Kota Kotamobagu Masuk Daerah Pengembangan Agropolitan di Sulawesi
A
A
A
KOTAMOBAGU - Kota Kotamobagu masuk sebagai salah satu daerah se-Sulawesi yang dijadikan sebagai wilayah rencana pengembangan kawasan agropolitan. “Kota Kotamobagu masuk dalam daerah pengembangan pertanian nasional, dan sudah masuk di Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Kita (Kota Kotamobagu) masuk perencananaan nasional untuk pengembangan kawasan pertanian. Nah, hanya empat daerah yang diundang, Kota Kotamobagu, Tasikmalaya dan dua daerah lainnya. Di pulau Sulawesi hanya Kota Kotamobagu,” ungkap Wali Kota Kotamobagu, Tatong Bara, usai sidang paripurna di gedung DPRD Kota Kotamobagu, Rabu (31/10/2018).
Dijelaskan, konsep agropolitan merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan daerah melalui optimalisasi sumber daya tumbuhan dan hewan, yaitu pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Untuk perencanaan program pengembangan agropolitan, terdapat beberapa daerah se-Indonesia yang kini sudah menjadi target pemerintah pusat.
Tatong menambahkan, Pemkot Kotamobagu mendapatkan undangan untuk membahas kebutuhan yang akan menjadi penunjang dalam program nasional itu.
“Dalam pertemuan ini, terinformasi akan membahas tentang apa saja infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendorong pengembangan kawasan pertanian ini. Besok pemaparan Bappeda Provinsi di empat Provinsi. Oleh sebab itu saya hadir, pimpinan daerah hadir untuk komitmen dalam perencanaan,” tambahnya. Menurutnya, infrastruktur Kota Kotamobagu juga harus disiapkan untuk menunjang program tersebut.
“Hal yang paling kita butuhkan adalah konektivitas, seperti jalan lingkar untuk kelancaran produksi, pemanfaatan jalan Mongkonai-Lalow yang menuju ke pelabuhan dan Bandara, serta adanya universitas pendidikan, perikanan dan peternakan, itu kita dorong termasuk laboratorium dan lainnya,” jelasnya.
Dijelaskan, konsep agropolitan merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengembangkan daerah melalui optimalisasi sumber daya tumbuhan dan hewan, yaitu pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan.
Untuk perencanaan program pengembangan agropolitan, terdapat beberapa daerah se-Indonesia yang kini sudah menjadi target pemerintah pusat.
Tatong menambahkan, Pemkot Kotamobagu mendapatkan undangan untuk membahas kebutuhan yang akan menjadi penunjang dalam program nasional itu.
“Dalam pertemuan ini, terinformasi akan membahas tentang apa saja infrastruktur yang dibutuhkan untuk mendorong pengembangan kawasan pertanian ini. Besok pemaparan Bappeda Provinsi di empat Provinsi. Oleh sebab itu saya hadir, pimpinan daerah hadir untuk komitmen dalam perencanaan,” tambahnya. Menurutnya, infrastruktur Kota Kotamobagu juga harus disiapkan untuk menunjang program tersebut.
“Hal yang paling kita butuhkan adalah konektivitas, seperti jalan lingkar untuk kelancaran produksi, pemanfaatan jalan Mongkonai-Lalow yang menuju ke pelabuhan dan Bandara, serta adanya universitas pendidikan, perikanan dan peternakan, itu kita dorong termasuk laboratorium dan lainnya,” jelasnya.
(rhs,whb)