Sekolah Terbakar, Siswa SMP 2 Wonoboyo dan SDN Cemoro Diliburkan
A
A
A
TEMANGGUNG - Ruang keterampilan dan Kantor SMP 2 Wonoboyo serta ruang kelas 3 SD Negeri Cemoro Satu Atap di Dusun Cemoro Timur, Desa Cemoro, Kecamatan Wonoboyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Kamis (15/11/2018) dini hari terbakar. Diduga kebakaran disebabkan hubungan pendek arus listrik pada jaringan kelistrikan di ruang Kantor SMP 2 Wonoboyo.
Akibatnya tiga ruang dua sekolah tersebut rusak. Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar di SMP 2 Wonoboyo dan SD Negeri Cemoro Satu Atap diliburkan. Puluhan siswa belajar di rumah masing-masing.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Wangaldi menuturkan, kejadian bermula pada pukul 02.00 WIB listrik di Dusun Cemoro Timur padam. Pada pukul 02.30 WIB, penjaga sekolah SD Negeri Cemoro Satu Atap melihat kobaran api di ruang Kantor SMP 2 Wonoboyo.
"Penjaga sekolah langsung meminta tolong warga dan melaporkan kejadian ini ke BPBD dan petugas pemadam kebakaran. Selang beberapa jam kemudian, akhirnya api bisa dipadamkan oleh petugas Damkar," katanya, Kamis (15/11/2018).
Gito menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga titik api berasal dari hubungan pendek arus listrik. Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp500 juta.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami sudah sudah melaksanakan assestment dan koordinasi dengan pemerintah desa untuk penanganan," pungkasnya.
Akibatnya tiga ruang dua sekolah tersebut rusak. Untuk sementara, kegiatan belajar mengajar di SMP 2 Wonoboyo dan SD Negeri Cemoro Satu Atap diliburkan. Puluhan siswa belajar di rumah masing-masing.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung Gito Wangaldi menuturkan, kejadian bermula pada pukul 02.00 WIB listrik di Dusun Cemoro Timur padam. Pada pukul 02.30 WIB, penjaga sekolah SD Negeri Cemoro Satu Atap melihat kobaran api di ruang Kantor SMP 2 Wonoboyo.
"Penjaga sekolah langsung meminta tolong warga dan melaporkan kejadian ini ke BPBD dan petugas pemadam kebakaran. Selang beberapa jam kemudian, akhirnya api bisa dipadamkan oleh petugas Damkar," katanya, Kamis (15/11/2018).
Gito menjelaskan, berdasarkan hasil pemeriksaan, diduga titik api berasal dari hubungan pendek arus listrik. Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat kebakaran ditaksir mencapai Rp500 juta.
"Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Kami sudah sudah melaksanakan assestment dan koordinasi dengan pemerintah desa untuk penanganan," pungkasnya.
(sms)