Dipukul Mundur Polisi, Bentrok Mahasiswa Papua dan Ambon Berhasil Dicegah
A
A
A
SLEMAN - Polres Sleman berhasil mencegah terjadinya bentrok antara mahasiswa Papua dan Ambon yang sedang menempuh studi di Yogyakarta, Rabu (12/9/2018). Hal ini dilakukan Polres Sleman dengan mengawal kedua kelompok mahasiswa tersebut dan berusaha melakukan mediasi.
"Alhamdullilah aksi mereka (mahasiswa papua) yang turun ke jalan tidak berimbas dan akses kepada masyarakat. Untuk kerusakan juga tidak ada," kata Kapolres Sleman AKBP Muchamad Firman Lukmanul Hakim, di sela-sela aksi tersebut.
Polres Sleman, kata Kapolres, juga mencari siapa yang dituakan dan memberikan pengertian mereka datang ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu bukan mencari keributan serta mencoba membawa mahasiswa Papua kembali ke tempatnya di Puluh Dadi dan mahasiswa Ambon tetap distandbykan di tempatnya.
Menurut Kapolres, mahasiswa Papua turun ke jalan setelah ada anggota mereka yang terluka karena bertikai dengan mahasiswa Ambon di St Bear Bar n Kitchen, Komplek Pertokoan Gatik, jalan Perumnas Seturan Caturtunggal Depok Sleman, Rabu (12/9/2018) dinihari.
“Atas usaha ini, aksi dapat berjalan aman dan tertib serta tidak ada gesekan, baik di kedua belah pihak dan ke masyarakat, Juga tidak ada ekses kerusakan,” paparnya.
Kapolsek Depok Barat Kompol Sukirin Haryanto menambahkan masih mendalami dan mengembangkan penyelidikan perkara tersebut. Untuk mahasiswa Papua yang terluka, saat ini dirawat di RSPAU Hardjolukito.
Warga Seturan, Yanto (50) mengatakan adanya bentrok antara warga Papua dan warga lainnya di Seturan bukan hal baru dan sudah biasa. Sehingga masyarakat sudah tidak kaget dan siap. Meski adanya aksi turun jalan mahasiswa Papua sempat membuat beberapa tempat usaha di Seturan tutup, namun warga tetap mengimbau agar tempat usaha itu tetap buka.
“Terbukti aksi itu tidak menimbulkan masalah dan usaha tetap dapat berjalan normal,” ungkapnya.
"Alhamdullilah aksi mereka (mahasiswa papua) yang turun ke jalan tidak berimbas dan akses kepada masyarakat. Untuk kerusakan juga tidak ada," kata Kapolres Sleman AKBP Muchamad Firman Lukmanul Hakim, di sela-sela aksi tersebut.
Polres Sleman, kata Kapolres, juga mencari siapa yang dituakan dan memberikan pengertian mereka datang ke Yogyakarta untuk menuntut ilmu bukan mencari keributan serta mencoba membawa mahasiswa Papua kembali ke tempatnya di Puluh Dadi dan mahasiswa Ambon tetap distandbykan di tempatnya.
Menurut Kapolres, mahasiswa Papua turun ke jalan setelah ada anggota mereka yang terluka karena bertikai dengan mahasiswa Ambon di St Bear Bar n Kitchen, Komplek Pertokoan Gatik, jalan Perumnas Seturan Caturtunggal Depok Sleman, Rabu (12/9/2018) dinihari.
“Atas usaha ini, aksi dapat berjalan aman dan tertib serta tidak ada gesekan, baik di kedua belah pihak dan ke masyarakat, Juga tidak ada ekses kerusakan,” paparnya.
Kapolsek Depok Barat Kompol Sukirin Haryanto menambahkan masih mendalami dan mengembangkan penyelidikan perkara tersebut. Untuk mahasiswa Papua yang terluka, saat ini dirawat di RSPAU Hardjolukito.
Warga Seturan, Yanto (50) mengatakan adanya bentrok antara warga Papua dan warga lainnya di Seturan bukan hal baru dan sudah biasa. Sehingga masyarakat sudah tidak kaget dan siap. Meski adanya aksi turun jalan mahasiswa Papua sempat membuat beberapa tempat usaha di Seturan tutup, namun warga tetap mengimbau agar tempat usaha itu tetap buka.
“Terbukti aksi itu tidak menimbulkan masalah dan usaha tetap dapat berjalan normal,” ungkapnya.
(sms)