Siswa SD Muhammadiyah Ceritakan Sejarah Tahun Baru Islam lewat Wayang Damen
A
A
A
SURABAYA - Menyambut tahun baru Islam, 1 Muharam 1440 Hijriyah, pelajar SD Muhammadiyahb 6 Gadung, Surabaya, Jawa Timur mementaskan pagelaran wayang damen. Wayang yang dibawakan oleh dalang bocah Dimas Rohmansyah Rahman, Rania Yasmin, dan Muhammad Arizona ini membawa lakon cerita tentang penentuan awal tahun kalender Hijriyah.
"Kami membawakan cerita sejarah ditetapkannya tahun Hijriyah. Tahun baru Islam ditandai hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Menurut sejarah, tahun baru Islam ditetapkan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab," kata dalang Dimas Rohmansyah Rahman, Senin (10/9/2018).
Selain menyambut tahun baru Islam, kata Zainul Masduki, salah satu pengajar, pagelaran wayang di lingkungan Muhammadiyah, juga untuk mengingatkan kembali kepada siswa tentang masuknya agama Islam di Nusantara ini. "Dulu Sunan Kalijaga syiar agama Islam lewat kesenian wayang," ucapnya.
Guru pelajaran Al-Islam, Muhammadiyah, dan Bahasa Arab ini menjelaskan, pagelaran wayang untuk melestarikan budaya Indonesia. Ia berharap tahun Hijriyah ini menjadi momen perubahan bagi bangsa ini menjadi lebih baik.
"Terutama buat anak-anak kita berharap menjadi generasi Qurani, generasi terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia," katanya.
Zainul menambahkan, sebelum pagelaran wayang, siswa-siswi melakukan pawai Muharam. Dalam pawainya siswa membagikan brosur berisikan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Sebagai generasi bangsa kita ingin bangsa ini bebas dari korupsi. Momentum ini kita manfaatkan untuk mengajak juga pada masyarakat untuk terus mendukung KPK dalam membersihkan korupsi di negeri ini," katanya.
"Kami membawakan cerita sejarah ditetapkannya tahun Hijriyah. Tahun baru Islam ditandai hijrahnya Nabi Muhammad dari Makkah ke Madinah. Menurut sejarah, tahun baru Islam ditetapkan pada zaman Khalifah Umar bin Khattab," kata dalang Dimas Rohmansyah Rahman, Senin (10/9/2018).
Selain menyambut tahun baru Islam, kata Zainul Masduki, salah satu pengajar, pagelaran wayang di lingkungan Muhammadiyah, juga untuk mengingatkan kembali kepada siswa tentang masuknya agama Islam di Nusantara ini. "Dulu Sunan Kalijaga syiar agama Islam lewat kesenian wayang," ucapnya.
Guru pelajaran Al-Islam, Muhammadiyah, dan Bahasa Arab ini menjelaskan, pagelaran wayang untuk melestarikan budaya Indonesia. Ia berharap tahun Hijriyah ini menjadi momen perubahan bagi bangsa ini menjadi lebih baik.
"Terutama buat anak-anak kita berharap menjadi generasi Qurani, generasi terbaik yang dimiliki bangsa Indonesia," katanya.
Zainul menambahkan, sebelum pagelaran wayang, siswa-siswi melakukan pawai Muharam. Dalam pawainya siswa membagikan brosur berisikan dukungan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). "Sebagai generasi bangsa kita ingin bangsa ini bebas dari korupsi. Momentum ini kita manfaatkan untuk mengajak juga pada masyarakat untuk terus mendukung KPK dalam membersihkan korupsi di negeri ini," katanya.
(amm)