Belum Juga Dikuburkan, Keluarga Yakin Rizky akan Bangkit Pada Hari ke-7

Rabu, 11 Juli 2018 - 18:59 WIB
Belum Juga Dikuburkan,...
Belum Juga Dikuburkan, Keluarga Yakin Rizky akan Bangkit Pada Hari ke-7
A A A
PALANGKARAYA - Misteri meninggalnya Dewa Rizky Achmad (19), warga Danau Rangas, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekanraya, Palangka Raya, Kalteng yang digigit ular King Cobra masih menjadi tanda tanya. Sebab memasuki hari ketiga pascaditetapkan meninggal oleh tim dokter RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada 9 Juli 2018 sekira pukul 08.30 WIB hingga hari ini belum juga dikebumikan. Jenazah Rizki masih diletakkan di depan rumah dengan ditutup kelambu.

“Keluarga meyakini pada hari ke-7 pada 16 Juli mendatang Rizki bakal bangkit, itu sudah menjadi keyakinan pihak keluarga atas petunjuk tetua adat,” ujar warga asli Palangka Raya, Manho yang dibincangi MNC Media, Rabu (11/7/2018).

Menurut Manho, saat ini racun ular King Cobra masih disterilkan setelah ular tersebut kembali menggigit Rizki saat ritual adat yang digelar Selasa (10/7/2018).

“Meski secara medis sudah ditetapkan meninggal, tapi tetua adat dan pihak keluarga masih meyakini Rizki bakal bangkit. Kita tunggu saja hingga tanggal 16 Juli,” timpalnya.

Sebelumnya, memasuki hari ketiga, setelah dinyatakan dokter di Doris Sylvanus Palangka Raya, Kalteng remaja yang digigit ular King Cobra, Dewa Rizky Achmad (19) hingga hari ini belum dikebumikan.

Padahal sejak Senin 9 Juli 2018 pukul 08:30 WIB Rizky sudah dinyatakan meninggal berdasarkan tanda-tanda kematian, dipasangi bed side monitor, dan hasil rekaman irama jantung dan irama napas yang berhenti.

“Masuk hari ketiga setelah dinyatakan meninggal, belum juga dikebumikan. Rizki masih diletakkan di luar rumah, berkelambu,” ujar warga Palangka Raya, Ade Sata yang terus memantau perkembangan Rizki bersama ratusan warga lainnya, Rabu (11/7/2018).

Dia mengatakan, sejak pemberitaaan di media gencar terkait dugaan Rizki masih hidup, ratusan warga terus berdatangan ke rumah Rizki di Jalan Danau Rangas, Kelurahan Bukit Tunggal, Kecamatan Jekanraya, Palangka Raya (atau tepatnya di bantaran Sungai Kahayan).

“Hingga pagi ini masih banyak didatangi orang. Orang yang datang antara lain sanak famili, teman korban, dan warga sekitar bahkan warga yang datang dari jauh karena merasa penasaran melihat langsung kondisi Rizki,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, pada Selasa 10 Juli 2018 siang, tetua adat sempat menggelar ritual untuk kembali memanggil roh Rizki. “Ular King Cobra juga sempat diikut sertakan di dalam kelambu. Bahkan menurut warga yang melihat ritual tersebut, ular King Cobra sempat kembali menggigit Rizki. Peristiwa ini dianggap baik oleh pihak keluarga karena racun akan kembali disedot ular tersebut,” ujarnya.

Namun, pascaritual adat, belum ada kejelasan terkait kondisi Rizki. Rizki hingga pagi ini masih tetap dibiarkan di dalam kelambu ditemani pihak keluarga.

Sementara itu, Kapolsek Pahandut Palangka Raya AKP Roni Wijaya mengatakan, sampai sekarang memang korban belum dimakamkan dan masih ada di luar rumah. Rizki masih diletakkan keluarga di luar rumah di dalam kelambu. “Kalau kami sifatnya mengamankan lokasi rumah Rizki. Karena banyak warga yang berdatangan,” ujar Roni.

Sebelumnya, Pihak RSUD Doris Sylvanus menyatakan nyawa Rizky tak tertolong dan meninggal dunia pada Senin 9 Juli sekitar pukul 08.30 WIT.

"Kalau dokter sudah menentukan kematian haknya dokter, dan dokter sudah tahu bahwa dia tanda-tanda kematian, dipasangi bed side monitor itu merekam irama jantung dan irama napas. Nah, dokter yang menangani, dr Raymond, menyatakan bahwa 08.30 WIb itu meninggal," ujar Kepala Bidang Diklit-SDM-Humas RSUD Doris Sylvanus dr Theodorus Sapta dalam rilisnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8989 seconds (0.1#10.140)