Paskhas dan Polisi Bubarkan Paksa Penghadang, Neno Tetap Bertahan di Bandara

PEKANBARU - Aparat gabungan TNI Polri membubarkan paksa massa yang menghadang kedatangan Neno Warisman di Bandara Sultan Syarif Kasim SSK (II) Pekanbaru, Sabtu malam (25/8/2018). Pembubaran secara paksa oleh aparat dilakukan setelah aksi demo yang dilakukan sejak sore oleh sekitar 100 orang belum berakhir hingga malam hari. Namun walau dibubarkan, sejumlah massa masih terkosentrasi di beberapa titik di depan Gerbang Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Pembubaran secara paksa dilakukan setelah ada kelompok massa dari pendukung Neno Warisman mendekati bandara. Sempat terjadi kericuhan antar kedua massa yang pro dan anti tersebut.

Pembubaran dilakukan oleh ratusan aparat TNI AU, Polresta Pekanbaru. Pembubaran paksa ini juga berdampak kepada wartawan yang meliput. Ada dua kamera wartawan yang sedang mengabadikan momen dirampas.

Terkait kericuhan dan perampasan kamera wartawan pihak Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru mengklarifikasinya dan sudah memulangkan kamera wartawan.

"Peristiwa itu terjadi saat massa merangsek masuk dan ditahan anggota Lanud dan Paskhas. Kemudian ada pengejaran karena ricuh. Ada beberapa orang yang mengambil gambar dengan HP. Kemudian salah satu anggota mengambil dua kamera HP teman kita (dua wartawan). Tapi sekarang sudah dikembalikan," kata Kepala Penenangan Lanud Roesmin Nurjadin Mayor Rindar, Sabtu (25/8/2018).

Ditanya adanya sejumlah data momen foto kericuhan yang dihapus, Rindar menyatakan bukan anggotanya yang melakukan. "Itu inisiatif rekan kita (wartawan).

Neno sendiri sempat keluar Bandara Pekanbaru. Namun sampai pintu gerbang, mobil putih BMW milik dr Dian sahabatnya dihadang. Massa yang mengatas namakan cinta damai juga melakukan persekusi terhadap Neno. Sampai malam ini Neno masih tertahan di dalam bandara. Neno sendiri rencananya akan melakukan deklarasi Ganti Presiden 2019 besok di Tugu Pahlawan Pekanbaru.