Pemprov DKI Siap Jernikan 20 Kali Hitam

Pemprov DKI Siap Jernikan 20 Kali Hitam
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta bertekad membersihkan puluhan kali kotor dan hitam yang berada sejumlah wilayah. Untuk mewujudkannya, landasan hukum berupa peraturan daerah (perda) sedang disiapkan.
Kebijakan ini menyusul ramainya pemberitaan di media internasional terkait penggunaan waring atau jejaring anyaman plastik di Kali Itam, Kemayoran, Jakarta Pusat, jelang perhelatan Asian Games 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berterima kasih terhadap media internasional yang telah memperhatikan Asian Games.
Namun, untuk topik yang diangkat media internasional tentu tergantung dengan media nasional. Padahal, banyak topik pembahasan Asian Games. Misalnya, partisipasi warga dalam menyambut Asian Ga mes dengan memasang ben dera, menciptakan lagu, dan memastikan Indonesia siap menjadi tuan rumah.
“Kalau Kali Itam itu warisan dari pemerintah sebelumnya dan itu nyata. Kita akan perbaiki seluruh kali yang kondisinya sama seperti Kali Itam. Ada temuan sekitar 20 kali atau sungai yang kondisinya sama seperti Kali Itam,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Anies menjelaskan, penggunaan waring pada Kali Itam merupakan langkah penanganan waktu dekat jelang Asian Games untuk mengurangi aroma bau dan estetika lingkungan. Terlebih keber adaannya berada di dekat Wisma Atlet. Menurutnya meski dipakaikan waring upaya pembersihan terus dilakukan.
Dia menyebutkan, untuk membersihkan Kali Itam dan 20 kali lainnya yang serupa, Anies memilih dua pendekatan terlebih dahulu. Pertama, pendekatan regulasi untuk rekomendasi teknis izin instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), terutama untuk kegiatan-kegiatan baru.
Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) khusus mengenai pengendalian pencemaran air limbah domestik yang nanti menjadi dasar Pemprov DKI melakukan penataan di tingkat rumah tangga.
Pendekatan kedua, yaitu dengan membangun infra struktur IPAL komunal yang saat ini hanya 10 setiap tahunnya berkapasitas 150 kepala keluarga (KK). Dia meminta agar pembangunan IPAL komunal di tingkatkan. Termasuk pembangunan IPAL sanimas sebanyak 44 lokasi yang kapasitasnya 50-100 KK lagi. “Saat ini IPAL komunal sedang proses lelang,” katanya.
Kebijakan ini menyusul ramainya pemberitaan di media internasional terkait penggunaan waring atau jejaring anyaman plastik di Kali Itam, Kemayoran, Jakarta Pusat, jelang perhelatan Asian Games 2018. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berterima kasih terhadap media internasional yang telah memperhatikan Asian Games.
Namun, untuk topik yang diangkat media internasional tentu tergantung dengan media nasional. Padahal, banyak topik pembahasan Asian Games. Misalnya, partisipasi warga dalam menyambut Asian Ga mes dengan memasang ben dera, menciptakan lagu, dan memastikan Indonesia siap menjadi tuan rumah.
“Kalau Kali Itam itu warisan dari pemerintah sebelumnya dan itu nyata. Kita akan perbaiki seluruh kali yang kondisinya sama seperti Kali Itam. Ada temuan sekitar 20 kali atau sungai yang kondisinya sama seperti Kali Itam,” kata Anies Baswedan di Balai Kota DKI Jakarta, kemarin.
Anies menjelaskan, penggunaan waring pada Kali Itam merupakan langkah penanganan waktu dekat jelang Asian Games untuk mengurangi aroma bau dan estetika lingkungan. Terlebih keber adaannya berada di dekat Wisma Atlet. Menurutnya meski dipakaikan waring upaya pembersihan terus dilakukan.
Dia menyebutkan, untuk membersihkan Kali Itam dan 20 kali lainnya yang serupa, Anies memilih dua pendekatan terlebih dahulu. Pertama, pendekatan regulasi untuk rekomendasi teknis izin instalasi pengelolaan air limbah (IPAL), terutama untuk kegiatan-kegiatan baru.
Saat ini pihaknya sedang mempersiapkan rancangan peraturan daerah (raperda) khusus mengenai pengendalian pencemaran air limbah domestik yang nanti menjadi dasar Pemprov DKI melakukan penataan di tingkat rumah tangga.
Pendekatan kedua, yaitu dengan membangun infra struktur IPAL komunal yang saat ini hanya 10 setiap tahunnya berkapasitas 150 kepala keluarga (KK). Dia meminta agar pembangunan IPAL komunal di tingkatkan. Termasuk pembangunan IPAL sanimas sebanyak 44 lokasi yang kapasitasnya 50-100 KK lagi. “Saat ini IPAL komunal sedang proses lelang,” katanya.
(don)