Kisah Pilu Zaenudin, Istri dan Dua Anaknya Tertimbun Bangunan saat Gempa
A
A
A
PALU - Kesedihan terlihat dari raut muka Zaenudin yang kehilangan anak dan istrinya saat gempa dan tsunami yang melanda Palu pada Jumat 28 September 2018. Kesedihan Zainudin bertambah ketika dia mengunjungi rumahnya yang sudah menjadi puing reruntuhan.
“Saya tidak menyangka hari Kamis siang adalah pertemuan terakhir saya dengan istri dan kedua anak saya, mereka sudah terimbun bangunan saat gempa. Anak saya yang kedua berusia 19 tahun, dan yang terakhir baru 16 tahun,” ungkap Zainudin.
Kini Zainudin beserta anak pertamanya Andika yang selamat dari bencana tinggal di posko pengungsian Rumah Zakat. Dia mengaku hanya bisa berserah diri dan menerima semua takdir yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta.
Menanggapi bencana yang terjadi di Palu, Rumah Zakat menugaskan 19 relawan untuk melakukan proses evakuasi. Selain itu, Rumah Zakat juga telah mendirikan pos utama di Masjid Jabal Nur, tepatnya di Jalan Pandanjakaya 1 RT 002/003 Kel. Pengawu, Kec. Tatana, Kota Palu.
“Saat ini Rumah Zakat telah menugaskan 19 tim evakuasi, 11 tim medis, dua unit ambulans, satu unit mobil klinik. Kami juga menyediakan layanan kesehatan dan dapur umum untuk melayani para pengungsi,” kata Nurmansyah, Relawan Rumah Zakat dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (4/10/2018).
“Saya tidak menyangka hari Kamis siang adalah pertemuan terakhir saya dengan istri dan kedua anak saya, mereka sudah terimbun bangunan saat gempa. Anak saya yang kedua berusia 19 tahun, dan yang terakhir baru 16 tahun,” ungkap Zainudin.
Kini Zainudin beserta anak pertamanya Andika yang selamat dari bencana tinggal di posko pengungsian Rumah Zakat. Dia mengaku hanya bisa berserah diri dan menerima semua takdir yang sudah ditetapkan oleh Sang Pencipta.
Menanggapi bencana yang terjadi di Palu, Rumah Zakat menugaskan 19 relawan untuk melakukan proses evakuasi. Selain itu, Rumah Zakat juga telah mendirikan pos utama di Masjid Jabal Nur, tepatnya di Jalan Pandanjakaya 1 RT 002/003 Kel. Pengawu, Kec. Tatana, Kota Palu.
“Saat ini Rumah Zakat telah menugaskan 19 tim evakuasi, 11 tim medis, dua unit ambulans, satu unit mobil klinik. Kami juga menyediakan layanan kesehatan dan dapur umum untuk melayani para pengungsi,” kata Nurmansyah, Relawan Rumah Zakat dalam siaran pers yang diterima SINDOnews, Kamis (4/10/2018).
(wib)