Prajurit Marinir Bersihkan Jalan di Sepanjang Pantai Talise Kota Palu
A
A
A
JAKARTA - Pantai Talise merupakan salah satu tempat paling parah terdampak gempa dan tsunami berkekuatan 7,4 SR Jumat lalu (28/9/2018). Sebanyak 51 prajurit dari Pasukan Marinir 1 (Pasmar-1) diterjunkan untuk membersihkan jalan dan kawasan Pantai Talise, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam siaran persnya menyebutkan, Marinir yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah dipimpin Letkol Mar Teguh Santoso. Sejumlah alat berat diturunkan untuk memindahkan puing-puing bangunan dan sampah yang berserakan di sepanjang pantai, Minggu (14/10/2018).
"Dengan menggunakan berbagai peralatan, para prajurit Marinir penuh semangat membersihkan jalan dari tumpukan sampah," ungkapnya.Selain membantu membersihkan jalan di sekitar pantai, prajurit Marinir juga melakukan pencarian dan evakuasi korban bencana gempa bumi dan tsunami yang berada di wilayah Palu. (Baca Juga: TNI Dirikan 104 Tenda Huntara Bagi Pengungsi di Kabupaten Sigi )
Sejak hari pertama terjadi bencana, sebanyak 750 prajurit Marinir telah tiba di Kota Palu membantu proses percepatan penanggulangan bencana gempa dan tsunami termasuk di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
Ratusan Marinir ini merupakan bagian dari Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRC PB), dimana seluruh kekuatan Marinir yang bertugas di Palu berada di bawah komando Kolonel Mar Arinto Beni Sarana selaku Komandan Resimen Bantuan Tempur 1/Marinir.
750 prajurit Marinir tersebut dibagi menjadi tiga tim, yaitu 51 personel bertugas membantu proses evakuasi dan pencarian. 100 personel tim kesehatan diperbantukan di KRI dr Soeharso-990. Dan 599 personel bertugas sebagai tim pengamanan yang mengamankan jalur mulai dari Pelabuhan Pantoloan hingga Perbatasan Kabupaten Sigi.
Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam siaran persnya menyebutkan, Marinir yang tergabung dalam Satgas Penanggulangan Bencana Gempa dan Tsunami Sulawesi Tengah dipimpin Letkol Mar Teguh Santoso. Sejumlah alat berat diturunkan untuk memindahkan puing-puing bangunan dan sampah yang berserakan di sepanjang pantai, Minggu (14/10/2018).
"Dengan menggunakan berbagai peralatan, para prajurit Marinir penuh semangat membersihkan jalan dari tumpukan sampah," ungkapnya.Selain membantu membersihkan jalan di sekitar pantai, prajurit Marinir juga melakukan pencarian dan evakuasi korban bencana gempa bumi dan tsunami yang berada di wilayah Palu. (Baca Juga: TNI Dirikan 104 Tenda Huntara Bagi Pengungsi di Kabupaten Sigi )
Sejak hari pertama terjadi bencana, sebanyak 750 prajurit Marinir telah tiba di Kota Palu membantu proses percepatan penanggulangan bencana gempa dan tsunami termasuk di Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi.
Ratusan Marinir ini merupakan bagian dari Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRC PB), dimana seluruh kekuatan Marinir yang bertugas di Palu berada di bawah komando Kolonel Mar Arinto Beni Sarana selaku Komandan Resimen Bantuan Tempur 1/Marinir.
750 prajurit Marinir tersebut dibagi menjadi tiga tim, yaitu 51 personel bertugas membantu proses evakuasi dan pencarian. 100 personel tim kesehatan diperbantukan di KRI dr Soeharso-990. Dan 599 personel bertugas sebagai tim pengamanan yang mengamankan jalur mulai dari Pelabuhan Pantoloan hingga Perbatasan Kabupaten Sigi.
(rhs)