1.368 Korban Gempa Palu dan Donggala Mengungsi ke Makassar
A
A
A
MAKASSAR - Pengungsi korban gempa dan tsunami dari Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah terus berdatangan ke Makassar, Sulawesi Selatan. Dinas Kesehatan Sulsel mencatat, sejak Minggu (30/9/2018), sebanyak 1.368 pengungsi masuk ke Makassar menggunakan 5 armada Hercules melalui Lanud Hasanuddin.
Para pengungsi diberi pelayanan kesehatan dan mendapat rujukan ke berbagai rumah sakit di Makassar, seperti, RS Wahidin Sudirohusodo (37 orang), RS Daya (20 orang), RSUD Salewangeng (2 orang), RS Plamonia (1 orang), RS Siloam (1 orang).
Total rujukan sebanyak 61 orang dan dua jenazah. Pengungsi yang kondisinya dinilai tidak parah ditempatkan ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
Direktur Pelayanan RS Wahidin Sudirohusodo, Prof Mansyur Arif menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi sebagai penyanggah dan pusat rujukan untuk korban gempa di Palu. Pihaknya sudah mempersiapkan tim yang bertugas khusus menindaklanjuti bencana. Namun, diakui, rumah sakit mulai kewalahan karena banyak para pengungsi datang. Mereka bukan pasien tapi keluarga korba yang mencari saudaranya di rumah sakit.
"Makanya itu sempat bertumpuk. Dikabarkan sudah 200 pasien dievakuasi-lah, terancam tidak ada pakaian-lah, segala macam akhirnya masyarakat berbondong-bondong datang. Makanya kemarin malam kita kewalahan. Kewalahan bukan karena pasien tapi keluarga yang datang mencari. Padahal tidak mencapai 200, hanya 38," katanya saat jumpa pers di RS Wahidin Sudirohusodo, Senin (1/10/2018).
Terkait pembiayaan, pihak RS Wahidin Sudirohusodo tidak membebankan biaya kepada pasien. Jumlah pasien yang ditangani, Senin (1/10/2018) sebanyak 38 orang. Terdiri dari 14 pasien laki-laki dan 24 sisanya perempuan. "Sayangnya dari 38 pasien, ada satu yang tidak tertolong. Dia cedera kepala berat," ungkapnya. Saat ini pasien yang dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo sebanyak 25 orang karena 12 lainnya sudah dipulangkan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menambahkan, saat ini Pemprov Sulsel fokus menyiapkan pelayanan rumah sakit. "Kita ini kan daerah penyangga, jadi memang harus pintar-pintar membagi; penanganan serius di Rumah Sakit Wahidin, ringan ke RS Sayang Rakyat. Rumah Sakit Labuang Baji juga disiapkan. Kalau tidak ada masalah, ke Asrama Haji," katanya di kantor Gubernur Sulsel.
Pemprov Sulsel kembali akan melepas bantuan paling sedikit 200 truk di Lapangan Hasanuddin Makassar, Kamis (4/10) mendatang. Biaya rumah sakit juga menjadi tanggungan pemerintah. "Nggak usah diurusin (biaya), pokoknya kita tanggung semua," katanya.
Para pengungsi diberi pelayanan kesehatan dan mendapat rujukan ke berbagai rumah sakit di Makassar, seperti, RS Wahidin Sudirohusodo (37 orang), RS Daya (20 orang), RSUD Salewangeng (2 orang), RS Plamonia (1 orang), RS Siloam (1 orang).
Total rujukan sebanyak 61 orang dan dua jenazah. Pengungsi yang kondisinya dinilai tidak parah ditempatkan ke Asrama Haji Sudiang Makassar.
Direktur Pelayanan RS Wahidin Sudirohusodo, Prof Mansyur Arif menjelaskan, pihaknya sudah mengantisipasi sebagai penyanggah dan pusat rujukan untuk korban gempa di Palu. Pihaknya sudah mempersiapkan tim yang bertugas khusus menindaklanjuti bencana. Namun, diakui, rumah sakit mulai kewalahan karena banyak para pengungsi datang. Mereka bukan pasien tapi keluarga korba yang mencari saudaranya di rumah sakit.
"Makanya itu sempat bertumpuk. Dikabarkan sudah 200 pasien dievakuasi-lah, terancam tidak ada pakaian-lah, segala macam akhirnya masyarakat berbondong-bondong datang. Makanya kemarin malam kita kewalahan. Kewalahan bukan karena pasien tapi keluarga yang datang mencari. Padahal tidak mencapai 200, hanya 38," katanya saat jumpa pers di RS Wahidin Sudirohusodo, Senin (1/10/2018).
Terkait pembiayaan, pihak RS Wahidin Sudirohusodo tidak membebankan biaya kepada pasien. Jumlah pasien yang ditangani, Senin (1/10/2018) sebanyak 38 orang. Terdiri dari 14 pasien laki-laki dan 24 sisanya perempuan. "Sayangnya dari 38 pasien, ada satu yang tidak tertolong. Dia cedera kepala berat," ungkapnya. Saat ini pasien yang dirawat di RS Wahidin Sudirohusodo sebanyak 25 orang karena 12 lainnya sudah dipulangkan.
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menambahkan, saat ini Pemprov Sulsel fokus menyiapkan pelayanan rumah sakit. "Kita ini kan daerah penyangga, jadi memang harus pintar-pintar membagi; penanganan serius di Rumah Sakit Wahidin, ringan ke RS Sayang Rakyat. Rumah Sakit Labuang Baji juga disiapkan. Kalau tidak ada masalah, ke Asrama Haji," katanya di kantor Gubernur Sulsel.
Pemprov Sulsel kembali akan melepas bantuan paling sedikit 200 truk di Lapangan Hasanuddin Makassar, Kamis (4/10) mendatang. Biaya rumah sakit juga menjadi tanggungan pemerintah. "Nggak usah diurusin (biaya), pokoknya kita tanggung semua," katanya.
(amm)