Terkena Jerat Babi, Anak Gajah Ini Tertinggal dari Rombongan
A
A
A
PEKANBARU - Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau bersama tim dokter hewan berhasil melepaskan jerat babi yang melingkar di kaki anak gajah. Namun, anak gajah tersebut tidak bisa bergabung dengan rombongan karena kondisi kakinya tidak memungkinkan.
Demi menyelamatkan satwa yang hampir punah itu, tim terpaksa mengevakuasi gajah itu dari kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Mandau Kabupaten Siak.
"Kelompoknya telah berada di lokasi lain dengan perkiraan jarak 57 kilometer dari keberadaan anak gajah yang terkena jeratan babi itu," ucap Humas BBKSDA Riau, Dian Indriti Jumat (14/9/2018).
Evakuasi ini berdarsarkan dari berbagai pertimbangan. Dari pengamatan setelah beberapa hari pengobatan, tidak menunjukan perkembangan. Anak gajah yang terluka pada bagian kaki kanannya hanya bisa berputar- putar saja di lokasi.
"Berdasarkan laporan dari lapangan terdapat kecenderungan berat badan satwa makin menurun serta diare yang terlihat dari kotorannya. Sehingga dikhawatirkan anak gajah akan semakin memburuk kondisinya," imbunhya.
Dengan berbagai pertimbangan, maka tim memutuskan untuk mengevakuasi gajah dari konsesi milik anak perusahaan APRIL Group. Untuk evakuasi gajah, tim didampingi tiga dokter hewan dan sejumlah perawat.
Selain itu pawang gajah (mahout) bersama seekor gajah latih turut membantu evakuasi gajah yang terluka. Anak gajah tersebut kemudian dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Riau di Minas, Siak. "Anak gajah tersebut dievakuasi dengan menggunakan truk yang dikawal oleh gajah latih bernama Indah bersama tim dokter dan pawang," ucapnya.
Usai berhasil dievakuasi, tim kembali lakukan pengobatan lanjutan dan perawatan intensif terhadap anak gajah tersebut. "Anak gajah itu diberintuk memulihkan kesehatannya. Saat ini terus diupayakan pemulihan gajah tersebut," pungkasnya.
Demi menyelamatkan satwa yang hampir punah itu, tim terpaksa mengevakuasi gajah itu dari kawasan konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Mandau Kabupaten Siak.
"Kelompoknya telah berada di lokasi lain dengan perkiraan jarak 57 kilometer dari keberadaan anak gajah yang terkena jeratan babi itu," ucap Humas BBKSDA Riau, Dian Indriti Jumat (14/9/2018).
Evakuasi ini berdarsarkan dari berbagai pertimbangan. Dari pengamatan setelah beberapa hari pengobatan, tidak menunjukan perkembangan. Anak gajah yang terluka pada bagian kaki kanannya hanya bisa berputar- putar saja di lokasi.
"Berdasarkan laporan dari lapangan terdapat kecenderungan berat badan satwa makin menurun serta diare yang terlihat dari kotorannya. Sehingga dikhawatirkan anak gajah akan semakin memburuk kondisinya," imbunhya.
Dengan berbagai pertimbangan, maka tim memutuskan untuk mengevakuasi gajah dari konsesi milik anak perusahaan APRIL Group. Untuk evakuasi gajah, tim didampingi tiga dokter hewan dan sejumlah perawat.
Selain itu pawang gajah (mahout) bersama seekor gajah latih turut membantu evakuasi gajah yang terluka. Anak gajah tersebut kemudian dibawa ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Riau di Minas, Siak. "Anak gajah tersebut dievakuasi dengan menggunakan truk yang dikawal oleh gajah latih bernama Indah bersama tim dokter dan pawang," ucapnya.
Usai berhasil dievakuasi, tim kembali lakukan pengobatan lanjutan dan perawatan intensif terhadap anak gajah tersebut. "Anak gajah itu diberintuk memulihkan kesehatannya. Saat ini terus diupayakan pemulihan gajah tersebut," pungkasnya.
(nag)