6 Siswa SD di Pematangsiantar Dipukul Oknum Guru Olah Raga
A
A
A
PEMATANGSIANTAR - Enam siswa SD di Pematang Siantar, Sumatera Utara mendapat kekerasan fisik saat jam olah raga. Mereka mengaku dipukul ditendang dan dijewer gunakan kuku hingga berbekas hanya karena tidak mau disuruh berbaris meski pelajaran olah raga sudah selesai.
Mendapat perlakuan tidak pantas dari oknum gurunya sejumlah orang tua siswa sekolah dasar di Jalan Sutomo, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Senin pagi (22/10/2018) mendatangi pihak sekolah. Mereka berniat menjumpai dan melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan guru berinisial EY ke pihak kepolisian.
Sebanyak enam siswa ditendang hingga terjatuh bahkan daun telinga siswa dicubit menggunakan kuku hingga berbekas dan mengadukan tindakan kejam gurunya kepada kepala sekolah sambil menangis.
Awalnya beberapa siswa menolak disuruh berbaris usai jam pelajaran olah raga dan membuat guru olah raga emosi dan marah hingga melakukan kekerasan kepada siswanya. Bahkan perlakukan yang sama juga dialami siswi perempuan.
Kepala Sekolah Hotlin Manik mengatakan, pihaknya telah meminta maaf kepada siswa dan orangtuanya akibat tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum guru olahraga tersebut. “Saya akan melakukan pemanggilan terhadap oknum guru tersebut,” kata dia
Sementara sejumlah orangtua siswa sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian sedangkan oknum guru yang melakukan kekerasan mangkir ke sekolah dan tidak bisa dihubungi. EY diduga takut menghadapi proses hukum.
Salah satu orangtua Siswa Sinta mengatakan, para orangtua berharap oknum guru tersebut hadir ke sekolah dan diminta untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Mendapat perlakuan tidak pantas dari oknum gurunya sejumlah orang tua siswa sekolah dasar di Jalan Sutomo, Kota Pematang Siantar, Sumatera Utara, Senin pagi (22/10/2018) mendatangi pihak sekolah. Mereka berniat menjumpai dan melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan guru berinisial EY ke pihak kepolisian.
Sebanyak enam siswa ditendang hingga terjatuh bahkan daun telinga siswa dicubit menggunakan kuku hingga berbekas dan mengadukan tindakan kejam gurunya kepada kepala sekolah sambil menangis.
Awalnya beberapa siswa menolak disuruh berbaris usai jam pelajaran olah raga dan membuat guru olah raga emosi dan marah hingga melakukan kekerasan kepada siswanya. Bahkan perlakukan yang sama juga dialami siswi perempuan.
Kepala Sekolah Hotlin Manik mengatakan, pihaknya telah meminta maaf kepada siswa dan orangtuanya akibat tindakan kekerasan yang diduga dilakukan oleh oknum guru olahraga tersebut. “Saya akan melakukan pemanggilan terhadap oknum guru tersebut,” kata dia
Sementara sejumlah orangtua siswa sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian sedangkan oknum guru yang melakukan kekerasan mangkir ke sekolah dan tidak bisa dihubungi. EY diduga takut menghadapi proses hukum.
Salah satu orangtua Siswa Sinta mengatakan, para orangtua berharap oknum guru tersebut hadir ke sekolah dan diminta untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
(sms)