Geger! 18 Kambing Warga Diterkam Harimau Lawu
Geger! 18 Kambing Warga Diterkam Harimau Lawu
A
A
A
KARANGANYAR - Sekitar 18 kambing milik warga Dusun Gondang, Desa Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso, Karanganyar, Jawa Tengah dalam dua hari terakhir mati diduga dimakan harimau. Binatang buas itu tercatat sudah tiga kali menyatroni kandang kambing milik warga setempat.
Harimau diketahui menyatroni kandang kambing pada Kamis (22/11) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Kala itu, Sutarno,50, dan Mulyono,45, warga setempat melihat seekor harimau berlari dari dalam kandang kambing milik satu warga.
Ketika dicek, keduanya mendapati kambing-kambing di kandang sudah mati dengan luka bekas terkaman di leher. Kejadian itupun dilaporkan ke Yarno,35, Kepala Dusun Gondang. "Sejauh ini, kejadian harimau datang ke pemukiman penduduk sudah tiga kali," kata Kapolsek Jatiyoso Iptu Subarkah, Kamis (22/11/2018).
Selama ini, warga menggunakan alat seadanya untuk mengusir binatang buas tersebut. Serangan hewan buas yang memakan ternak membuat masyarakat waspada. "Dari kejadian tersebut, 18 ekor kambing mati diterkam," bebernya.
Tiga warga Desa Wonorejo yang ternaknya telah diterkam adalah Samino,50, Minem (55), dan Suwito (45). Diakuinya, warga merasa resah karena munculnya harimau yang berkeliaran sangat membahayakan. Namun mereka tidak berani bertindak atau membunuh karena harimau adalah jenis hewan yang dilindungi.
Diduga, turunnya hewan pemakan daging itu akibat kebakaran hutan di sekitar Desa Wonorejo. "Kami mengimbau masyarakat, khususnya Dusun Wonorejo dan sekitarnya selalu waspada," tandas Kapolsek.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait kasus munculnya harimau di kawasan Lereng Gunung Lawu tersebut. Camat Jatiyoso Budi Santoso juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Jangan sampai hewan buas itu juga menyerang manusia. "Masyarakat dihimbau melakukan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, diantaranya dengan melakukan ronda malam bersama sama," ucap Budi.
Sebelumnya, ternak warga lereng Gunung Lawu di Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar diduga juga diterkam harimau. Pihak Kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk mengamankan ternak masing-masing, serta meningkatkan kewaspadaan saat berada di kebun atau hutan Gunung Lawu.
Harimau diketahui menyatroni kandang kambing pada Kamis (22/11) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Kala itu, Sutarno,50, dan Mulyono,45, warga setempat melihat seekor harimau berlari dari dalam kandang kambing milik satu warga.
Ketika dicek, keduanya mendapati kambing-kambing di kandang sudah mati dengan luka bekas terkaman di leher. Kejadian itupun dilaporkan ke Yarno,35, Kepala Dusun Gondang. "Sejauh ini, kejadian harimau datang ke pemukiman penduduk sudah tiga kali," kata Kapolsek Jatiyoso Iptu Subarkah, Kamis (22/11/2018).
Selama ini, warga menggunakan alat seadanya untuk mengusir binatang buas tersebut. Serangan hewan buas yang memakan ternak membuat masyarakat waspada. "Dari kejadian tersebut, 18 ekor kambing mati diterkam," bebernya.
Tiga warga Desa Wonorejo yang ternaknya telah diterkam adalah Samino,50, Minem (55), dan Suwito (45). Diakuinya, warga merasa resah karena munculnya harimau yang berkeliaran sangat membahayakan. Namun mereka tidak berani bertindak atau membunuh karena harimau adalah jenis hewan yang dilindungi.
Diduga, turunnya hewan pemakan daging itu akibat kebakaran hutan di sekitar Desa Wonorejo. "Kami mengimbau masyarakat, khususnya Dusun Wonorejo dan sekitarnya selalu waspada," tandas Kapolsek.
Pihaknya segera berkoordinasi dengan instansi terkait kasus munculnya harimau di kawasan Lereng Gunung Lawu tersebut. Camat Jatiyoso Budi Santoso juga menghimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.
Jangan sampai hewan buas itu juga menyerang manusia. "Masyarakat dihimbau melakukan antisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, diantaranya dengan melakukan ronda malam bersama sama," ucap Budi.
Sebelumnya, ternak warga lereng Gunung Lawu di Desa Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu, Karanganyar diduga juga diterkam harimau. Pihak Kepolisian menghimbau kepada masyarakat untuk mengamankan ternak masing-masing, serta meningkatkan kewaspadaan saat berada di kebun atau hutan Gunung Lawu.
(nag)
Explore More