Pendidikan Autisme Minim, Bank Indonesia Bantu SLB di Bandung

Kamis, 05 Juli 2018 - 00:54 WIB
Pendidikan Autisme Minim, Bank Indonesia Bantu SLB di Bandung
Pendidikan Autisme Minim, Bank Indonesia Bantu SLB di Bandung
A A A
BANDUNG - Penyelenggara Sekolah Luar Biasa (SLB) dinilai masih minim. Walaupun ada, sebagian besar berjalan dengan keterbatasan perangkat dan sumber daya.

Istri Gubernur Bank Indonesia, Ririn Perry Warjiyo mengatakan data WHO menyebut di dunia ada sekitar 35 juta penyandang autisme. Artinya, 6 dari 1.000 orang menderita autisme. Di Indonesia penyandang autisme mencapai 112 .000 anak dengan rentang usia 5-19 tahun.

Sayangnya, jumlah SLB di Indonesia masih tergolong kurang. Padahal, penyandang autisme perlu mendapat pendidikan khusus, agar mereka memiliki kesempatan yang sama.

“Kami bersyukur ada SLB Bunda Bening di Bandung yang peduli terhadap mereka. Bahkan, ini lembaga pertama di bawah naungan yayasan. Metode yang digunakan pun terapi,” ujarnya usai penyerahan bantuan ke SLB Bunda Bening di Cileunyi, Bandung, Jabar, Rabu (4/7/2018).

Menurut dia, Bank Indonesia memilih SLB ini karena memang perlu dibantu. Sumbangan yang diberikan dalam bentuk alat sekolah, peralatan makan, meja, kursi, dan lainnya. “Ini Program Soasial Bank Indonesia (PSBI) dalam bentuk kepedulian sosial untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,” imbuh dia.

Kepala Sekolah SLB Autisme Bunda Bening, Nining Honijah mengatakan awalnya banyak sekali anak autis yang tak tertangani. Tetapi saat ini mereka datang dari 22 provinsi di Indonesia.

“Selain terapi dan pendidikan, sosialisasi dan penerimaan masyarakat lingkungan sekitar menjadi unsur penting. Lingkungan jauh lebih membantu perkembangan anak-anak,” jelas dia.

Saat ini, sudah banyak anak yang mengalami perkembangan signifikan. Anak sudah mengenal warna, bisa bicara, dan berinteraksi.
(fjo)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.6148 seconds (0.1#10.140)