30 Tahun Kumpulkan Uang dari Jual Bunga Kenanga, Nenek Marsinem Naik Haji
A
A
A
BLITAR - Marsinem, seorang nenek berusia 90 tahun di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, akhirnya dapat mewujudkan mimpinya berangkat ke Tanah Suci. Kerja kerasnya sebagai penjual keliling kembang kenanga selama 30 tahun tak sia-sia, tahun ini dia bisa menunaikan ibadah haji, rukun Islam kelima.
Rutinitas Marsinem setiap hari adalah berkeliling mencari kembang kenanga untuk dijual kembali. Kulit keriput tak menyurutkan semangat warga Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar ini untuk mengayuh sepeda lusuhnya. Setiap hari tak kurang dari 20 kilometer jarak yang harus ditempuh Marsinah membawa satu kuintal kembang kenanga di sepedanya.
Tidak ada kata menyerah dalam kamus nenek empat cucu dan tujuh cicit ini. Dia gigih mengumpulkan uang demi mewujudkan cita-citanya dapat pergi ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji. "Alhamdulillah setelah lebih dari 30 tahun mengumpulkan uang hasil berjualan kembang kenanga, saya akhirnya dapat berangkat ke Tanah suci," kata Marsinem, Senin (16/7/2018).
Sri Mariaten, anak Marsinem mengaku sangat bersyukur ibunya bisa berangkat naik haji pada tahun ini. Ibunya harus menunggu selama delapan tahun sejak mendaftar pada 2010 silam. "Saya sangat bersyukur, ibu akhirnya berangkat haji," katanya.
Saat ini nenek Marsinem sudah mulai mempersiapkan barang-barang keperluan untuk menjalankan ibadah haji. Marsinem tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 56 asal Kabupaten Blitar yang akan berangkat ke Tanah Suci melalui embarkasi Surabaya pada 14 agustus mendatang.
Rutinitas Marsinem setiap hari adalah berkeliling mencari kembang kenanga untuk dijual kembali. Kulit keriput tak menyurutkan semangat warga Desa Purwokerto, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar ini untuk mengayuh sepeda lusuhnya. Setiap hari tak kurang dari 20 kilometer jarak yang harus ditempuh Marsinah membawa satu kuintal kembang kenanga di sepedanya.
Tidak ada kata menyerah dalam kamus nenek empat cucu dan tujuh cicit ini. Dia gigih mengumpulkan uang demi mewujudkan cita-citanya dapat pergi ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji. "Alhamdulillah setelah lebih dari 30 tahun mengumpulkan uang hasil berjualan kembang kenanga, saya akhirnya dapat berangkat ke Tanah suci," kata Marsinem, Senin (16/7/2018).
Sri Mariaten, anak Marsinem mengaku sangat bersyukur ibunya bisa berangkat naik haji pada tahun ini. Ibunya harus menunggu selama delapan tahun sejak mendaftar pada 2010 silam. "Saya sangat bersyukur, ibu akhirnya berangkat haji," katanya.
Saat ini nenek Marsinem sudah mulai mempersiapkan barang-barang keperluan untuk menjalankan ibadah haji. Marsinem tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 56 asal Kabupaten Blitar yang akan berangkat ke Tanah Suci melalui embarkasi Surabaya pada 14 agustus mendatang.
(amm)