80% Jeep Wisata di DIY Tak Sesuai Standar Keselamatan
A
A
A
BANTUL - Hati-hati jika Anda ingin berwisata mengendarai jeep wisata. Pastikan jeep wisata yang anda pilih telah sesuai standar keselamatan.
Indonesia Off-Road Federation (IOF) DIY memberikan data yang mengejutkan. Menurut mereka, hanya sekitar 20% saja jeep wisata yang ada di DIY ini yang telah memenuhi standar keselamatan. Sisanya sekitar 80% atau mayoritas belum memiliki stadar keselamatan yang dianjurkan oleh IOF.
Ketua Bidang Organisasi IOF DIY Probo menyebut dari catatan IOF DIY jumlah mobil jeep yang digunakan untuk layanan jelajah wisata alam mencapai ribuan unit. Dari jumlah itu hanya sekitar 20% yang sesuai standar keselamatan penumpang yang dikeluarkan IOF DIY.
Probo mengaku tidak kaget lagi jika ada kecelakaan jeep wisata yang menyebabkan korban meninggal dunia seperti beberapa waktu lalu di wisata Lava Tour Merapi. "Sesuai standar keselamatan penumpang minimal, mobil yang digunakan harus menggunakan sabuk pengaman," katanya saat acara ulang tahun yang pertama Dlingo Adventure Communty di Puncak Becici, Dlingo, Bantul, Senin (20/8/ 2018).
Selain itu mobil juga hanya ditumpangi empat orang termasuk sopir, menggunakan helm pelindung kepada, ban mobil standar off road, pelindung bagian luar mobil yang bisa menahan ketika mobil terbalik atau terguling, penumpang tidak boleh posisi berdiri saat mobil berjalan. "Sopir juga harus benar-benar tahu cara mengeporasikan mobil berpenggerak roda empat sehingga harus dilatih terlebih dahulu," katanya.
Menurut Probo beberapa kejadian kecelakaan jeep wisata yang menyebabkan penumpang atau wisatawannya meninggal dunia diketahui akibat jeep yang dioperasionalkan tidak memenuhi standar keselamatan yang dikeluarkan oleh IOF. "Kecelakaan jeep wisata bukan hanya dua kali saja, tapi cukup banyak kejadian yang tidak terekspos media. Ini harus menjadi perhantian pengelola jeep wisata untuk mengutamakan keselamatan penumpang," katanya.
Pengelola Hutan Pinus Gandi Saputro mengakui banyak anggota Dlingo Adventure Community yang mobilnya belum sesuai standar keselamatan dari IOF. "Kami menggandeng IOF DIY untuk memberikan pembekalan," katanya.
Indonesia Off-Road Federation (IOF) DIY memberikan data yang mengejutkan. Menurut mereka, hanya sekitar 20% saja jeep wisata yang ada di DIY ini yang telah memenuhi standar keselamatan. Sisanya sekitar 80% atau mayoritas belum memiliki stadar keselamatan yang dianjurkan oleh IOF.
Ketua Bidang Organisasi IOF DIY Probo menyebut dari catatan IOF DIY jumlah mobil jeep yang digunakan untuk layanan jelajah wisata alam mencapai ribuan unit. Dari jumlah itu hanya sekitar 20% yang sesuai standar keselamatan penumpang yang dikeluarkan IOF DIY.
Probo mengaku tidak kaget lagi jika ada kecelakaan jeep wisata yang menyebabkan korban meninggal dunia seperti beberapa waktu lalu di wisata Lava Tour Merapi. "Sesuai standar keselamatan penumpang minimal, mobil yang digunakan harus menggunakan sabuk pengaman," katanya saat acara ulang tahun yang pertama Dlingo Adventure Communty di Puncak Becici, Dlingo, Bantul, Senin (20/8/ 2018).
Selain itu mobil juga hanya ditumpangi empat orang termasuk sopir, menggunakan helm pelindung kepada, ban mobil standar off road, pelindung bagian luar mobil yang bisa menahan ketika mobil terbalik atau terguling, penumpang tidak boleh posisi berdiri saat mobil berjalan. "Sopir juga harus benar-benar tahu cara mengeporasikan mobil berpenggerak roda empat sehingga harus dilatih terlebih dahulu," katanya.
Menurut Probo beberapa kejadian kecelakaan jeep wisata yang menyebabkan penumpang atau wisatawannya meninggal dunia diketahui akibat jeep yang dioperasionalkan tidak memenuhi standar keselamatan yang dikeluarkan oleh IOF. "Kecelakaan jeep wisata bukan hanya dua kali saja, tapi cukup banyak kejadian yang tidak terekspos media. Ini harus menjadi perhantian pengelola jeep wisata untuk mengutamakan keselamatan penumpang," katanya.
Pengelola Hutan Pinus Gandi Saputro mengakui banyak anggota Dlingo Adventure Community yang mobilnya belum sesuai standar keselamatan dari IOF. "Kami menggandeng IOF DIY untuk memberikan pembekalan," katanya.
(amm)