Bandara Ahmad Yani Gelar Simulasi Pesawat Tergelincir di Malam Hari
A
A
A
SEMARANG - Guna meningkatan kesigapan para petugas Bandara Internasional Jenderal Ahmad Yani Semarang, PT Angksa Pura I (API) Cabang Semarang menggelar latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD), Kamis (20/9/2018) petang hingga malam hari.
Menurut Direktur Operasi AP I Wendo Asrul Rose, pihaknya sengaja menggelar hingga malam hari untuk memaksimalkan kinerja penanggulangan. Hal itu untuk melatih dan menguji kemampuan seluruh personel yang ada dengan alur pekerjaan baru di terminal yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Latihan PKD ini digelar untuk kali pertama di terminal baru Bandara Jenderal A Yani Semarang, yang diresmikan operasionalnya Presiden Joko Widodo pada 7 Juni 2018 lalu. Pelaksanaan seluruh rangkaian latihan PKD kali ini sengaja dilakukan pada malam hari guna melatih kesigapan para personel serta kesiapan peralatan pendukung, mengingat kejadian darurat dapat terjadi kapanpun juga," kata Wendo.
Dalam latihan PKD, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antarunit dan instansi akan dilatih dan diuji. Hal tersebut sesuai dengan pedoman yang sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
Kegiatan latihan PKD terbagi dalam tiga simulasi. Yakni, latihan terkait penanganan kebakaran gedung (fire building exercise), latihan terkait penanganan ancaman keamanan bandara (aviation security exercise), dan latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise).
Untuk fire building exercise, simulasi kebakaran digelar di lantai atas gedung terminal penumpang Bandara Jenderal Ahmad Yani. Sedangkan dalam aircraft accident exercise, disimulasikan kecelakaan pesawat bernama Srigunting Air yang terjadi di ujung landas pacu 31 Bandara Jenderal Ahmad Yani.
Digambarkan bahwa kecelakaan tersebut mengakibatkan 86 korban, dimana 69 korban luka-luka dan 17 lainnya meninggal. Penanganan kejadian ini dilakukan sesuai dengan Airport Emergency Plan (AEP) bandara.
"Suasana simulasi dirancang sedemikian rupa seperti kondisi nyata, dimana korban jiwa, korban luka, api, dan semua kondisi darurat yang terjadi ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam AEP Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," pungkasnya.
Menurut Direktur Operasi AP I Wendo Asrul Rose, pihaknya sengaja menggelar hingga malam hari untuk memaksimalkan kinerja penanggulangan. Hal itu untuk melatih dan menguji kemampuan seluruh personel yang ada dengan alur pekerjaan baru di terminal yang berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
"Latihan PKD ini digelar untuk kali pertama di terminal baru Bandara Jenderal A Yani Semarang, yang diresmikan operasionalnya Presiden Joko Widodo pada 7 Juni 2018 lalu. Pelaksanaan seluruh rangkaian latihan PKD kali ini sengaja dilakukan pada malam hari guna melatih kesigapan para personel serta kesiapan peralatan pendukung, mengingat kejadian darurat dapat terjadi kapanpun juga," kata Wendo.
Dalam latihan PKD, fungsi koordinasi, komunikasi, komando, serta sinkronisasi antarunit dan instansi akan dilatih dan diuji. Hal tersebut sesuai dengan pedoman yang sesuai dengan Dokumen Penanggulangan Keadaan Darurat Bandar Udara (Airport Emergency Plan Document), Dokumen Program Keamanan Bandar Udara (Airport Security Programme Document), serta Standard Operating Procedure (SOP) yang berlaku di bandara.
Kegiatan latihan PKD terbagi dalam tiga simulasi. Yakni, latihan terkait penanganan kebakaran gedung (fire building exercise), latihan terkait penanganan ancaman keamanan bandara (aviation security exercise), dan latihan terkait penanganan kecelakaan pesawat udara (aircraft accident exercise).
Untuk fire building exercise, simulasi kebakaran digelar di lantai atas gedung terminal penumpang Bandara Jenderal Ahmad Yani. Sedangkan dalam aircraft accident exercise, disimulasikan kecelakaan pesawat bernama Srigunting Air yang terjadi di ujung landas pacu 31 Bandara Jenderal Ahmad Yani.
Digambarkan bahwa kecelakaan tersebut mengakibatkan 86 korban, dimana 69 korban luka-luka dan 17 lainnya meninggal. Penanganan kejadian ini dilakukan sesuai dengan Airport Emergency Plan (AEP) bandara.
"Suasana simulasi dirancang sedemikian rupa seperti kondisi nyata, dimana korban jiwa, korban luka, api, dan semua kondisi darurat yang terjadi ditangani sesuai dengan pedoman yang tertuang di dalam AEP Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang," pungkasnya.
(nag)