Hari Kelima Pascagempa, Listrik di Palu Baru Berfungsi 30%
A
A
A
PALU - Hari kelima pascagempa di Sulawesi Tengah, listrik di Kota Palu baru berfungsi 30%. Ketersediaan listrik belum sabil karena masih dilakukan perbaikan. Kendaraan masih jadi kendala dalam evakuasi dan kegiatan lainnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasatgasgab Panglima XIII Merdeka Tiopan Aritonang dalam rapat evaluasi Satgasgab Tanggab Darurat Bencana pada hari kelima (3/10/2018). Dalam rapat tersebut Panglima meminta laporan terkait kegiatan satuan Tugas Gabungan.
Menurutnya, permasalahan masih pada sarana kendaraan yang akan dipergunakan untuk melakukan evakuasi, penyelamatan korban juga dengan distribusi bantuan kepada masyarakat.
Terkait kekurangan peralatan untuk evakuasi, penyelamatan korban dan distribusi bantuan agar mencari sewa kendraan yang akan dipakai esok. Dia mengatakan untuk bank diharuskan memaksimalkan operasional pelayanan dan dilakukan pengamanan oleh TNI dan Polri.
"Untuk evakuasi dan penyelamatan korban masih membutuhkan alat grain khusus untuk penyelamatan korban di Hotel Roa-roa karena keluarga korban protes seandainya masih ada yang hidup," ucapnya di Korem 132 Tadulako Palu, (3/10/2018).
Selanjutnya Panglima menyampaikan bahwa kondisi listrik sudah berfungsi 30 sampai 40 %. Hal itu diprioritaskan di jalan-jalan arteri yang menunjang kehidupan ekonomi Kota Palu dan juga rumah sakit.
Terkait pengamanan, Panglima menyatakan hari ini masih ada 1 kasus penjarahan, tetapi dapat langsung dihalau. Untuk SBPU sudah mulai pelayanan tetapi masih ada pembatasan. "Pihak Pertamina meminta dukungan TNI untuk membantu operasional SBPU dapat beroperasi 24 jam. Untuk mendukung buka warung makan akan Pertamina akan melakukan operasi pasar Gas Elpiji," tegasnya.
Distribusi logistik sudah terdistribusi dengan baik walaupun masih ada pengungsi yang belum mendapatkan bantuan. Tiopan juga mengakui masih ada daerah yang belum terjamah seperti Kecamatan Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
"Bantuan akan didistribusi lewat helikopter," tegasnya. (Baca Juga: H+5 Gempa dan Tsunami di Sulteng, 1.407 Jiwa Meninggal Dunia )
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan perbaikan gardu listrik yang ada di Kota Palu memakan waktu tak sebentar. Sebab, ada cukup banyak gardu listrik yang rusak akibat gempa di Palu beberapa waktu lalu.
"Misalnya ada tujuh gardu, ada lima gardu rusak, menangani gardu sebesar itu memerlukan waktu tidak sehari dua hari seminggu dua minggu," ucapnya.
Selama enam hari pascagempa dan tsunami kondisi kelistrikan kota masih lumpuh total. Dalam pantauan SINDO, pasokan listrik tersedia dari generator-genarator di beberapa titik di Palu.
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sudah mulai memulihkan kondisi listrik di Palu. Perbaikan, kata dia, mulai dilakukan di beberapa gardu listrik yang tersebar di Palu. "Tadi coba lihat di jalan-jalan mulai dibetulkan kabelnya, tiangnya, dibetulkan gardu-gardu," tegasnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kasatgasgab Panglima XIII Merdeka Tiopan Aritonang dalam rapat evaluasi Satgasgab Tanggab Darurat Bencana pada hari kelima (3/10/2018). Dalam rapat tersebut Panglima meminta laporan terkait kegiatan satuan Tugas Gabungan.
Menurutnya, permasalahan masih pada sarana kendaraan yang akan dipergunakan untuk melakukan evakuasi, penyelamatan korban juga dengan distribusi bantuan kepada masyarakat.
Terkait kekurangan peralatan untuk evakuasi, penyelamatan korban dan distribusi bantuan agar mencari sewa kendraan yang akan dipakai esok. Dia mengatakan untuk bank diharuskan memaksimalkan operasional pelayanan dan dilakukan pengamanan oleh TNI dan Polri.
"Untuk evakuasi dan penyelamatan korban masih membutuhkan alat grain khusus untuk penyelamatan korban di Hotel Roa-roa karena keluarga korban protes seandainya masih ada yang hidup," ucapnya di Korem 132 Tadulako Palu, (3/10/2018).
Selanjutnya Panglima menyampaikan bahwa kondisi listrik sudah berfungsi 30 sampai 40 %. Hal itu diprioritaskan di jalan-jalan arteri yang menunjang kehidupan ekonomi Kota Palu dan juga rumah sakit.
Terkait pengamanan, Panglima menyatakan hari ini masih ada 1 kasus penjarahan, tetapi dapat langsung dihalau. Untuk SBPU sudah mulai pelayanan tetapi masih ada pembatasan. "Pihak Pertamina meminta dukungan TNI untuk membantu operasional SBPU dapat beroperasi 24 jam. Untuk mendukung buka warung makan akan Pertamina akan melakukan operasi pasar Gas Elpiji," tegasnya.
Distribusi logistik sudah terdistribusi dengan baik walaupun masih ada pengungsi yang belum mendapatkan bantuan. Tiopan juga mengakui masih ada daerah yang belum terjamah seperti Kecamatan Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.
"Bantuan akan didistribusi lewat helikopter," tegasnya. (Baca Juga: H+5 Gempa dan Tsunami di Sulteng, 1.407 Jiwa Meninggal Dunia )
Sementara itu, Presiden Joko Widodo mengatakan perbaikan gardu listrik yang ada di Kota Palu memakan waktu tak sebentar. Sebab, ada cukup banyak gardu listrik yang rusak akibat gempa di Palu beberapa waktu lalu.
"Misalnya ada tujuh gardu, ada lima gardu rusak, menangani gardu sebesar itu memerlukan waktu tidak sehari dua hari seminggu dua minggu," ucapnya.
Selama enam hari pascagempa dan tsunami kondisi kelistrikan kota masih lumpuh total. Dalam pantauan SINDO, pasokan listrik tersedia dari generator-genarator di beberapa titik di Palu.
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah sudah mulai memulihkan kondisi listrik di Palu. Perbaikan, kata dia, mulai dilakukan di beberapa gardu listrik yang tersebar di Palu. "Tadi coba lihat di jalan-jalan mulai dibetulkan kabelnya, tiangnya, dibetulkan gardu-gardu," tegasnya.
(rhs)