Korban Gempa Lombok Bertambah, Data BPBD 39 Orang Tewas
A
A
A
JAKARTA - Jumlah korban tewas akibat gempa bumi 7,0 Skala Richter (SR) yang mengguncang Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bertambah. Data sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hingga Senin (6/8/2018) dini hari, 39 orang dikabarkan tewas.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD NTB Agung Pramuja mengatakan, korban tewas terbanyak ditemukan di Kabupaten Lombok Utara. Sejauh ini, tim BPBD dan SAR mencatat 29 orang meninggal dunia di wilayah tersebut.
"Tim masih berada di lapangan untuk melakukan pendataan. Kami bekerja keras untuk mengevakuasi korban dan menyelamatkan warga yang terluka. Sebagian korban telah dibawa ke puskesmas terdekat," kata Agung saat dihubungi iNews.id, Senin (6/5/2018) dini hari.
Dia menjelaskan, korban tewas dan luka sangat mungkin bertambah karena tim menemukan kerusakan parah di beberapa tempat. Sejauh ini puluhan orang mengalami luka berat dan ringan.
Di Lombok Utara, korban meninggal antara lain ditemukan di Desa Gondang, Kecamatan Gangga sebanyak 9 orang dan Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan sebanyak 10 orang.
Selain di Lombok Utara, BPPBD juga mencatat 4 orang meninggal dunia di Lombok Barat, 4 di Kota Mataram, 2 di Lombok Timur, 2 di Lombok Tengah.
Agung menuturkan, hingga pagi ini situasi masih mencekam. Kendati di beberapa tempat listrik telah kembali menyala, namun warga sangat trauma dengan keadaan. Di Lombok Utara, tim BPBD menemukan rumah-rumah hancur.
"Warga belum berani masuk rumah. Mereka tidur di luar atau di lapangan terbuka. Gempa susulan terus dirasakan," kata dia. Agung menegaskan, tenda darurat sangat diperlukan untuk membantu warga.
Mengenai jumlah korban tewas, data sementara sempat simpang siur. Kantor SAR Mataram sejauh ini mencatat 23 orang meninggal dunia.
"Memang ada perbedaan dengan BPBD, tetapi itu karena faktor di lapangan. Tim SAR gabungan masih terus menyisir semua permukiman," kata Kepala SAR Mataram I Nyoman Sidakarya kepada iNews.id.
Seperti diketahui, gempa bumi terjadi pada hari Minggu (5/8/2018), pukul 18:46:35 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.
BMKG mengeluarkan informasi dini mengenai potensi tsunami dari gempa bumi ini. Namun pada pukul 20.25 WIB, peringatan itu resmi dicabut.
Kepala Seksi Kedaruratan BPBD NTB Agung Pramuja mengatakan, korban tewas terbanyak ditemukan di Kabupaten Lombok Utara. Sejauh ini, tim BPBD dan SAR mencatat 29 orang meninggal dunia di wilayah tersebut.
"Tim masih berada di lapangan untuk melakukan pendataan. Kami bekerja keras untuk mengevakuasi korban dan menyelamatkan warga yang terluka. Sebagian korban telah dibawa ke puskesmas terdekat," kata Agung saat dihubungi iNews.id, Senin (6/5/2018) dini hari.
Dia menjelaskan, korban tewas dan luka sangat mungkin bertambah karena tim menemukan kerusakan parah di beberapa tempat. Sejauh ini puluhan orang mengalami luka berat dan ringan.
Di Lombok Utara, korban meninggal antara lain ditemukan di Desa Gondang, Kecamatan Gangga sebanyak 9 orang dan Desa Dangiang, Kecamatan Kayangan sebanyak 10 orang.
Selain di Lombok Utara, BPPBD juga mencatat 4 orang meninggal dunia di Lombok Barat, 4 di Kota Mataram, 2 di Lombok Timur, 2 di Lombok Tengah.
Agung menuturkan, hingga pagi ini situasi masih mencekam. Kendati di beberapa tempat listrik telah kembali menyala, namun warga sangat trauma dengan keadaan. Di Lombok Utara, tim BPBD menemukan rumah-rumah hancur.
"Warga belum berani masuk rumah. Mereka tidur di luar atau di lapangan terbuka. Gempa susulan terus dirasakan," kata dia. Agung menegaskan, tenda darurat sangat diperlukan untuk membantu warga.
Mengenai jumlah korban tewas, data sementara sempat simpang siur. Kantor SAR Mataram sejauh ini mencatat 23 orang meninggal dunia.
"Memang ada perbedaan dengan BPBD, tetapi itu karena faktor di lapangan. Tim SAR gabungan masih terus menyisir semua permukiman," kata Kepala SAR Mataram I Nyoman Sidakarya kepada iNews.id.
Seperti diketahui, gempa bumi terjadi pada hari Minggu (5/8/2018), pukul 18:46:35 WIB. Berdasarkan informasi dari BMKG, pusat gempa bumi utama berada pada koordinat 8,37° LS dan 116,48° BT, dengan magnitudo 7,0 SR pada kedalaman 15 Km, berjarak 27 Km timur laut Lombok Utara.
BMKG mengeluarkan informasi dini mengenai potensi tsunami dari gempa bumi ini. Namun pada pukul 20.25 WIB, peringatan itu resmi dicabut.
(mhd)