Dilanda Kekeringan, Warga Terpaksa Mandi dengan Air Kotor
A
A
A
KUNINGAN - Kekeringan yang melanda sejumlah daerah, membuat masyarakat rela menggunakan air apa adanya meski rawan menimbulkan penyakit. Di Kabupaten Kuningan Jawa Barat, warga terpaksa menggunakan air kali yang kotor dan berbau untuk keperluan sehari-hari.
Meski kotor dan berbau menyengat, warga Desa Cirekum, Kecamatan, Garawangi, Kabupaten Kuningan yang setiap musim kemarau dilanda krisis air bersih tetap menggunakan air yang tak mengalir tersebut.
Setiap harinya, masyarakat hilir mudik melakukan aktifitas mencuci dan mandi di sungai yang kotor ini. Kali yang airnya berwarna hijau pekat ini menjadi satu-satunya harapan warga untuk keperluan sehar-hari.
sebagian besar warga mengaku tak memiliki pilihan lain selain menggunakan air di kali yang tak pernah mengering di musim kemarau ini. Meski sering diserang gatal dan penyakit kulit warga yang tak memiliki sumber resapan air setelah sumur kering tetap beraktifitas dan menggunakan air kali kotor tersebut.
"Sementara untuk keperluan minum dan masak, kita harus mengeluarkan uang Rp5 ribu guna membeli air setiap jeriken," ujar Asmani, warga setempat.
Meski kotor dan berbau menyengat, warga Desa Cirekum, Kecamatan, Garawangi, Kabupaten Kuningan yang setiap musim kemarau dilanda krisis air bersih tetap menggunakan air yang tak mengalir tersebut.
Setiap harinya, masyarakat hilir mudik melakukan aktifitas mencuci dan mandi di sungai yang kotor ini. Kali yang airnya berwarna hijau pekat ini menjadi satu-satunya harapan warga untuk keperluan sehar-hari.
sebagian besar warga mengaku tak memiliki pilihan lain selain menggunakan air di kali yang tak pernah mengering di musim kemarau ini. Meski sering diserang gatal dan penyakit kulit warga yang tak memiliki sumber resapan air setelah sumur kering tetap beraktifitas dan menggunakan air kali kotor tersebut.
"Sementara untuk keperluan minum dan masak, kita harus mengeluarkan uang Rp5 ribu guna membeli air setiap jeriken," ujar Asmani, warga setempat.
(nag)