Mahasiswa AMIKOM & Tim Rampoe Indonesia Raih Juara di WDDC 2018
A
A
A
YOGYAKARTA - Mufti Arisandi, Mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Universitas AMIKOM Yogyakarta yang ikut dalam Komunitas RAMPOE seni tari tradisional Aceh berhasil meraih juara pertama (Gold Medal) dalam ajang Wonju Dynamic Dancing Carnival 2018 yang diadakan di kota Wonju, Korea Selatan pada tanggal 11-16 September 2018.
Wonju Dynamic Dancing Carnival adalah salah satu festival rakyat terbesar dan terlama di Korea Selatan, yang menghadirkan beragam tarian daerah dari berbagai negara di dunia. Acara ini diikuti oleh 13 negara, 38 tim, 1.605 orang dari seluruh dunia.
Dalam misi kebudayaan di Negeri Gingseng ini, Tim Rampoe Indonesia menerjunkan 22 orang delegasi, yaitu 16 penari putri, 3 pemusik, 1 penyanyi, 1 manajer, dan 1 fotografer. Tarian yang disajikandalam acara tersebut adalah tari Ratoeh Pukat. Tari ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi solidaritas. Dalam penampilannya diiringi juga dengan syair-syair Islam.
Keberhasilan tim Rampoe kali ini tidak lepas dari kerja keras dan latihan yang dilakukan oleh para anggotanya sejak awal tahun 2018. Adanya prestasi ini menjadi sebuah kebanggaan untuk mengenalkan budaya Indonesia di tingkat internasional.
Wonju Dynamic Dancing Carnival adalah salah satu festival rakyat terbesar dan terlama di Korea Selatan, yang menghadirkan beragam tarian daerah dari berbagai negara di dunia. Acara ini diikuti oleh 13 negara, 38 tim, 1.605 orang dari seluruh dunia.
Dalam misi kebudayaan di Negeri Gingseng ini, Tim Rampoe Indonesia menerjunkan 22 orang delegasi, yaitu 16 penari putri, 3 pemusik, 1 penyanyi, 1 manajer, dan 1 fotografer. Tarian yang disajikandalam acara tersebut adalah tari Ratoeh Pukat. Tari ini menggambarkan kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh yang menjunjung tinggi solidaritas. Dalam penampilannya diiringi juga dengan syair-syair Islam.
Keberhasilan tim Rampoe kali ini tidak lepas dari kerja keras dan latihan yang dilakukan oleh para anggotanya sejak awal tahun 2018. Adanya prestasi ini menjadi sebuah kebanggaan untuk mengenalkan budaya Indonesia di tingkat internasional.
(akn)