Jusuf Kalla Sebut Kampus Harus Jadi Pelopor Kemajuan Iptek
A
A
A
BANDUNG - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjelaskan, pentingnya keterlibatan dunia pendidikan, yaitu perguruan tinggi dalam Revolusi Industri 4.0.
"Apa Revolusi Industri ke-4? Yaitu kita bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung di Kampus Unisba, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Sabtu (17/11/2018).
Kegiatan dalam rangka Milad ke-60 Unisba itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam orasi ilmiahnya, JK menyatakan, Revolusi Industri 4.0 menuntut pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Dia menilai, apabila Indonesia tidak meningkatkan ipteknya, maka bangsa ini akan jauh tertinggal oleh bangsa lain. tegasnya.
"Apabila kita tidak mengejar dan tidak ikut serta dalam percaturan ekonomi dengan ilmu pengetahun itu, maka Indonesia akan tertinggal. Dan universitas harus menjadi pelopor dalam kemajuan industri dan ilmu pengetahuan ini," lanjut JK.
Dalam kesempatan itu, JK juga berbicara tentang negara Islam. JK bersyukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam hidup damai.
"Kita bersyukur, walaupun Indonesia pernah mengalami konflik, tapi dewasa ini menjadi negara mayoritas Islam yang damai. Dibanding yang lainnya, 30% negara Islam berkonflik pada dewasa ini. Bahwa ada perbedaan pandangan, itu hal biasa dalam proses bernegara," ungkap JK.
Dalan kesempatan itu, JK juga mengajak masyarakat membangun Indonesia agar lebih maju. Dia mengharapkan, bangsa Indonesia maju dengan semangat yang tinggi. "Banyak negara yang maju karena sumber daya alam, karena sejarah, karena ilmu pengetahuan, tapi negara yang maju dengan semangat yang tinggi belum ada. Makanya saya beri semangat kepada bangsa Indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam sambutannya mengemukakan, pihaknya kini sedang melakukan transformasi birokrasi, yaitu dari birokrasi tipe satu menjadi birokrasi tipe dua dan tipe tiga. Gubernur yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, birokrasi tipe satu atau disebut birokrasi aturan akan diubah menjadi birokrasi tipe dua atau disebut performa atau kinerja.
Dari dua tipe birokrasi ini, puncaknya akan menjadi birokrasi tipe tiga yang disebut birokrasi dinamis. Artinya, kata Emil, pembangunan yang akan dilakukan Pemprov Jabar selama lima tahun ke depan akan mengedepankan pola kerja sama dengan lembaga atau institusi lain yang mendukung kemajuan Provinsi Jabar.
"Kami akan menitipkan tujuan-tujuan pembangunan tidak hanya harus bisa dibereskan melalui birokrasi, bisa kita titipkan kepada mereka-mereka (institusi-institusi) yang mencintai Jawa Barat," ujar Emil.
Termasuk, lanjut Emil, pelaksanaan pembangunan dengan melibatkan akademisi atau dunia pendidikan. "Dari 700 program selama lima tahun, saya akan menitipkan satu atau dua urusan pembangunan Jawa Barat kepada kampus (Unisba) yang teramat saya cintai ini," katanya.
Kegiatan JK di Kampus Unisba sempat diwarnai aksi tutup mulut dari sejumlah mahasiswa. Beberapa orang mahasiswa yang duduk di kursi depan Auditorium Unisba menutup mulutnya menggunakan lakban hitam.
Aksi dari sejumlah mahasiswa itu menjadi sorotan petugas keamanan. Beberapa orang panitia dan petugas keamanan kampus sempat mengelilingi para mahasiswa itu. Bahkan, mereka sempat dibawa oleh pihak kampus ke dalam ruangan.
Aksi itu juga sempat membuat sedikit kericuhan antarwartawan dan panitia setempat. Namun, pihak panitia dan petugas keamanan kampus melarang pewarta mendokumentasikan aksi tersebut.
