Polda-Kodam Siliwangi Antisipasi Teror dan Serangan Fajar Jelang Pencoblosan

Sabtu, 23 Juni 2018 - 18:30 WIB
Polda-Kodam Siliwangi Antisipasi Teror dan Serangan Fajar Jelang Pencoblosan
Polda-Kodam Siliwangi Antisipasi Teror dan Serangan Fajar Jelang Pencoblosan
A A A
BANDUNG - Polda Jabar dan Kodam III/Siliwangi bersinergi untuk mengantisipasi ancaman dan gangguan, terutama aksi teror dan serangan fajar jelang pemungutan suara atau pencoblosan Pilkada Serentak, termasuk Pilgub Jabar 2018 pada Rabu (27/6/2018).

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, pihaknya bersama Kodam III/Siliwangi meningkatkan kewaspadaan menyusul tertangkapnya beberapa terduga teroris di wilayah Jawa Barat beberapa waktu lalu.

Agar situasi aman dan kondusif, terutama saat pemungutan suara berlangsung, Polri dan TNI (Polda Jabar-Kodam III/Siliwangi) telah dilakukan langkah-langkah preventif dan menyiapkan strategi pengamanan.

"Nanti sampai tingkat Kabupaten Kota akan mengadakan patroli gabungan dengan TNI, khusus di bawah kami mengerahkan Babhinkabtibmas dan Babinsa. Mereka akan memonitor wilayah masing-masing untuk memastikan aman," kata Agung, Sabtu (23/6/2017).

Pola pengamanan yang dilakukan, ujar Agung, yang pertama pengamanan TPS itu sudah di ploting. Itu bekerja sama dengan KTPS dengan personel Linmas. Kemudian, tim Cyber Polda Jawa Barat dilibatkan untuk memantau dan mengantisipasi black campaign dan money politics. Pihaknya tak segan untuk memproses secara hukum siapapun yang terbukti melakukan tindak pidana itu.

"Tim cyber kami juga bekerja. Saya berharap tidak ada yang melakukan black campaign dan money politics. Sudah jelas ada contohnya di Garut yang melakukan itu. Lengkap alat bukti, kami proses hukum. Siapapun juga," ujar Agung.

Dalam Pilkada serentak 2018, tutur Agung, anggota polisi dan TNI diwajibkan netral. Masyarakat diimbau segera melaporkan jika ada anggota Polri dan TNI yang terlibat dalam politik praktis atau tidak netral.

"Beberapa kali saya tegaskan, netralitas petugas (Polri dan TNI), harus dan wajib. Sampai hari ini, tidak ada laporan baik dari TNI dan Polri yang tidak netral. Semuanya betul-betul mengamankan pesta demokrasi ini. Silakan kalau media tahu segera beritahu, akan saya lakukan tindakan sesuai aturan," tutur Agung.

Sementara itu, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan menyatakan, sinergitas TNI dan Polri di wilayah Jawa Barat dan Banten kunci untuk mewujudkan Pilkada yang aman dan damai.

Kodam III/Siliwangi siap membantu Polda Jabar dalam mengamankan proses pemilu dari mulai pencoblosan, penghitungan suara hingga pengumuman hasil Pilkada Serentak 2018. Kodam mengerahkan 30 SSK atau 3.000 personel TNI untuk membantu pengamanan. Mereka akan melekat di polres dan polsek untuk siap membantu pihak Polri.

"Kami, TNI dan Polri bersinergi untuk menjamin keamanan wilayah dan kebebasan masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dengan bebas, tanpa tekanan, intimidasi, dan intervensi dari siapapun," kata Besar saat memberikan sambutan dalam Apel Siaga Pengawasan Pemilu se-Jawa Barat dan Diskusi Panel Rakor Kesiapan Pilkada Serentak 2018 di Arcamanik Sport Center Kota Bandung, Sabtu (23/6/2018).

Selain Kapolda Jabar dan Pangdam III/Siliwangi, acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala Divisi Penyelesaian Sengketa Bawaslu RI, Sekjen Bawaslu RI, Ketua Bawaslu Jabar Harminus Koto, Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat.

Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Besar Harto Karyawan saat hadir di acara Apel Siaga Pengawasan Pemilu se-Jawa Barat dan Diskusi Panel Rakor Kesiapan Pilkada Serentak 2018 di Arcamanik Sport Center Kota Bandung, Sabtu (23/6/2018).
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9753 seconds (0.1#10.140)