Risma Terima Penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize
Risma Terima Penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize
A
A
A
SURABAYA - Siang ini Kota Surabaya akan menerima penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize kategori special mention, di Singapura, Senin (9/7/2018).
Selain Surabaya, ada tiga kota di dunia ini yang meraih penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize kategori special mention, yakni Hamburg (Jerman), Kazan (Rusia), dan Tokyo (Jepang).
Sekretaris Pelaksana Lee Kuan Yew World City Prize Ng Lye Hock Larry menuturkan, keempat kota di dunia yang mendapatkan penghargaan itu adalah kota yang memiliki keistimewaan masing-masing. Termasuk Kota Surabaya yang dinilai serius menjaga perkampungan sebagai bagian dari perkembangan kotanya.
"Kebanyakan di kota dunia, kampung itu dihancurkan, tapi di Surabaya malah dijaga dan dilestarikan dengan diberi fasilitas dasar dan berkemanusiaan dan indah sekali," ujar Larry.
Ia melanjutkan, pihaknya juga mengapresiasi kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mempunyai background arsitek dan memanfaatkannya untuk membangun Kota Surabaya. Pembangunan itu tanpa harus mengeliminasikan perkampungan.
"Kemampuan Bu Risma sebagai arsitek bisa membangun dengan tetap menjaga keutuhan kampung," ujarnya.
Larry juga menjelaskan keunggulan dari tiga kota peraih penghargaan Lee Kuan Yew kategori special mention yang memiliki keunggulan masing-masing dan jarang ditemukan di kota lainnya.
"Kazan, Rusia mempunyai keunggulan menarik karena ratusan tahun dihuni 50 persen Islam dan 50 persen Kristen.Tokyo adalah contoh kota yang sudah mapan secara bertahun-tahun dan menjadi menarik yang maju secara bertahun-tahun, dan Hamburg adalah kota khas di Jerman yang menjadi kota terbaik," ucapnya.
Selain Surabaya, ada tiga kota di dunia ini yang meraih penghargaan Lee Kuan Yew World City Prize kategori special mention, yakni Hamburg (Jerman), Kazan (Rusia), dan Tokyo (Jepang).
Sekretaris Pelaksana Lee Kuan Yew World City Prize Ng Lye Hock Larry menuturkan, keempat kota di dunia yang mendapatkan penghargaan itu adalah kota yang memiliki keistimewaan masing-masing. Termasuk Kota Surabaya yang dinilai serius menjaga perkampungan sebagai bagian dari perkembangan kotanya.
"Kebanyakan di kota dunia, kampung itu dihancurkan, tapi di Surabaya malah dijaga dan dilestarikan dengan diberi fasilitas dasar dan berkemanusiaan dan indah sekali," ujar Larry.
Ia melanjutkan, pihaknya juga mengapresiasi kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang mempunyai background arsitek dan memanfaatkannya untuk membangun Kota Surabaya. Pembangunan itu tanpa harus mengeliminasikan perkampungan.
"Kemampuan Bu Risma sebagai arsitek bisa membangun dengan tetap menjaga keutuhan kampung," ujarnya.
Larry juga menjelaskan keunggulan dari tiga kota peraih penghargaan Lee Kuan Yew kategori special mention yang memiliki keunggulan masing-masing dan jarang ditemukan di kota lainnya.
"Kazan, Rusia mempunyai keunggulan menarik karena ratusan tahun dihuni 50 persen Islam dan 50 persen Kristen.Tokyo adalah contoh kota yang sudah mapan secara bertahun-tahun dan menjadi menarik yang maju secara bertahun-tahun, dan Hamburg adalah kota khas di Jerman yang menjadi kota terbaik," ucapnya.
(zik)
Explore More