1,5 Juta Pemuda di Jateng Menganggur

Kamis, 01 November 2018 - 18:49 WIB
1,5 Juta Pemuda di Jateng...
1,5 Juta Pemuda di Jateng Menganggur
A A A
SEMARANG - Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Provinsi Jateng Urip Sihabudin menyebutkan, di Jawa Tengah saat ini ada 7,6 juta pemuda yang berusia 16-30 tahun. Dari jumlah tersebut, 2,8 juta pemuda berasal dari kalangan keluarga tidak mampu.

“Namun ada 1,5 juta dari 2,8 juta pemuda tersebut di antaranya merupakan pengangguran,” ungkap Urip Sihabudin saat berbicara dalam Diskusi Prime Topic yang digelar MNC Trijaya FM Semarang bertemakan Bangun Pemuda Satukan Bangsa, di Hotel Gets Semarang, Jawa Tengah, Kamis (1/11/2018).

Dia menjelaskan, dalam upaya menekan jumlah pengangguran pemuda tersebut, pihaknya melakukan tiga langkah, yakni pembinaan, pendampingan, dan pengembangan. “Terutama bagi mereka yang ingin berwirausaha. Sementara yang mencari kerja, kami carikan lapangan kerja," ujarnya.

Menurut dia, untuk menuntaskan 1,5 juta pemuda agar tidak selamanya menganggur bukan pekerjaanyang mudah. Maksimal dalam lima tahun, kemungkinan baru 300.000 yang bisa dituntaskan. "Maka itu, kami melakukan pembinaan, pendampingan, dan pengembangan ini kepada mereka dibuat lima orang per kelompok," tandas Urip.

Ketua DPRD Jateng Rukma Setyabudi menilai, peran pemuda dewasa ini sangat bagus sekali dan sangat penting. Menurut dia, pemuda perlu disadarkan bahwa Indonesia itu bersatu seperti sumpah pemuda.

“Jadi nggak ada paham lain, selain NKRI adalah harga mati."Kalau ada paham lain yang masuk, maka berpotensi akan menghancurkan Indonesia. Dan paham yang aneh ini kadang merasuk ke generasi muda idealis," tegas Rukma.

Sementara, Ketua KNPI Jateng, Tino Indra W menyatakan, tantangan yang dihadapi pemuda saat ini adalah revolusi zaman. Di dalamnya terdapat berbagai persoalan, misalnya maraknya hoax.

“Karena itu peran pemuda diharapkan bisa menyadari agar berita hoax jangan sampai mengoyak bangsa. Selain itu juga menyangkut radikalisme, fitnah, dan ideologi asing membahayakan lainnya.," tegas Tino.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9884 seconds (0.1#10.140)