Kisah Anak Tukang Bubur yang Akhirnya Dilantik Jadi Taruna Akmil

Jum'at, 02 November 2018 - 09:07 WIB
Kisah Anak Tukang Bubur yang Akhirnya Dilantik Jadi Taruna Akmil
Kisah Anak Tukang Bubur yang Akhirnya Dilantik Jadi Taruna Akmil
A A A
MAGELANG - Imron Ichwani, anak tukang bubur asal Purbalingga, Jawa Tengah resmi dilantik menjadi Prajurit Taruna oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto bersama dengan 775 Prajurit dan Bhayangkara Taruna lain di Stadion Sapta Marga, Kampus Akademi Militer, Magelang, Jateng, Kamis (1/11/2018).

Imron merupakan salah satu calon taruna viral di media sosial dan YouTube yang diunggah akun resmi TNI AD. Dalam kurun waktu 3 bulan, video tersebut telah mencapai 8,3 juta viewer.

Saat ditanya mengenai latar belakang keinginannya menjadi taruna Akmil, Imron menyampaikan bahwa hal tersebut merupakan salah satu keinginan dari masa kecil. "Keinginan tersebut semakin kuat, ketika ada sosialisasi di sekolah dari Ajenrem 071 Wijayakusuma. Kemudian langsung daftar dan alhamdulillah bisa lolos dari mulai tahap daerah sampai dengan pusat," katanya.

Imron merupakan anak ketiga dari enam bersaudara. Dia tinggal di rumah mungil di Jalan Cempaka RT 03/06 Desa Selabaya, Kecamatan Kalimanah, Kabupaten Purbalingga. Ayahnya, Sugeng Suroso adalah penjual bubur ayam dengan penghasilan sekitar Rp50.000 per hati.

Meski kondisi ekonomi pas-pasan, tapi tekad Imron kuat untuk mewujudkannya menjadi taruna Akmil. "Saya berusaha belajar dengan keras agar mewujudkan cita-cita tersebut. Dan alhamdulillah saya masuk SMA 1 Purwokerto, saat ikut seleksi pusat masuk dalam kelompok calon unggulan," tutur Imron.

Apa yang membuat Imron bisa masuk calon unggulan?. "Waktu SMA, saya mendapatkan nilai 10 pada ujian nasional matematika, dan juga pernah ikut olimpiade matematika tingkat provinsi serta aktif di OSIS dan Paskibra," ungkapnya.

Rudi (24), kakak Imron, mengatakan, ayahnya tidak bisa hadir saat wisuda karena sedang dirawat selama 2 bulan terakhir karena sakit hepatitis. "Bapak tidak bisa ikut karena sakit hepatitis, sehingga tinggal di rumah. Tadi kita berangkat bersama nenek, ibu dan Om Bowo serta saudara naik mobil sewa," tutur Rudi.

Meski ayah Imron tidak bisa hadir dalam acara wisuda Prajurit Taruna, tapi sebagian keluarga hadir. Teman-teman sekolah Imron juga datang merayakan kelulusan Imron. "Tidak apa-apa, karena setidaknya nenek, ibu dan saya serta om bisa hadir bersama Imron walau sebentar," katanya. (Baca Juga: Kisah Anak Tukang Bubur Masuk Capratar Akmil(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3938 seconds (0.1#10.140)