Sinergi Bea Cukai dan Penegak Hukum Gagalkan Penyelundupan Sabu

Sinergi Bea Cukai dan Penegak Hukum Gagalkan Penyelundupan Sabu
A
A
A
MEDAN - Sinergi antara Bea Cukai dengan BNN dan Lantamal berhasil mengungkap dua kasus penyelundupan narkotika di dua tempat berbeda, yakni di Medan, Sumatera Utara dan Tarakan, Kalimantan Utara. Total barang bukti yang disita sebanyak 11,5 kg sabu-sabu beserta 10 orang tersangka.
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi menjelaskan, kasus penyelundupan sabu-sabu di Medan, Sumatera Utara diungkap pada 11 Oktober 2018. Sedangkan kasus penyelundupan sabu-sabu di Tarakan, Kalimantan Utara diungkap pada 7 Oktober 2018.
”Dalam kasus di Medan, petugas Bea Cukai bersama BNN mengamankan satu orang pelaku berinisial M (25) di pertigaan lampu merah jalan Setia Budi, Medan saat mengendarai Becak Motor (Bentor). Petugas melakukan penggeledahan dan menemukan dua bungkus sabu seberat 2 kg,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (16/10/2018).
Dari hasil penyelidikan, kata Heru, petugas kembali mengamankan seorang pelaku berinisial AG (29). Dari rumah tersangka AG, petugas menemukan sabu-sabu seberat 8 kg dalam bungkusan plastik yang disembunyikan di dalam kardus bekas dan ditutupi sandal bekas. “Jadi total barang bukti yang disita dalam kasus ini adalah sebanyak 10 kg sabu-sabu beserta 2 orang tersangka,” ujarnya.
Di tempat berbeda, petugas gabungan Bea Cukai, BNN dan Lantamal XIII juga berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika di Tarakan, Kalimantan Utara. ”Tim gabungan mengamankan tiga orang tersangka berinisial S, R, dan MZ setelah mencoba menyelundupkan sabu dari Tawau, Malaysia melalui perairan Pulau Bunyu, Kalimantan Utara menuju Kota Tarakan,” sebutnya.
Ketiga tersangka mengakui sabu akan diserahkan kepada seseorang berinisial O dan I (kurir) sesampainya di kota Tarakan. Tim gabungan turut mengamankan tersangka O yang tengah bersama seorang wanita berinisial W di Jalan Hasanudin di samping Bandara Juata.
Sementara tersangka I ditangkap oleh petugas di sebuah hotel di Tarakan. Dari hasil pengembangan, diketahui bahwa jaringan tersebut dikendalikan oleh seorang narapidana berinisial F di LP Tarakan. “Dari kasus ini, petugas berhasil mengamankan 1,5 kg sabu beserta 8 orang tersangka,” ucap Heru.
Sinergi antara Bea Cukai dengan BNN dan Lantamal dapat terlaksana dengan baik lantaran adanya strategi komunikasi dan penanganan yang efektif. Selain itu, kerja sama antar instansi ini juga dibuktikan dengan adanya pertukaran data dan informasi, operasi bersama di lapangan, dukungan pelatihan bersama, hingga dukungan pengamanan di lapangan.
Direktur Jenderal Bea Cukai Heru Pambudi menjelaskan, kasus penyelundupan sabu-sabu di Medan, Sumatera Utara diungkap pada 11 Oktober 2018. Sedangkan kasus penyelundupan sabu-sabu di Tarakan, Kalimantan Utara diungkap pada 7 Oktober 2018.
”Dalam kasus di Medan, petugas Bea Cukai bersama BNN mengamankan satu orang pelaku berinisial M (25) di pertigaan lampu merah jalan Setia Budi, Medan saat mengendarai Becak Motor (Bentor). Petugas melakukan penggeledahan dan menemukan dua bungkus sabu seberat 2 kg,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Selasa (16/10/2018).
Dari hasil penyelidikan, kata Heru, petugas kembali mengamankan seorang pelaku berinisial AG (29). Dari rumah tersangka AG, petugas menemukan sabu-sabu seberat 8 kg dalam bungkusan plastik yang disembunyikan di dalam kardus bekas dan ditutupi sandal bekas. “Jadi total barang bukti yang disita dalam kasus ini adalah sebanyak 10 kg sabu-sabu beserta 2 orang tersangka,” ujarnya.
Di tempat berbeda, petugas gabungan Bea Cukai, BNN dan Lantamal XIII juga berhasil mengungkap kasus peredaran narkotika di Tarakan, Kalimantan Utara. ”Tim gabungan mengamankan tiga orang tersangka berinisial S, R, dan MZ setelah mencoba menyelundupkan sabu dari Tawau, Malaysia melalui perairan Pulau Bunyu, Kalimantan Utara menuju Kota Tarakan,” sebutnya.
Ketiga tersangka mengakui sabu akan diserahkan kepada seseorang berinisial O dan I (kurir) sesampainya di kota Tarakan. Tim gabungan turut mengamankan tersangka O yang tengah bersama seorang wanita berinisial W di Jalan Hasanudin di samping Bandara Juata.
Sementara tersangka I ditangkap oleh petugas di sebuah hotel di Tarakan. Dari hasil pengembangan, diketahui bahwa jaringan tersebut dikendalikan oleh seorang narapidana berinisial F di LP Tarakan. “Dari kasus ini, petugas berhasil mengamankan 1,5 kg sabu beserta 8 orang tersangka,” ucap Heru.
Sinergi antara Bea Cukai dengan BNN dan Lantamal dapat terlaksana dengan baik lantaran adanya strategi komunikasi dan penanganan yang efektif. Selain itu, kerja sama antar instansi ini juga dibuktikan dengan adanya pertukaran data dan informasi, operasi bersama di lapangan, dukungan pelatihan bersama, hingga dukungan pengamanan di lapangan.
(wib)