Markas OPM Kelompok Goliat Tabuni Diserbu, 1 Tentara KKSB Tewas
A
A
A
PUNCAK JAYA - Satuan Tugas Penegakkan Hukum (Satgasgakkum) TNI/Polri menyerbu Markas KKSB (Organisasi Papua Merdeka) Kelompok Goliat Tabuni (GT) di Kp Gubuleme, Distrik Tingginambut, Kabupaten Puncakjaya, Papua. Dalam kontak tembak dengan Kelompok Goliat Tabuni tersebut satu orang KKSB dilaporkan tewas.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, sebelum dilakukan penyerbuan, Tim Patroli Satgasgakkum TNI kekuatan 20 orang dipimpin oleh Lettu Inf Angga melihat bendera Bintang Kejora di atas ketinggian. Setelah didekati ternyata tempat tersebut merupakan Markas KKSB kelompok Goliat Tabuni (GT) dengan pasukannya sekitar 50 orang bersenjata campuran.
Selanjutnya, kata Kapendam, pasukan TNI memberikan peringatan dan ultimatum agar KKSB tersebut menyerah namun tidak diindahkan. Justru mereka melancarkan tembakan ke arah pasukan TNI sehingga terjadi kontak tembak yang tidak dapat dihindarkan.
Belum bisa dipastikan senjata mereka ada berapa pucuk jumlahnya karena pandangan terhalang oleh semak-semak, namun mereka melancarkan tembakan cukup gencar.
"Kontak tembak berlangsung sekitar 30 menit, KKSB pimpinan Goliat Tabuni akhirnya terdesak dan melarikan diri ke balik ketinggian masuk ke hutan lebat, Satuan TNI melaksanakan pengejaran dan berhasil menguasai Markas Goliat Tabuni. Saat dilaksankan pembersihan ditemukan 1 orang anggota KKSB tewas di tempat," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (1/10/2018).
Dalam penyerbuan tersebut, lanjut Kapendam, berhasil disita beberapa barang bukti antara lain, 1 pucuk senjata laras panjang jenis Lee-Enfield ( LE ) buatan Ingris, 2 buah kamera digital, sejumlah Dokumen TPN/OPM, 1 Pucuk Pistol Revolver, puluhan butir munisi berbagai kaliber, 1 Senapan angin, 2 unit Alat komunikasi (handphone ), rangkaian amunisi Senapan Otomatis (SO), 2 unit Laptop, dan bendera Bintang Kejora.
"Korban yang tewas sampai saat ini belum bisa diidentifikasi dan belum bisa dievakuasi. Medan sangat berat terdiri dari pegunungan dan jurang yang curam, sementara pemukiman penduduk terdekat dari TKP sekitar 1-2 kilometer melintasi jurang. Sampai saat ini kami mendapat laporan bahwa pasukan masih terus mendapatkan gangguan dari pihak KKSB. Anggota masih bertahan di bekas markas GT," ujar Aidi.
TNI/Polri, ungkap Kapendam, terus mengimbau kepada KKSB agar segera menyerahkan diri beserta senjatanya.
"Peluang tersebut selalu terbuka seluas-luasnya, bila mereka dengan kesadaran menyerahkan diri berikut senjatanya kami akan jamin keamanan dan keselamatannya. Kontak tembak adalah pilihan terakhir dan selalu kami hindari. Namun demikian demi kewibawaan hukum dan kedaulatan NKRI tentunya kami akan bertindak tegas bila mereka tetap keras kepala," tandas Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi.
Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf Muhammad Aidi mengatakan, sebelum dilakukan penyerbuan, Tim Patroli Satgasgakkum TNI kekuatan 20 orang dipimpin oleh Lettu Inf Angga melihat bendera Bintang Kejora di atas ketinggian. Setelah didekati ternyata tempat tersebut merupakan Markas KKSB kelompok Goliat Tabuni (GT) dengan pasukannya sekitar 50 orang bersenjata campuran.
Selanjutnya, kata Kapendam, pasukan TNI memberikan peringatan dan ultimatum agar KKSB tersebut menyerah namun tidak diindahkan. Justru mereka melancarkan tembakan ke arah pasukan TNI sehingga terjadi kontak tembak yang tidak dapat dihindarkan.
Belum bisa dipastikan senjata mereka ada berapa pucuk jumlahnya karena pandangan terhalang oleh semak-semak, namun mereka melancarkan tembakan cukup gencar.
"Kontak tembak berlangsung sekitar 30 menit, KKSB pimpinan Goliat Tabuni akhirnya terdesak dan melarikan diri ke balik ketinggian masuk ke hutan lebat, Satuan TNI melaksanakan pengejaran dan berhasil menguasai Markas Goliat Tabuni. Saat dilaksankan pembersihan ditemukan 1 orang anggota KKSB tewas di tempat," kata Kapendam dalam pernyataan tertulis yang dikirimkan ke SINDOnews, Senin (1/10/2018).
Dalam penyerbuan tersebut, lanjut Kapendam, berhasil disita beberapa barang bukti antara lain, 1 pucuk senjata laras panjang jenis Lee-Enfield ( LE ) buatan Ingris, 2 buah kamera digital, sejumlah Dokumen TPN/OPM, 1 Pucuk Pistol Revolver, puluhan butir munisi berbagai kaliber, 1 Senapan angin, 2 unit Alat komunikasi (handphone ), rangkaian amunisi Senapan Otomatis (SO), 2 unit Laptop, dan bendera Bintang Kejora.
"Korban yang tewas sampai saat ini belum bisa diidentifikasi dan belum bisa dievakuasi. Medan sangat berat terdiri dari pegunungan dan jurang yang curam, sementara pemukiman penduduk terdekat dari TKP sekitar 1-2 kilometer melintasi jurang. Sampai saat ini kami mendapat laporan bahwa pasukan masih terus mendapatkan gangguan dari pihak KKSB. Anggota masih bertahan di bekas markas GT," ujar Aidi.
TNI/Polri, ungkap Kapendam, terus mengimbau kepada KKSB agar segera menyerahkan diri beserta senjatanya.
"Peluang tersebut selalu terbuka seluas-luasnya, bila mereka dengan kesadaran menyerahkan diri berikut senjatanya kami akan jamin keamanan dan keselamatannya. Kontak tembak adalah pilihan terakhir dan selalu kami hindari. Namun demikian demi kewibawaan hukum dan kedaulatan NKRI tentunya kami akan bertindak tegas bila mereka tetap keras kepala," tandas Kapendam XVII/Cenderawasih Kol Inf M Aidi.
(sms)