Perayaan HSN, Ribuan Santri Bersalawat dan Doakan Korban Bencana
A
A
A
SEMARANG - Perayaan Hari Santri Nasional (HSN) di Jawa Tengah diawali Selasa 16 Oktober 2018 malam, dengan acara Jateng Bersalawat bersama Habib Syech bin Abdul Qadir Assegaf di halaman Masjid Agung Jawa Tengah. Selain bersalawat, para jamaah juga mengirim doa untuk korban bencana di Sulteng dan NTB.
Diawali menyimak film dokumenter Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang Palu, ribuan warga Jawa Tengah mengirim doa untuk korban bencana di Sulawesi Tengah dan NTB.
Film tersebut mengisahkan perjalanan Ganjar saat menilik beberapa daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah kemarin. Rumah-rumah roboh, bangkai-bangkai mobil berserakan, tanah yang bergelombang jadi pembuka film tersebut. Berlanjut dengan para relawan yang tengah membangun hunian sementara, dilanjut Ganjar yang bercengkrama anak-anak.
"Saya baru pulang dari Palu mewakili saudara-saudara semua. Saya menyampaikan pesan gubernur Sulteng yang mengucapkan terimakasih kepada sampeyan semua," kata Ganjar dalam acara yang sekaligus digelar untuk merayakan Hari Santri Nasional ke 4 tersebut.
Dia pun mengajak jamaah Jateng Bersalawat yang hadir di Masjid Agung Jawa Tengah maupun yang ada di rumah untuk terus mendoakan korban bencana yang di Sulteng maupun NTB.
"Semoga masyarakat yang ada di Palu Sigi Lombok dan di tempat lain tabah dan yang meninggal semoga Khusnul khatimah. Kita akan terus membantu," katanya.
Gempa yang melanda Palu kemarin ternyata juga mengagetkan Habib Syech. Karena belum setengah hari berselang dia meninggalkan Palu, gempa dan tsunami menerjang. Dia pun teringat pesan salah satu pejabat setempat karena indahnya Palu dia mengatakan Tuhan menciptakan Palu dengan tersenyum.
"Jumat jam 8 pagi saya baru pulang dari Palu. Sampai rumah sekitar jam 2 terus istirahat. Lha bangun-bangun kok dikabari Palu diterjang gempa. Gempa yang dahsyat," ungkap Ganjar.
Diapun mengajak seluruh warga Indonesia untuk tidak saling menyalahkan dan mengaitkan bencana dengan perilaku apapun.
"Kita tidak boleh menyalahkan, mari kita dukung perbaikan Palu lebih baik dari kemarin. Kalau ada yang mengatakan bencana di Palu karena banyak dosa, justru yang ngomong itu sumber dosa. Jangan menyalahkan Tuhan dan jangan menyalahkan makhluk," katanya.
Habib Syech pun mengajak warga Jawa Tengah dan Syekher Mania (fans Habib Syech) agar tidak banyak bicara yang berujung memancing amarah. "Jawa Tengah insya Allah akan jadi contoh di Indonesia. Apapun yang ditentukan Allah ojo kakean omong," katanya.
Diawali menyimak film dokumenter Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo tentang Palu, ribuan warga Jawa Tengah mengirim doa untuk korban bencana di Sulawesi Tengah dan NTB.
Film tersebut mengisahkan perjalanan Ganjar saat menilik beberapa daerah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah kemarin. Rumah-rumah roboh, bangkai-bangkai mobil berserakan, tanah yang bergelombang jadi pembuka film tersebut. Berlanjut dengan para relawan yang tengah membangun hunian sementara, dilanjut Ganjar yang bercengkrama anak-anak.
"Saya baru pulang dari Palu mewakili saudara-saudara semua. Saya menyampaikan pesan gubernur Sulteng yang mengucapkan terimakasih kepada sampeyan semua," kata Ganjar dalam acara yang sekaligus digelar untuk merayakan Hari Santri Nasional ke 4 tersebut.
Dia pun mengajak jamaah Jateng Bersalawat yang hadir di Masjid Agung Jawa Tengah maupun yang ada di rumah untuk terus mendoakan korban bencana yang di Sulteng maupun NTB.
"Semoga masyarakat yang ada di Palu Sigi Lombok dan di tempat lain tabah dan yang meninggal semoga Khusnul khatimah. Kita akan terus membantu," katanya.
Gempa yang melanda Palu kemarin ternyata juga mengagetkan Habib Syech. Karena belum setengah hari berselang dia meninggalkan Palu, gempa dan tsunami menerjang. Dia pun teringat pesan salah satu pejabat setempat karena indahnya Palu dia mengatakan Tuhan menciptakan Palu dengan tersenyum.
"Jumat jam 8 pagi saya baru pulang dari Palu. Sampai rumah sekitar jam 2 terus istirahat. Lha bangun-bangun kok dikabari Palu diterjang gempa. Gempa yang dahsyat," ungkap Ganjar.
Diapun mengajak seluruh warga Indonesia untuk tidak saling menyalahkan dan mengaitkan bencana dengan perilaku apapun.
"Kita tidak boleh menyalahkan, mari kita dukung perbaikan Palu lebih baik dari kemarin. Kalau ada yang mengatakan bencana di Palu karena banyak dosa, justru yang ngomong itu sumber dosa. Jangan menyalahkan Tuhan dan jangan menyalahkan makhluk," katanya.
Habib Syech pun mengajak warga Jawa Tengah dan Syekher Mania (fans Habib Syech) agar tidak banyak bicara yang berujung memancing amarah. "Jawa Tengah insya Allah akan jadi contoh di Indonesia. Apapun yang ditentukan Allah ojo kakean omong," katanya.
(mhd)