Potret Buram Pendidikan di Karawang, Ruang Kelas Siswa Hampir Roboh
A
A
A
KARAWANG - Miris, inilah yang dialami siswa SDN Tirtasari III, Desa Tirtasari, Kecamatan Tirtamulya yang terpaksa harus bergantian untuk belajar di kelas.
Pasalnya beberapa kelas di sekolah tersebut dalam kondisi rusak parah sehingga tidak layak untuk dijadikan tempat belajar mengajar. Para siswa bahkan terpaksa belajar di emperan kelas karena kelas sudah penuh digunakan siswa lainnya.
"Kondisi bangunan kelas sudah tidak layak untuk tempat belajar mengajar karena sudah rusak parah. Bagian atap seperti genting dan langit-langit kelas sudah rapuh dan berbahaya jika digunakan karena sewaktu-waktu bisa roboh. Kalau hujan setiap sudut kelas bocor karena gentingnya sudah pecah," kata salah seorang guru, Muslih, Rabu (18/7/2018).
Menurut Muslih, kebijakan sekolah memutuskan dua kelas yang mengalami kerusakan parah tidak boleh digunakan sampai mendapat perbaikan dari dinas pendidikan.
Akibatnya sebanyak 86 siswa tidak memiliki kelas dan terpaksa belajar secara bergantian jika ada kelas kosong. "Kalau kelas penuh terpaksa belajar diemperan karena kegiatan belajar mengajar tidak boleh terhenti," katanya.
Kepala SDN Tirtasari III, Hali mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi ruang kelas itu ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Bahkan pihak Disdikpora sudah memberikan jawaban bahwa Dinas PUPR Karawang bakal membangun ulang dua lokal kelas yang rusak itu.
Namun janji tersebut hingga sakarang belum ada tanda-tanda akan direalisasikan. "Kami menunggu janji tersebut supaya para siswa bisa belajar normal kembali," pungkasnya.
Pasalnya beberapa kelas di sekolah tersebut dalam kondisi rusak parah sehingga tidak layak untuk dijadikan tempat belajar mengajar. Para siswa bahkan terpaksa belajar di emperan kelas karena kelas sudah penuh digunakan siswa lainnya.
"Kondisi bangunan kelas sudah tidak layak untuk tempat belajar mengajar karena sudah rusak parah. Bagian atap seperti genting dan langit-langit kelas sudah rapuh dan berbahaya jika digunakan karena sewaktu-waktu bisa roboh. Kalau hujan setiap sudut kelas bocor karena gentingnya sudah pecah," kata salah seorang guru, Muslih, Rabu (18/7/2018).
Menurut Muslih, kebijakan sekolah memutuskan dua kelas yang mengalami kerusakan parah tidak boleh digunakan sampai mendapat perbaikan dari dinas pendidikan.
Akibatnya sebanyak 86 siswa tidak memiliki kelas dan terpaksa belajar secara bergantian jika ada kelas kosong. "Kalau kelas penuh terpaksa belajar diemperan karena kegiatan belajar mengajar tidak boleh terhenti," katanya.
Kepala SDN Tirtasari III, Hali mengatakan, pihaknya sudah melaporkan kondisi ruang kelas itu ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga. Bahkan pihak Disdikpora sudah memberikan jawaban bahwa Dinas PUPR Karawang bakal membangun ulang dua lokal kelas yang rusak itu.
Namun janji tersebut hingga sakarang belum ada tanda-tanda akan direalisasikan. "Kami menunggu janji tersebut supaya para siswa bisa belajar normal kembali," pungkasnya.
(nag)