Patung Zaman Batu Seharga Rp800 Juta Hendak Dicuri Kolektor
A
A
A
POSO - Sejumlah peninggalan kebudayaan zaman megalitik (batu besar) tertua di dunia di kawasan Cagar Budaya Lore Lindu di Sulawesi Tengah, kini menjadi incaran para kolektor pasar gelap. Salah satu patung megalitik yang berada di Desa Rompo, Kecamatan Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah diincar kolektor seharga Rp800 juta.
Hal tersebut, terungkap saat ditemukannya patung megalitik Meboku yang bergeser dari lokasi asalnya di Pegunungan Lore Tengah beberapa tahun lalu.
“Pada tahun 2009, patung megalitik Meboku sudah bergeser dari puncak pegunungan. Kemudian didapat oleh warga sehingga disembunyikan pada kaki gunung oleh juru pelihara," ungkap Kepala Seksi Cagar Budaya Sulteng, Ma’mun, Kamis (13/9/2018).
"Namun beberapa hari lalu, kami mendapatkan informasi bahwa patung tersebut siap diangkut untuk jual seharga Rp800 juta sehingga kami langsung mengevakuasi patung yang beratnya berkisar 1 ton kembali ke puncak gunung atau titik asalnya," lanjut Ma'mun.
Evakuasi tidak dilakukan sendiri. Melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo, Arkelog Museum Daerah Sulteng, juru pelihara megalitik, dan warga setempat. Empat hari evakuasi yang dilakukan untuk mengembalikan patung tersebut ke tempat asalnya yang bergeser 30 meter dari titik temu.
Karena di lokasi tersebut tidak terjangkau jaringan telepon, pihaknya menerima laporan dari juru pelihara akan ada kolektor datang dan akan menyerahkan uang kepada warga yang terlibat upaya pencurian patung.
Adapun penjelasan dari tim BPCB Gorontalo Andi Mulyadi, patung megalitik Meboku merupakan patung yang paling unik yang berada di kawasan Lore Lindu. Bentuknya menyerupai seorang ibu dengan mengggendong anak kecil serta menggunakan ikat kepala.
“Patung megalitik Meboku memiliki panjang dua meter, lebar 80 cm dengan ketebalan 40 cm dan beratnya berkisar 1 ton. Patung ini sangat unik dibandingkan peninggalan patung lainnya yang berada di kawasan Lore Lindu,” tutur Andi Mulyadi.
Hal tersebut, terungkap saat ditemukannya patung megalitik Meboku yang bergeser dari lokasi asalnya di Pegunungan Lore Tengah beberapa tahun lalu.
“Pada tahun 2009, patung megalitik Meboku sudah bergeser dari puncak pegunungan. Kemudian didapat oleh warga sehingga disembunyikan pada kaki gunung oleh juru pelihara," ungkap Kepala Seksi Cagar Budaya Sulteng, Ma’mun, Kamis (13/9/2018).
"Namun beberapa hari lalu, kami mendapatkan informasi bahwa patung tersebut siap diangkut untuk jual seharga Rp800 juta sehingga kami langsung mengevakuasi patung yang beratnya berkisar 1 ton kembali ke puncak gunung atau titik asalnya," lanjut Ma'mun.
Evakuasi tidak dilakukan sendiri. Melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Gorontalo, Arkelog Museum Daerah Sulteng, juru pelihara megalitik, dan warga setempat. Empat hari evakuasi yang dilakukan untuk mengembalikan patung tersebut ke tempat asalnya yang bergeser 30 meter dari titik temu.
Karena di lokasi tersebut tidak terjangkau jaringan telepon, pihaknya menerima laporan dari juru pelihara akan ada kolektor datang dan akan menyerahkan uang kepada warga yang terlibat upaya pencurian patung.
Adapun penjelasan dari tim BPCB Gorontalo Andi Mulyadi, patung megalitik Meboku merupakan patung yang paling unik yang berada di kawasan Lore Lindu. Bentuknya menyerupai seorang ibu dengan mengggendong anak kecil serta menggunakan ikat kepala.
“Patung megalitik Meboku memiliki panjang dua meter, lebar 80 cm dengan ketebalan 40 cm dan beratnya berkisar 1 ton. Patung ini sangat unik dibandingkan peninggalan patung lainnya yang berada di kawasan Lore Lindu,” tutur Andi Mulyadi.
(sms)