Kota Tangsel Gencar Kampanyekan Kota Layak Anak

TANGERANG SELATAN - Beragam penghargaan diterima Kota Tangerang Selatan. Yang paling baru, Wali Kota Airin Rahmi Diany diganjar sebagai Kepala Daerah Inovatif dan mendapat anugerah KDI Award 2018 dengan kategori Pelayanan Masyarakat.

Sebelumnya dinobatkan sebagai Kota Layak Anak Madya 2018 dari pemerintah. Penghargaan-penghargaan tersebut menurut Wali Kota Airin Rahmi Diany merupakan buah hasil dari kerja keras Pemkot Tangsel dengan seluruh masyarakat, dunia usaha serta media massa yang sejak awal memang meng inginkan Tangsel menjadi kota yang layak bagi anak.

Menurut Airin, upaya tersebut dimulai sejak awal tahun 2018, Forum Anak Tangerang Selatan mengampanyekan Resolusi Anak Tangsel 2018 untuk mewujudkan Kota Tangsel 2018 layak anak tanpa iklan, promosi dan sponsor rokok.

Kampanye digelar awal Januari atau tepatnya, Minggu (21/1/2018) di area Car Free Day Bintaro, Tangsel. Puluhan anak muda yang tergabung dalam Koalisi Layak Anak (Koala) juga menyampaikan pesan yang sama, mendukung Kota Tangerang Selatan menjadi Kota Layak Anak. Koala juga menggalang dukungan dari warga Tangerang Selatan yang di akhir pekan ini banyak beraktivitas di sekitar area Car Free Day.

Koala mengajak warga menyampaikan pesan dukungan untuk terwujudnya Tangsel Layak Anak kepada Wali Kota Tangsel Airin Rahmi Diany. Kegiatan ini bertajuk Origami Hati untuk Bu Airin. Dimana, melalui kertas origami, warga Tangsel menyampaikan pesan kepada Ibu Wali Kota untuk mewujudkan Tangsel Layak Anak.

“Bentuk merupakan simbol cinta masyarakat kepada kota Tangsel dan kepada Ibu Wali Kota Airin,” kata Ketua Forum Anak (FA) Tangsel Gatari Dwi Hapsari kepada media massa.

Forum Anak (FA) Tangsel menjadi salah satu penggerak Koala, bersama-sama komunitas anak muda Tangsel lainnya seperti Situ Gintung Jogging Club (SGJC), Global Cigarette Movement (9CM), No Tobacco Community, Warrior FCTC, Pembaharu Muda, Pramuka, Paskibraka, OSAS, ISMKMI, mahasiswa UMJ, mahasiswa UIN dan perwakilan siswa tiap sekolah.

Kegiatan Origami Hati untuk Bu Airin menjadi bagian dari kegiatan sosialisasi Kota Layak Anak (KLA) dan fungsi Forum Anak sebagai Pelopor Pelapor (2P). Kegiatan sosialisasi ini dikemas dalam bentuk roadshow ke sejumlah tempat yang banyak terdapat anak-anak. Di antaranya ke sekolah-sekolah, area car free day dan Taman Kota di Tangsel

Gatari yang juga Duta Anak Banten 2016 ini menjelaskan, ada tiga hal yang disampaikan di acara roadshow. Antara lain menjelaskan tentang Kota Layak Anak. Disampaikan juga tentang lima isu yang berpotensi menjadi kendala bagi Tangsel untuk meraih predikat Kota Layak Anak. Kelima isu itu mencakup bullying dan pornografi, Napza (narkotika, psikotropika dan zat adiktif), iklan promosi dan sponsor rokok dan kawasan tanpa rokok (KTR) dan fasum layak anak. Selain itu juga informasi layak anak.

Sejak dimulai pada 8 Januari lalu, acara roadshow KLA dan 2P sudah terlaksana di 8 sekolah di Tangsel. Yakni, di SMK Islamiyah Ciputat, SMAN 9 Tangsel, SMAN 10 Tangsel, SMPN 21 Tangsel, SMPN 17 Tangsel, SMPN 18, SMPN 11 Tangsel dan SMAN 2 Tangsel. Roadshow juga dilakukan ke anggota Gerakan Pramuka Saka Bhayangkara Polsek Pamulang dan Saka Bakti Husada Puskesmas Pamulang.

Sedangkan di area publik, roadshow digelar di area car free day BSD dan Taman Kota 1 BSD. Roadshow di area publik selain berisi sosialisasi dan penggalangan origami berbentuk hati, juga digelar permainan tradisional seperti ular tangga, sehingga menarik anak-anak untuk bergabung dan bermain.

“Acara roadshow dikemas santai dan ceria agar pesan-pesan yang disampaikan mengena pada anak-anak yang menjadi target utama sosialisasi ini. Hal ini untuk mempermudah dalam menggalang sebanyak mungkin pesan dukungan untuk mewujudkan Tangsel Layak Anak. Tercatat dalam waktu singkat saja sudah terkumpul lebih dari 1.000 origami hati untuk Ibu Airin,” urai Gatari.