Runway Retak, Bandara Mutiara Sis Al Jufri Beroperasi untuk Salurkan Bantuan
A
A
A
JAKARTA - Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, kembali beroperasi untuk penerbangan emergency, SAR dan bantuan kemanusiaan mulai pukul 11.57 Wita pada, Sabtu (29/6/2018).
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi yang dilakukan stakeholder penerbangan di Palu termasuk Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia kemudian menerbitkan Notice to Airmen (Notam) nomor H0755/18 yang menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan mengenai operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk penerbangan emergency, SAR dan bantuan kemanusiaan.
"Hasil pengataman di lapangan, terdapat retakan di salah satu ujung runway sepanjang 250 meter, sehingga masih terdapat 2.000 meter panjang runway yang bisa digunakan. Artinya untuk pesawat Hercules dan ATR masih aman untuk dapat mendarat di runway tersebut. Layanan navigasi penerbangan yang kami berikan dapat berjalan dengan baik," ungkap Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto.
Novie menambahkan pihaknya juga sedang mengirimkan personel layanan navigasi penerbangan dari berbagai daerah untuk dapat membantu operasional layanan di bandara tersebut.
"Sejumlah personel sudah kami berangkatkan untuk membantu memberikan layanan navigasi penerbangan. Mereka yang dikirim kami utamakan yang familiar dan pernah berdinas di Bandara Palu. Selain itu, beberapa peralatan seperti mobile tower dan genset juga kami kirimkan agar layanan navigasi penerbangan dapat diberikan secara optimal dan arus bantuan kemanusiaan dapat berjalan berjalan dengan lancar," pungkas Novie.
Keputusan ini diambil setelah rapat koordinasi yang dilakukan stakeholder penerbangan di Palu termasuk Kementerian Perhubungan Republik Indonesia.
Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia kemudian menerbitkan Notice to Airmen (Notam) nomor H0755/18 yang menginformasikan kepada seluruh stakeholder penerbangan mengenai operasional Bandara Mutiara Sis Al Jufri untuk penerbangan emergency, SAR dan bantuan kemanusiaan.
"Hasil pengataman di lapangan, terdapat retakan di salah satu ujung runway sepanjang 250 meter, sehingga masih terdapat 2.000 meter panjang runway yang bisa digunakan. Artinya untuk pesawat Hercules dan ATR masih aman untuk dapat mendarat di runway tersebut. Layanan navigasi penerbangan yang kami berikan dapat berjalan dengan baik," ungkap Direktur Utama AirNav Indonesia Novie Riyanto.
Novie menambahkan pihaknya juga sedang mengirimkan personel layanan navigasi penerbangan dari berbagai daerah untuk dapat membantu operasional layanan di bandara tersebut.
"Sejumlah personel sudah kami berangkatkan untuk membantu memberikan layanan navigasi penerbangan. Mereka yang dikirim kami utamakan yang familiar dan pernah berdinas di Bandara Palu. Selain itu, beberapa peralatan seperti mobile tower dan genset juga kami kirimkan agar layanan navigasi penerbangan dapat diberikan secara optimal dan arus bantuan kemanusiaan dapat berjalan berjalan dengan lancar," pungkas Novie.
(nag)