"Apa Revolusi Industri ke-4? Yaitu kita bisa memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi," ujarnya saat menyampaikan orasi ilmiah dalam Sidang Terbuka Senat Universitas Islam Bandung di Kampus Unisba, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Sabtu (17/11/2018).
Kegiatan dalam rangka Milad ke-60 Unisba itu juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Dalam orasi ilmiahnya, JK menyatakan, Revolusi Industri 4.0 menuntut pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek). Dia menilai, apabila Indonesia tidak meningkatkan ipteknya, maka bangsa ini akan jauh tertinggal oleh bangsa lain. tegasnya.
"Apabila kita tidak mengejar dan tidak ikut serta dalam percaturan ekonomi dengan ilmu pengetahun itu, maka Indonesia akan tertinggal. Dan universitas harus menjadi pelopor dalam kemajuan industri dan ilmu pengetahuan ini," lanjut JK.
Dalam kesempatan itu, JK juga berbicara tentang negara Islam. JK bersyukur bangsa Indonesia yang mayoritas beragama Islam hidup damai.
"Kita bersyukur, walaupun Indonesia pernah mengalami konflik, tapi dewasa ini menjadi negara mayoritas Islam yang damai. Dibanding yang lainnya, 30% negara Islam berkonflik pada dewasa ini. Bahwa ada perbedaan pandangan, itu hal biasa dalam proses bernegara," ungkap JK.
Dalan kesempatan itu, JK juga mengajak masyarakat membangun Indonesia agar lebih maju. Dia mengharapkan, bangsa Indonesia maju dengan semangat yang tinggi. "Banyak negara yang maju karena sumber daya alam, karena sejarah, karena ilmu pengetahuan, tapi negara yang maju dengan semangat yang tinggi belum ada. Makanya saya beri semangat kepada bangsa Indonesia," tandasnya.
Sementara itu, Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam sambutannya mengemukakan, pihaknya kini sedang melakukan transformasi birokrasi, yaitu dari birokrasi tipe satu menjadi birokrasi tipe dua dan tipe tiga. Gubernur yang akrab disapa Emil itu menjelaskan, birokrasi tipe satu atau disebut birokrasi aturan akan diubah menjadi birokrasi tipe dua atau disebut performa atau kinerja.
Dari dua tipe birokrasi ini, puncaknya akan menjadi birokrasi tipe tiga yang disebut birokrasi dinamis. Artinya, kata Emil, pembangunan yang akan dilakukan Pemprov Jabar selama lima tahun ke depan akan mengedepankan pola kerja sama dengan lembaga atau institusi lain yang mendukung kemajuan Provinsi Jabar.
"Kami akan menitipkan tujuan-tujuan pembangunan tidak hanya harus bisa dibereskan melalui birokrasi, bisa kita titipkan kepada mereka-mereka (institusi-institusi) yang mencintai Jawa Barat," ujar Emil.
Termasuk, lanjut Emil, pelaksanaan pembangunan dengan melibatkan akademisi atau dunia pendidikan. "Dari 700 program selama lima tahun, saya akan menitipkan satu atau dua urusan pembangunan Jawa Barat kepada kampus (Unisba) yang teramat saya cintai ini," katanya.
Kegiatan JK di Kampus Unisba sempat diwarnai aksi tutup mulut dari sejumlah mahasiswa. Beberapa orang mahasiswa yang duduk di kursi depan Auditorium Unisba menutup mulutnya menggunakan lakban hitam.
Aksi dari sejumlah mahasiswa itu menjadi sorotan petugas keamanan. Beberapa orang panitia dan petugas keamanan kampus sempat mengelilingi para mahasiswa itu. Bahkan, mereka sempat dibawa oleh pihak kampus ke dalam ruangan.
Aksi itu juga sempat membuat sedikit kericuhan antarwartawan dan panitia setempat. Namun, pihak panitia dan petugas keamanan kampus melarang pewarta mendokumentasikan aksi tersebut.
(wib)