UGM Bebaskan Uang Kuliah Mahasiswa Terdampak Gempa-Tsunami Sulteng
A
A
A
JAKARTA - Gempa bumi dan tsunami telah memporak-porandakan Kota Palu, Sigi, dan Donggala, Sulawesi Tengah. Untuk itu, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengeluarkan kebijakan khusus untuk membantu para mahasiswa UGM yang berasal dari daerah terdampak bencana.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan kampusnya untuk membantu para korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah membebaskan uang kuliah tunggal (UKT) selama satu semester bagi mahasiswa UGM yang berasal dari daerah terdampak bencana signifikan.
"UGM juga memberikan bantuan hidup secara langsung maupun tidak langsung bagi mereka," kata Panut Mulyono dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Jumat (5/10/2018).
Selain itu, UGM juga menyediakan fasilitas perkuliahan (sit in) tanpa dipungut biaya bagi mahasiswa terdampak bencana. Mereka juga diberikan tempat tinggal gratis di asrama mahasiswa selama mengikuti perkuliahan.
Bagi mahasiswa yang down paskagempa bumi dan tsunami, UGM menyiapkan tim konselor dari Fakultas Psikologi dan Gama Medical Center (GMC) guna memberikan konsultasi gratis. UGM juga menyiapkan mata kuliah khusus dan modul kebencanaan lintas disiplin.
"Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bekerja sama dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri menerima mahasiswa yang menempuh profesi dokter untuk kuliah di UGM sesuai dengan kapasitas yang tersedia," katanya.
Menurut Panut, UGM juga menerjunkan tim gabungan lintas bidang dan lintas disiplin di Palu. Tim gabungan ini akan bergerak bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA), pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya baik nasional maupun internasional. "UGM segera mengirimkan KKN Peduli Bencana di Palu untuk melakukan pengabdian selama 1 bulan," katanya.
Rektor UGM Prof Panut Mulyono mengatakan ada beberapa kebijakan yang dikeluarkan kampusnya untuk membantu para korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah. Salah satunya adalah membebaskan uang kuliah tunggal (UKT) selama satu semester bagi mahasiswa UGM yang berasal dari daerah terdampak bencana signifikan.
"UGM juga memberikan bantuan hidup secara langsung maupun tidak langsung bagi mereka," kata Panut Mulyono dalam siaran persnya yang diterima SINDOnews, Jumat (5/10/2018).
Selain itu, UGM juga menyediakan fasilitas perkuliahan (sit in) tanpa dipungut biaya bagi mahasiswa terdampak bencana. Mereka juga diberikan tempat tinggal gratis di asrama mahasiswa selama mengikuti perkuliahan.
Bagi mahasiswa yang down paskagempa bumi dan tsunami, UGM menyiapkan tim konselor dari Fakultas Psikologi dan Gama Medical Center (GMC) guna memberikan konsultasi gratis. UGM juga menyiapkan mata kuliah khusus dan modul kebencanaan lintas disiplin.
"Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bekerja sama dengan Asosiasi Fakultas Kedokteran Perguruan Tinggi Negeri menerima mahasiswa yang menempuh profesi dokter untuk kuliah di UGM sesuai dengan kapasitas yang tersedia," katanya.
Menurut Panut, UGM juga menerjunkan tim gabungan lintas bidang dan lintas disiplin di Palu. Tim gabungan ini akan bergerak bersama Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA), pemerintah daerah dan pihak terkait lainnya baik nasional maupun internasional. "UGM segera mengirimkan KKN Peduli Bencana di Palu untuk melakukan pengabdian selama 1 bulan," katanya.
(amm)