Wapres Tutup MTQ Nasional di Sumut, DKI Jakarta Juara Umum
A
A
A
MEDAN - Wakil Presiden M Jusuf Kalla (JK) resmi menutup Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXVII di Sumatera Utara (Sumut), Jumat (12/10/2018) malam. DKI Jakarta keluar sebagai juara umum, disusul Provinsi Banten dan tuan rumah Provinsi Sumatera Utara.
Dalam sambutannya, JK mengatakan bahwa ide pelaksanaan MTQ pertama berasal dari orang Medan, yakni Muhammad Sani yang bertugas sebagai Kepala RRI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Muhammad Sani awalnya membuat perlombaan membaca Alquran di RRI, kemudian dirinya mengusulkan kepada orang tua saya untuk membuat perlombaan MTQ secara nasional. Ide ini kemudian mendapat sambutan yang baik dari para pimpinan pada 51 tahun lalu di Makassar, dan pelaksanaan MTQN pertama pun dilaksanakan di sana," kata Wapres di kompleks Astaka Gedung Serba Guna Jalan Williem Iskandar, Medan.
Hadir dalam penutupan MTQ Nasional, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, sejumlah kepala daerah serta undangan dari dalam dan luar negeri serta puluhan ribu pengunjung.
Wapres menjelaskan, MTQ terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya pemenang dari setiap cabang yang dilombakan. Durasi dewan juri membacakan pemenang hampir satu jam, padahal dulu hanya sebentar karena pemenangnya hanya enam orang.
Wapres mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara yang telah melaksanakan kegiatan MTQ Nasional XXVII dengan baik dan sukses. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera MTQN ke XXVII kepada Menteri Agama yang selanjutnya diserahkan kepada Provinsi Sumatera Barat selaku tuan rumah MTQN ke XXVIII.
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan MTQN telah sama-sama dijalani dengan harapan dapat membumikan Alquran sebagai pedoman dan tuntunan hidup bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. Edy menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta MTQN, khususnya para kafilah dari 34 provinsi, jika ada kekurangan dalam hal penyambutan dan pelayanan.
"Permohonan maaf kami sampaikan selama MTQ dilaksanakan di Sumatera Utara manakala pelayanan kami kurang baik, mohon dimaafkan," ujarnya.
Gubernur berharap seluruh kafilah dapat kembali ke daerah masing-masing dengan selamat. "Dan jika kita sama-sama memiliki usia yang panjang, insyaAllah dalam pelaksanaan MTQ selanjutnya di Sumatera Barat kita dapat bertemu kembali," ucapnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Sumut karena sebagai tuan rumah telah melaksanakan tugasnya dengan baik. "Dan kepada para kafilah yang berhasil menang saya ucapkan selamat dan kepada yang belum beruntung, saya ucapkan jangan berkecil hati," katanya.
Dalam penutupan MTQ Nasional XXVII, Ketua Majelis Hakim Prof M Rum Rowy mengumumkan pemenang dari masing-masing cabang perlombaan. Sebagai juara umum adalah kafilah dari DKI Jakarta, disusul kafilah Provinsi Banten, dan kafilah tuan rumah, Provinsi Sumatera Utara.
Acara kemudian dilanjutkan dengan hiburan yang menampilkan penyanyi legendaris Iwan Fals dan Kelompok Marawis, serta artis pendukung lainnya yang menghibur puluhan ribu pengunjung MTQN XXVII.
Dalam sambutannya, JK mengatakan bahwa ide pelaksanaan MTQ pertama berasal dari orang Medan, yakni Muhammad Sani yang bertugas sebagai Kepala RRI di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Muhammad Sani awalnya membuat perlombaan membaca Alquran di RRI, kemudian dirinya mengusulkan kepada orang tua saya untuk membuat perlombaan MTQ secara nasional. Ide ini kemudian mendapat sambutan yang baik dari para pimpinan pada 51 tahun lalu di Makassar, dan pelaksanaan MTQN pertama pun dilaksanakan di sana," kata Wapres di kompleks Astaka Gedung Serba Guna Jalan Williem Iskandar, Medan.
Hadir dalam penutupan MTQ Nasional, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, sejumlah kepala daerah serta undangan dari dalam dan luar negeri serta puluhan ribu pengunjung.
Wapres menjelaskan, MTQ terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal itu ditunjukkan dengan banyaknya pemenang dari setiap cabang yang dilombakan. Durasi dewan juri membacakan pemenang hampir satu jam, padahal dulu hanya sebentar karena pemenangnya hanya enam orang.
Wapres mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Sumatera Utara yang telah melaksanakan kegiatan MTQ Nasional XXVII dengan baik dan sukses. Acara kemudian dilanjutkan dengan penyerahan bendera MTQN ke XXVII kepada Menteri Agama yang selanjutnya diserahkan kepada Provinsi Sumatera Barat selaku tuan rumah MTQN ke XXVIII.
Sementara itu, Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan MTQN telah sama-sama dijalani dengan harapan dapat membumikan Alquran sebagai pedoman dan tuntunan hidup bangsa Indonesia, khususnya umat Islam. Edy menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh peserta MTQN, khususnya para kafilah dari 34 provinsi, jika ada kekurangan dalam hal penyambutan dan pelayanan.
"Permohonan maaf kami sampaikan selama MTQ dilaksanakan di Sumatera Utara manakala pelayanan kami kurang baik, mohon dimaafkan," ujarnya.
Gubernur berharap seluruh kafilah dapat kembali ke daerah masing-masing dengan selamat. "Dan jika kita sama-sama memiliki usia yang panjang, insyaAllah dalam pelaksanaan MTQ selanjutnya di Sumatera Barat kita dapat bertemu kembali," ucapnya.
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengucapkan terima kasih kepada Provinsi Sumut karena sebagai tuan rumah telah melaksanakan tugasnya dengan baik. "Dan kepada para kafilah yang berhasil menang saya ucapkan selamat dan kepada yang belum beruntung, saya ucapkan jangan berkecil hati," katanya.
Dalam penutupan MTQ Nasional XXVII, Ketua Majelis Hakim Prof M Rum Rowy mengumumkan pemenang dari masing-masing cabang perlombaan. Sebagai juara umum adalah kafilah dari DKI Jakarta, disusul kafilah Provinsi Banten, dan kafilah tuan rumah, Provinsi Sumatera Utara.
Acara kemudian dilanjutkan dengan hiburan yang menampilkan penyanyi legendaris Iwan Fals dan Kelompok Marawis, serta artis pendukung lainnya yang menghibur puluhan ribu pengunjung MTQN XXVII.
(amm)