PKS Jateng Berangkatkan 1.166 Relawan di Daerah Gempa Lombok
A
A
A
SEMARANG - DPW Partai Keadilang Sejahtera (PKS) Jawa Tengah memberangkatkan sebanyak 1.166 relawan ke daerah terdampak bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pemberangkatan relawan yang dilakukan secara bergelombang ini terdiri dari tim dokter, psikolog, rehabilitasi medis, serta relawan lapangan.
Mereka akan membantu proses evakuasi, pendampingan hingga tahap menghilangkan trauma anak-anak dan korban bencana alam tersebut. Seperti diketahui, gempa pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.48 lebih 35 detik dengan magnitudo 7 SR melanda daerah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat telah menyebabkan kerusakan parah. Hingga hari ini, lebih dari 100 orang dilaporkan meninggal dunia.
Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jateng, Amir Darmanto mengatakan, pengiriman relawan ke daerah gempa di Lombok merupakan bentuk misi kemanusiaan dan merupakan tanggung jawab bersama.
“Bencana gempa di Lombok sangat dasyat dan membuat sedih bangsa Indonesia. Semua mata tertuju dan ikut berbela sungkawa," kata Amir Darmanto saat memimpin Apel Siaga Relawan PKS Jateng untuk Gempa Lombok di Kantor DPW PKS Jateng, Jalan Kelud Utara Raya, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/8/2018) sore.
Menurut dia, gempa di Lombok merupakan bencana yang cukup besar sehingga semua elemen harus terlibat untuk membantu. Selain memporak porandakan wilayah Lombok dan terdampak di Bali, bencana juga merenggut banyak korban jiwa. "Semua relawan terpanggil jika ada bencana. Ini misi kemanusiaan demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Dia menambahkan, para relawan yang diberangkatkan sudah terlatih dan sudah dibekali dengan berbagai pelatihan. Sehingga mereka nantinya akan langsung bisa terjun untuk membantu korban bencana tersebut.
Mereka juga dibekali dengan bantuan kebutuhan sembako dan bahan yang dibutuhkan langsung. "Untuk yang dokter dan tenaga medis sudah langsung berangkat karena kondisinya di Lombok sangat membutuhkan," tuturnya.
Dia menjelaskan, berbagai bencana yang terjadi hendaknya menjadi perhatian bersama. Usia bumi yang semakin tua, dan terjadinya kerusakan alam menjadi pemicu terjadinya berbagai bencana alam. Untuk itu, masyarakat harus saling menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam lingkungan.
"Bencana alam harus dijadikan alarm untuk bersama menjaga lingkungan. Semua harus bersama menjaga alam dan waspada terhadap bencana," pintanya.
Mereka akan membantu proses evakuasi, pendampingan hingga tahap menghilangkan trauma anak-anak dan korban bencana alam tersebut. Seperti diketahui, gempa pada Minggu (5/8/2018) pukul 18.48 lebih 35 detik dengan magnitudo 7 SR melanda daerah Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat telah menyebabkan kerusakan parah. Hingga hari ini, lebih dari 100 orang dilaporkan meninggal dunia.
Ketua Bidang Kepanduan dan Olahraga DPW PKS Jateng, Amir Darmanto mengatakan, pengiriman relawan ke daerah gempa di Lombok merupakan bentuk misi kemanusiaan dan merupakan tanggung jawab bersama.
“Bencana gempa di Lombok sangat dasyat dan membuat sedih bangsa Indonesia. Semua mata tertuju dan ikut berbela sungkawa," kata Amir Darmanto saat memimpin Apel Siaga Relawan PKS Jateng untuk Gempa Lombok di Kantor DPW PKS Jateng, Jalan Kelud Utara Raya, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (7/8/2018) sore.
Menurut dia, gempa di Lombok merupakan bencana yang cukup besar sehingga semua elemen harus terlibat untuk membantu. Selain memporak porandakan wilayah Lombok dan terdampak di Bali, bencana juga merenggut banyak korban jiwa. "Semua relawan terpanggil jika ada bencana. Ini misi kemanusiaan demi kepentingan bersama,” ujarnya.
Dia menambahkan, para relawan yang diberangkatkan sudah terlatih dan sudah dibekali dengan berbagai pelatihan. Sehingga mereka nantinya akan langsung bisa terjun untuk membantu korban bencana tersebut.
Mereka juga dibekali dengan bantuan kebutuhan sembako dan bahan yang dibutuhkan langsung. "Untuk yang dokter dan tenaga medis sudah langsung berangkat karena kondisinya di Lombok sangat membutuhkan," tuturnya.
Dia menjelaskan, berbagai bencana yang terjadi hendaknya menjadi perhatian bersama. Usia bumi yang semakin tua, dan terjadinya kerusakan alam menjadi pemicu terjadinya berbagai bencana alam. Untuk itu, masyarakat harus saling menyadari pentingnya menjaga kelestarian alam lingkungan.
"Bencana alam harus dijadikan alarm untuk bersama menjaga lingkungan. Semua harus bersama menjaga alam dan waspada terhadap bencana," pintanya.
(wib)