Gara-gara Ini, Suami Bunuh Istri Secara Sadis dengan Pisau
A
A
A
PEKANBARU - Perbuatan biadab dilakukan Suprianto (51) yang tegas membunuh istrinya secara sadis. Apalagi pemicu pembunuhan ini sepele, karena pelaku tidak terima istrinya meminta kembalian uang.
Korban Edrowati (41) warga Desa Bagan Tujuh, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, tewas dengan kondisi mengenaskan dengan beberapa luka tikam di tubuhkan. Sadisnya pelaku juga menusukkan pisau ke dubur istrinya.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Muhammad Hasyim Risahondua mengatakan, polisi menangkap pelaku dan menyita dua senjata tajam (sajam) yang dipakai untuk membunuh korban. "Kita menyita satu bilah sangkur dan satu pisau dapur yang diduga dipakai untuk membunuh korban. Pelaku berhasil kita tangkap di daerah Kotalama," ucap Hasyim Rabu (24/10/2018).
Kasus pembunuhan sadis itu terjadi pada 22 Oktober 2018 sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian itu bermula saat korban dan pelaku ribut di rumah. Endrowati meminta uang kembalian pupuk kepada suaminya, namun Suprianto menolaknya sehingga terjadi pertengkaran mulut.
Suprianto yang naik pitam, mengambil dua pisau lalu menyabetkan pisau di tangan kanan ke leher dan pisau tangan kiri menikamkannya ke perut istrinya. Korbanpun tersungkur. Tidak sampai disitu dia kembali menusukan ke bagian leher dan satu pisau lagi ke bagian anus korban.
"Saat ditemukan, satu pisau masih tertancap di anus korban. Usai menghabi nyawa istrinya, pelaku kabur dari rumah," tuturnya. Kasus ini diketahui setelah ketiga anak mereka pulang ke rumah. Mereka mendapati ibunda tercinta sudah meninggal dunia dengan kondisi berlumuran darah.
Korban Edrowati (41) warga Desa Bagan Tujuh, Kecamatan Kunto Darussalam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau, tewas dengan kondisi mengenaskan dengan beberapa luka tikam di tubuhkan. Sadisnya pelaku juga menusukkan pisau ke dubur istrinya.
Kapolres Rokan Hulu AKBP Muhammad Hasyim Risahondua mengatakan, polisi menangkap pelaku dan menyita dua senjata tajam (sajam) yang dipakai untuk membunuh korban. "Kita menyita satu bilah sangkur dan satu pisau dapur yang diduga dipakai untuk membunuh korban. Pelaku berhasil kita tangkap di daerah Kotalama," ucap Hasyim Rabu (24/10/2018).
Kasus pembunuhan sadis itu terjadi pada 22 Oktober 2018 sekitar pukul 14.00 WIB. Kejadian itu bermula saat korban dan pelaku ribut di rumah. Endrowati meminta uang kembalian pupuk kepada suaminya, namun Suprianto menolaknya sehingga terjadi pertengkaran mulut.
Suprianto yang naik pitam, mengambil dua pisau lalu menyabetkan pisau di tangan kanan ke leher dan pisau tangan kiri menikamkannya ke perut istrinya. Korbanpun tersungkur. Tidak sampai disitu dia kembali menusukan ke bagian leher dan satu pisau lagi ke bagian anus korban.
"Saat ditemukan, satu pisau masih tertancap di anus korban. Usai menghabi nyawa istrinya, pelaku kabur dari rumah," tuturnya. Kasus ini diketahui setelah ketiga anak mereka pulang ke rumah. Mereka mendapati ibunda tercinta sudah meninggal dunia dengan kondisi berlumuran darah.
(wib)