14.00 tadi," kata Joni ketika dikonfirmasi.
Meski demikian Joni mengakui, PT KAI telah memberikan kompensasi kepada penumpang. Bagi mereka yang mengalami keterlambatan dan pembatalan kereta bisa memperlihatkan tiket, lantaran PT KAI akan mengembalikan uang 100%.
"Kami juga menyiapkan sejumlah makanan. Bukan cuman makanan ringan, tapi makanan berat," kata Joni saat disinggung penumpang hanya mendapatkan makanan ringan.
Sayangnya dari cerita Rima, informasi yang disampaikan Joni tak sampai ke telinganya. Usai turun dari kereta, tak ada satu pun petugas PT KAI yang mengarahkan untuk me-refund tiket.
Bila biasanya perjalanan dari Stasiun Gambir ke Stasiun Bandung hanya 3,5 jam, akibat peristiwa ini, perjalanan kereta api menjadi 10 jam. Mirisnya, biaya kompensasi yang berikan PT KAI tak sebanding dengan molornya perjalanan. Dengan keterlambatan hampir seperempat hari, penumpang hanya diberikan teh dingin dan biskuit.
"Kami kelaparan sepanjang perjalanan. Ini nggak sebanding dengan molornya perjalanan," kata Rima (25), salah satu penumpang Argo Parahyangan, Sabtu (6/12/2018).
Rima melanjutkan, perjalanan menunggu lama terjadi di Stasiun Saksasaat, Bandung Barat. Kala itu hampir 3 jam lebih dirinya bersama 100 penumpang di tempat itu. Untuk menahan lapar, para penumpang membeli siomay yang dijual warga tak jauh dari lokasi berhentinya kereta.
"Ada 200 penumpang, 100 penumpang lainnya memilih melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi lain," kata Rima menirukan ucapan kondektur saat berkeliling gerbong. (Baca Juga: KPJR Kembali Anjlok, Perjalanan Kereta Bandung-Jakarta Terganggu
Kereta kemudian berjalan kembali sekira pukul 14.00 WIB. Rima pun kemudian hanya mendapatkan teh dingin kemasan dan sebungkus wafer. Makanan itu tentu tak mampu menahan rasa lapar, terlebih tak sempat sarapan, lantaran kereta berangkat pukul 07.15 WIB.
Saat sampai di Stasiun Cimahi, kereta kembali tertahan hampir sekitar 2 jam. Seratus penumpang kemudian mulai jenuh dan memilih melanjutkan dengan perjalanan lain. Sebelum akhirnya menyisahkan 8 penumpang hingga ke Stasiun Bandung.
"Katanya menunggu antrean kereta masuk," kata Rima yang menilai PT KAI buruk dalam pelayanan.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus membantah pihaknya dinilai menelantarkan penumpang. Ia mengaku meminta maaf akibat keterlambatan kereta yang membuat perjalanan terganggu. "Dua KPJR baru selesai sekitar pukul 14.00 tadi," kata Joni ketika dikonfirmasi.
Meski demikian Joni mengakui, PT KAI telah memberikan kompensasi kepada penumpang. Bagi mereka yang mengalami keterlambatan dan pembatalan kereta bisa memperlihatkan tiket, lantaran PT KAI akan mengembalikan uang 100%.
"Kami juga menyiapkan sejumlah makanan. Bukan cuman makanan ringan, tapi makanan berat," kata Joni saat disinggung penumpang hanya mendapatkan makanan ringan.
Sayangnya dari cerita Rima, informasi yang disampaikan Joni tak sampai ke telinganya. Usai turun dari kereta, tak ada satu pun petugas PT KAI yang mengarahkan untuk me-refund tiket.
(amm)