Talud di Sleman Longsor, Rumah Warga Terendam Air
A
A
A
SLEMAN - Hujan yang terjadi di Sleman, DIY, Kamis (8/11/2018) sore menyebabkan talud yang sedang dibangun di Karangjjati, Sinduadi,
Mlati Sleman, longsor sepajang 25 meter dengan ketinggian 7 meter.
Jebolnya talud itu mengakibatkan talud menjadi bergeser dan retak dengan panjang 6 meter tinggi 2 meter, tembok batoka rumah yang sedang dibangun di dekat tempat itu menjadi miring dan jebol dengan panjang 8 meter dan mengenangi empat rumah. Sehingga 4 KK dengan 20 jiwa, satu di antaranya masih berumur 2 bulan harus pindah ke tempat yang aman meski masih dalam satu rumah.
“Talud yang jebol itu milik Hadi Darmaja, waraga Perum Jadara, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Untuk tembol batako rumah yang jebol milik Suci warga Popongan, Sinduadi, Mlati, Sleman,” kata Ketua RW setempat Jumadi, Kamis (8/11/2018).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, talud yang jebol itu diduga karena tidak kuat menahan air. Sebab talud dan
urungnya masih baru. Sehingga longsornya menutupi sungai Buntung yang ada di sebelahnya dan imbasnya air meluap, sehingga menggenangi empat rumah yang ada di dekat sungai itu.
“Sebagai tindaklanjutnya kami akan membuat talud sementara dari karung, terutama untuk menutupi air tidak masuk ke pemukiman,” terangnya.
Mlati Sleman, longsor sepajang 25 meter dengan ketinggian 7 meter.
Jebolnya talud itu mengakibatkan talud menjadi bergeser dan retak dengan panjang 6 meter tinggi 2 meter, tembok batoka rumah yang sedang dibangun di dekat tempat itu menjadi miring dan jebol dengan panjang 8 meter dan mengenangi empat rumah. Sehingga 4 KK dengan 20 jiwa, satu di antaranya masih berumur 2 bulan harus pindah ke tempat yang aman meski masih dalam satu rumah.
“Talud yang jebol itu milik Hadi Darmaja, waraga Perum Jadara, Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman. Untuk tembol batako rumah yang jebol milik Suci warga Popongan, Sinduadi, Mlati, Sleman,” kata Ketua RW setempat Jumadi, Kamis (8/11/2018).
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan mengatakan, talud yang jebol itu diduga karena tidak kuat menahan air. Sebab talud dan
urungnya masih baru. Sehingga longsornya menutupi sungai Buntung yang ada di sebelahnya dan imbasnya air meluap, sehingga menggenangi empat rumah yang ada di dekat sungai itu.
“Sebagai tindaklanjutnya kami akan membuat talud sementara dari karung, terutama untuk menutupi air tidak masuk ke pemukiman,” terangnya.
(rhs)